Sinopsis Film : Hanson and The Beast Part 2

Hanson and The Beast 

Part 2

Sumber : Aeon Pix Studios

Rubah Bai masih terus mengejar Hanson.

Di tempat lain, tepatnya di Biro Perubahan Wujud no. 3 (kita singkat aja ya jadi BPW), beberapa orang sedang menonton layar yang menunjukkan aktivitas Bai. Laki-laki berambut merah dengan pulasan tebal pada matanya (sepertinya kepala biro) - yang duduk di tengah- meminta pegawainya untuk menangkap si perubah wujud ilegal.

Hanson sangat ketakutan hingga dia menabrak pedagang semangka sampai gerobaknya terbang dan semangka berjatuhan dan hancur. Dia lalu bersembunyi di balik sebuah reklame. Tiba-tiba rubah Bai muncul dan menjilat wajahnya. Sontak Hanson terkejut dan langsung melarikan diri lagi.

Terlihat para anggota BPW sedang mengejar rubah Bai.

Hanson sampai di tepi sebuah gedung rumah susun. Rubah Bai mendekat. Matanya merah. Hanson memberanikan diri untuk menyentuh wajahnya. Namun Bai malah menggonggong (mungkin saking senangnya) hingga Hanson terlonjak kaget dan malah terjatuh dari gedung seperti pada adegan di awal film.

Beruntung sang kapten BPW berhasil menangkap Hanson. Mereka semua lalu selfi dengan Hanson yang pingsan. Kapten meminta anak buahnya untuk menghapus ingatan para saksi.
Salah satu dari mereka membuka sebuah koper yang berisi beberapa botol serum(?). Saat botol itu di buka, muncullah beberapa makhluk terbang kecil yang berpencar ke segala arah memasuki ingatan orang-orang yang melihat rubah Bai. Seketika, ingatan mereka tentang rubah Bai pun menghilang.

Bai yang sudah berubah kembali menjadi manusia namun masih menyisakan ekornya, meronta saat makhluk terbang itu hendak memasuki ingatan Hanson. Dia tidak rela karena sudah lama Bai ingin menikahi Hanson.

"Apa kau tahu itu kejahatan besar? Kau bisa mati nanti!"

"Jangan mencoba menghapus ingatannya!"

Bai mencengkeram kerah baju Kapten. Kapten kalah galak. Dia menjawab dengan gugup kalau dia tidak menghapus ingatan Hanson.

"Lalu apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya bersiap untuk menghapus."

Bai menampar pipi kiri Kapten sampai anak buahnya melongo tak percaya. (Salah satu anak buah wanita tinggi banget boo)

"Bai, kau menamparku?"

Bai menampar pipi kanan Kapten. Kapten mengingatkan Bai tentang apa yang sudah kapten lakukan demi mendapatkan visa Bai. Jika Old Bird sampai tahu kau akan sial.
Si rambut pirang ikut menenangkan Bai. Dia bilang apa enaknya manusia, mendingan sama kapten yang mengesankan dan bermartabat. (Suaranya si pirang beneran kaya cewek lembut banget. Entah dia pakai dubber atau memang suara asli)

Bai membentak menyuruh si pirang minggir. Dia mendekati kapten hingga anak buahnya menodongkan senjata laser. Bai tidak gentar. Dia menempeleng kepala kapten. Lalu mencubit pipi kapten dan memain-mainkannya.

Kapten meminta Bai untuk berhenti.

"Mereka semua bawahanku. Sungguh ini tidak pantas. Kau merusak riasan mataku."
Bai menggeram. "Berikan daunnya!"

"Daun apa?"

Bai kembali menampar Hanson. Akhirnya kapten meminta anak buahnya untuk mengeluarkan daun guna mengobati luka cakaran di paha Hanson.

Bai setuju untuk pulang. Kapten menggendong Bai yang mabuk di punggungnya. Bau muntah tepat di kepala kapten. Kapten terkejut namun tidak menunjukkan raut marah sedikitpun di wajahnya. (Kapten yang sabar)

Hanson ditinggalkan begitu saja di jalanan.

Esoknya, orang-orang mengerumuninya bahkan memotretnya. Setelah sadar, Hanson langsung kabur. Dia menyambar pakaian seadanya di jemuran. Alhasil, dia berjalan dengan menundukkan wajahnya karena malu memakai daster wanita.

6 jam kemudian

Geng Kak Zhigang mendatangi tempat kerja Hanson. Dia kembali menagih hutang. Dia menakut-nakuti Hanson seperti kemarin. Sepertinya ingatan orang-orang tentang hari kemarin menghilang. Hanson stress sendiri karena hanya dia yang ingat soal kemarin.
Tiba-tiba Bai datang dengan setelan metal. Hanson langsung bertanya apakah Bai juga akan bilang kalau ini hari pertama mereka bertemu?

"Hong Sicong (kapten) membiarkan nyamuk itu mengginggitmu? Katakan! Siapa aku?" Bai mangguncang tubuh Hanson. Suaranya kaya preman galak banget.

"Apa kau seekor rubah?"

Sontak Bai memeluk Hanson. Dia meminta maaf karena bangun kesiangan gara-gara mabuk semalam.

Kak Zhigang meminta Hanson membayar hutangnya. Anak buahnya yang gendut maju. Bai langsung melemparnya hingga terselip diantara celah pintu. Hanson terkesima.

