Sinopsis C-Drama : Legend of Fuyao ( Episode 3 Part 2 )

Legend of Fuyao 

Episode 3 Part 2


Sumber : Zhejiang TV








Hari pendaftaran untuk permainan berburu dan bertempur tiba. Murid-murid dari perguruan jiwa mistis datang untuk memasukkan namanya ke fanding langit. Mereka menuliskan namanya pada selembar kertas dengan darah masing-masing.

Jing Chen datang saat para murid ramai mengejek Fuyao yang ternyata namanya ada pada salah satu kertas yang berputar-putar di atas fanding langit. Dia sangat terkejut.




Fuyao sedang bersih-bersih di bagian mistis utama. Jing Chen datang langsung menarik tangannya untuk bicara di luar.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

"Kenapa kau ikut permainan berburu dan bertempur?"

Fuyao bingung. Dia bilang dia tidak tahu.

Jing Chen menuduhnya berbohong karena nama Fuyao ada di fanding langit sedangkan pendaftaran hanya bisa dilakukan dengan tandatangan dari darah peserta. Dia lalu menunjukkan jari Fuyao yang masih ada bekas tusukan jarumnya. Fuyao bertambah bingung.

Jing Chen takut Fuyao gagal karena ilmu silat Fuyao yang sedikit. Selain itu dia juga takut terganggu karena dia pasti akan berusaha melindungi Fuyao.

Fuyao kira tadinya Jing Chen datang karena peduli padanya. Tidak tahunya karena Fuyao akan jadi beban untuknya.

"Meskipun aku tidak mendaftar, bahkan jika aku ikut permainan berburu dan bertempur, aku tidak akan menyeretmu jatuh."

"Kau mengecewakanku."

"Kau yang mengecewakan orang-orang." Fuyaopun pergi.





Pei Yuan mendatangi ketua Yan yang sedang membaca daftar peserta permainan berburu dan bertempur. Mereka membahas Fuyao.

"Kalau kau merasa terganggu olehnya, kenapa kau tidak membunuhnya?" (Kejam juga ternyata)

Pei Yuan menjawab kalau dia tidak mau Jing Chen menganggapnya tidak bisa mentolerir orang.

Ketua Yan sepertinya bisa melihat kalau Pei Yuanlah yang mendaftarkan Fuyao. Pei Yuan to the point meminta Ketua Yan mengijinkan Fuyao ikut kompetisi karena dia yakin Fuyao akan mati di babak pertama. Ketua Yan mengiyakannya.

Jing Chen datang. Pei Yuan undur diri. Jing Chen meminta ayahnya untuknya mendiskualifikasi Fuyao. Ketua Yan berkata bahwa tidak ada yang bisa mundur dari kompetisi kecuali dia meninggal dalam permainan, itulah peraturannya.



Fuyao sedang mengutak-atik tungku sambil mengingat perkataan Jing Chen padanya. Xiaoqi datang memukul Fuyao. Fuyao balas memukulnya. Xiaoqi melarangnya ikut kompetisi.

"Apa kau gila? Itu berbahaya dan menakutkan, nanti kau bisa mati."Paman Zhou menghampiri mereka dan menyuruh Fuyao ikut dengannya.



Ternyata paman Zhou mengajak  Fuyao untuk minum arak. Dia tertawa dan bilang sebenarnya arak itu akan digunakan saat ultah Fuyao yang ke-18.

"Bukankah kau memungutku? Bagaimana bisa aku ulang tahun."

Tiba-tiba paman Zhou berbicara dengan serius. "Fuyao. Pergilah! Besok akan ada kereta di depan pintu masuk."

Fuyao tidak bersedia. Merekapun akhirnya berdebat. Pada intinya paman Zhou tidak ingin Fuyao ikut kompetisi karena bisa membahayakan nyawa Fuyao. Sedangkan Fuyao mengkhawatirkan bagian mistis hitam yang akan kena dampaknya jika dia pergi. Fuyao sampai meneteskan airmata.



Xuanyuan Min sedang memandang bulan dari jendela kamarnya. Dia menggumamkan nama Fuyao dalam hati. Menarik.

"Kenapa kau tidak bangkit bersama angin? Membumbung tinggi sampai 90.000 li." (Kayaknya ini puisi)




Sementara Fuyao sedang termenung sendiri di tempat dia biasa berlatih silat dengan Jing Chen. Ternyata Jing Chen juga kesana. Fuyaopun berniat pergi namun Jing Chen menahannya. Jing Chen minta maaf karena sudah salah paham pada Fuyao. Dia menyuruh Fuyao sembunyi saja saat permainan dimulai agar Fuyao selamat.

"Kakak perguruan pertama, aku percaya hidup dan mati sudah ditakdirkan. Jika ini takdirku, aku akan menerimanya."

Fuyao melepaskan tangan Jing Chen lalu menyuruhnya pergi beristirahat karena dia ingin sendiri. Dan Fuyao bertahan di tempat itu hingga matahari datang menyingsing.



1 komentar


EmoticonEmoticon