Dua anak buah lainnya ikut maju mengkonfrontasi Bai. Hanson meledak karena mereka mengancam akan menghancurkan keluarga Hanson. Tiba-tiba kak Zhigang dan anak buahnya lari terbirit-birit.

Hanson menoleh ke belakang. Kepala Bai telah berubah menjadi rubah. Kontan Hanson ikutan kabur.

BPW segera bertindak. Salah seorang mengingatkan kapten tentang komisaris Yan. Kapten meminta anak buahnya pergi ke rumah sakit untuk mengambilkannya perban dan penyangga tulang patah.

Hanson berlari. Seekor nyamuk biru mengikutinya. Nyamuk itupun kena tabok dari Bai. Bai membungkam mulut Hanson.

"Sebaiknya kau tidak menarik perhatian BPW?"

"Apa itu BPW?" tanya Hanson setelah Bai melepaskan tangannya.

"Sebuah organisasi yang bertugas mengawasi hidup kami di dunia manusia."

"Apa organisasi semacam itu ada?" Hanson berlari lagi sambim berteriak minta tolong pada BPW.

Tentu saja Bai bisa mengejarnya. Hanson ketakutan berpikir Bai akan memakannya hidup-hidup.

"Untuk apa aku melakukan itu? Aku akan menikah denganmu. Punya anak bersamamu. Aku akan hidup denganmu sampai akhir hayatku."

"Mbak Yaojing. Kukatakan padamu. Dulu aku menyelamatkanmu karena tidak sengaja. Dulu ayahku penjaga kebun binatang ini. Kau adalah spesies yang hampir punah. Kalau kau terluka ayahku akan dihukum."

Hanson berusaha kabur lagi. Namun Bai mencegahnya. Bai berkata dia bisa melakukan apapun untuk membalas kebaikan Hanson.

"Apapun?"

Hanson mengambil sebilah kayu kecil. "Bisakah kau membawakan ini padaku?" Hanson lalu melempar kayu itu. Bai pergi untuk mengambilnya. Hanson senang karena bisa kabur. Tapi Bai dengan cepat sudah ada di hadapannya lagi.

***

Komisaris Yan datang ke BPW. Dia mengkonfrontasi Kapten Hong -yang duduk di kursi roda dengan kaki diperban- kenapa semalam Bai Qianchu tidak dibawa ke pengadilan. Suaranya seperti robot.

Si pirang menjawab itu semua karena semalam kapten terjatuh.

Komisaris Yan marah karena dia sedang bicara dengan Kapten Hong bukannya yang lain. Dia melempar si pirang lalu mendekati kapten Hong dari belakang dan mencengkeram bahunya. Seketika kapten Hong memekik dengan suara hewannya.

"Rubah perak kutub. Jenis yang langka. Itu selalu menjadi prioritas utama dalam hal perlindungan di dunia Yaojing. Jangan sampai di cemari oleh manusia. "

"Komisaris Yun. Percayalah. Pelayanmu akan berusaha mati-matian membawa Bai untuk diadili."

"Kapten Hong. Kantor cabang Shanghai di bawah perintahmu. Dan selalu menjadi tulang punggung BPW."

Salah seorang anak buah wanita katpen Hong mengeluh bahwa di Amerika saja sudah dibuat film tentang batman berkencan dengan manusia. Kapten Hong langsung menegurnya.

Komisaris Yun menguarkan sayap raksasanya. Dia langsung merengkuh wanita itu dengan sayapnya. Kapten Hong berusaha menyelamatkannya tapi dia malah terlempar. Si wanita berusaha melawan dan komisaris Yun menembaknya dengan senjata laser. Seketika tubuhnya berubah menjadi rubah seukuran kucing.

Hanson sedang berada di sebuah restoran dengan dua orang wanita. Salah seorang dari mereka to the point ingin menikah dan punya anak Hanson. Tiba-tiba Bai muncul. Hanson memperkenalkannya sebagai saudarinya. Tapi Bai mengaku kalau Hanson adalah suaminya. Sontak kedua wanita tadi memilih pergi.

Hanson akan mengejar mereka. Bai menahannya hingga baju Hanson robek. Dia menanyakan soal perasaan Hanson.

Hanson berteriak kalau Bai itu monster. Tau apa soal perasaan.

"Ayahku di rumah sakit. Hutangku menggunung. Orang miskin sepertiku tidak punya hak bicara soal perasaan!"

Bai sakit hati. Dia berlari pergi.

Hanson berjalan pulang dengan lesu. Di jalan, Komisaris Yun dan 2 bodyguardnya menghadangnya.

"Siapa kalian?"

"Pelayanmu yang sederhana adalah profesir di jurusan biologi molekuler di Universitas Standfort. Margaku Yun."

Hanson mencoba kabur karena mengira mereka hendak merampoknya. Namun dia di hadang oleh bodyguard yang lain.

Kom. Yun menunjukkan slide gambar di layar proyektor. Dia menceritakan soal asal usul yaojing. Dan Bai adalah rubah perak kutub yang merupakan spesies paling langka di dunia yaojing.

Kom. Yun meminta bantuan Hanson untuk menangkap Bai. Dia memberikan suntikan agar nantinya disuntikkan ke leher Bai. Hanson diberi dua gepok uang. Kom. Yun berjanji jika Hanson berhasil, maka dia akan diberi uang berlimpah untuk melunasi semua hutang-hutangnya.

Hanson terdiam berusaha mencerna semuanya.

Bersambung ke Hanson and The Beast part 3



EmoticonEmoticon