Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 2 Part 2 )

The Crowned Clown

Episode 2 Part 2

Sumber : TVN





All images credit and content copyright : TVN


Ha Sun setuju untuk menyelamatkan ayah mertuanya. So Woon tertegun tidak percaya. Dia meminta raja untuk berjanji.

"Kau janji dulu tidak akan pernah melakukan hal seperti ini lagi."

"Aku berjanji."

"Baguslah. Aku akan berjanji juga."

Ha Sun memungut pisau tadi. "Aku akan menyimpan ini."


Lee Kyu masuk ke kediaman raja dengan wajah marah. Dia melepas topinya.

"Apa di sini tampak seperti taman bermain bagimu?"


Lee Kyu melempar topinya ke Ha Sun. Dia berlari dan hendak 'menerkam' Ha Sun. Ha Sun buru-buru menghindar.

"Kau tahu apa yang sudah kau perbuat?"


Lee Kyu melemparkan barang-barang ke arah Ha Sun. Ha Sun susah payah menghindar sampai terjatuh-jatuh. Mereka seperti kucing dan tikus yang saling kejar-kejaran. Namun si tikus ternyata cukup gesit agar tidak tertangkap.

Lee Kyu mengelabuhi Ha Sun. "Kasim Jo, tangkap dia!"


Sontak Ha Sun menoleh dan tidak melihat kasim Jo di sana. Lee Kyu buru-buru mengambil kesempatan untuk menangkap Ha Sun. Dia meraih leher Ha Sun dengan lengannya.

"Aku tidak bersalah. Siapa yang menyuruhku untuk berkata 'aku menyetujuinya' saat ada orang yang minta izin?"


Lee Kyu malah semakin erat mencekik Ha Sun. Beruntung sebelum Ha Sun kehabisan nafas, dia melepasnya. Ha Sun terbatuk-batuk.

Lee Kyu duduk di tempat raja. Ha Sun berlutut di depannya. Dia membela diri lagi kalau Tuan Shin tampak seperti orang yang setia.

"Orang yang paling harus kau waspadai adalah Shin Ci Soo. Dia lebih jahat dari orang-orang di negeri ini."

Ha Sun memberitahu bahwa dia berjanji pada ratu untuk menyelamatkan Tuan Yoo.

"Masalah Tuan Yoo bukan urusanmu."

Ha Sun ingin membujuk. Tapi nyalinya ciut saat melihat Lee Kyu memelototinya.


Dayang kepercayaan ratu, Ae Young, sedang mengobati luka di pergelangan tangan So Woon akibat cengkeraman tangan Hasun.

"Ae Young-a."

"Aku sedang mengobati lukamu. Jangan katakan apapun." (Sepertinya So Woon memperlakukan pelayannya dengan sangat baik sampai pelayannya berani merajuk sama ratunya)

"Jangan marah. Aku tak tahu lagi apa yang harus ku lakukan."

"Bagaimana jika raja tidak menghentikanmu?"

"Aku tidak berpikir dia akan menghentikanku. Tapi,,,"

So Woon mengingat saat Ha Sun menatapnya dengan raut khawatir. "Dia mengingatkanku pada sebuah insiden dulu."



"Saat dia menjadi putera mahkota, aku menangis karena kehidupan istana begitu mencekik dan asing. Dia tidak bertanya alasanku atau memarahiku. Dia hanya menggenggam tanganku."

So Woon lalu menyentuh pergelangannya yang terluka.


Lee Kyu berjalan ke suatu tempat. Dia menoleh untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya.

Ternyata Lee Kyu datang ke sebuah kuil. Dia bertanya pada seorang biksu.

"Dimana dia?"

"Dia menginginkan sesuatu yang tidak kita miliki. Jadi aku mengirimnya ke pertapaan."



Di tempat pertapaan, Lee Sun duduk sambil menggoyang-goyangkan badan dan kepalanya dengan lemah. Matanya terlihat sayu. Wajahnya sama sekali tidak bersemangat. Lee Kyu menatapnya dengan prihatin.


Di kamar, Lee Hun tiduran dengan cerutu di tangannya. Lee Kyu memberitahu permintaan Tuan Shin untuk mengeksukusi Tuan Yoo.

"Tolong beri aku perintah."

Lee Hun duduk. "Aku akan menerima permintaannya."

Lee Kyu terkejut. Lalu Lee Hun menatapnya. "Ratuku mungkin akan menatapku dengan wajah sama seperti itu. Dia akan memelototiku seolah-olah merobek hatiku. Apa dia akan membenciku? Sekarang pergilah."

Lee Hun kembali berbaring dengan cerutu di mulutnya.

Di istana, Lee Kyu memberikan surat berisi perintah raja. Ha Sun membukanya.  Dia langsung menghela nafas. Ternyata dia tidak bisa membaca karakter china. Lee Kyu memintanya untuk mengikuti perkataannya saja.

"Keluarkan penjahat Yoo Ho Joon dari biro." Ha Sun menirukannya.

"Dan eksekusilah."

Ha Sun melotot kaget. Dia bertanya bagaimana janjinya pada ratu.

Lee Kyu menyalahkan Ha Sun yang memberi janji pada ratu padahal dia tidak memiliki kekuatan untuk menepatinya.

"Hanya ada dua cara agar kau bisa tetap hidup di istana. Menginjak semua orang dan menghancurkan mereka untuk selamanya. Atau mengabaikan mereka untuk selamanya." (Lee Kyu kalo di depan raja kelihatan banget wajahnya ga setuju sama keputusan Lee Hun yang salah. Tapi dia setia banget tetap mematuhi apapun perintah raja meski berlawanan dengan hati nuraninya)

Esoknya, semua petinggi istana sudah berkumpul untuk mendengarkan keputusan raja terkait kasus penghianatan Tuan Yoo. Kasim Jo memberikan gulungan surat pada Hasun. Wajah Hasun terlihat sangat bingung.

"Keluarkan penjahat Yoo Ho Joon.... dari biro."

Ha Sun berhenti. Semua orang menunggu kelanjutan titahnya.

"Dan penjarakan dia di pengasingan!"
Sontak semuanya terkejut. Para pejabat berkasak-kusuk kenapa raja merubah keputusannya. Tuan Shin jelas tidak senang. Lee Kyu menatap Ha Sun. Ha Sun sendiri langsung menyembunyikan wajahnya dibalik kertas surat begitu bertemu mata dengan Lee Kyu.

Ibu suri kesal atas keputusan raja karena akan menghalangi rencananya menghalangi Shin Ci Soo. (Oh, berarti ibu suri nggak pro nih sama Shin Ci Soo)

Jinpyung menenangkannya dengan berkata mungkin ini adalah yang terbaik. Raja membuat keputusan itu mungkin karena dia tidak percaya pada Tuan Shin.
Ibu Suri menghentakkan gelasnya.

"Jangan menguji kesabaranku. Jika kau tidak punya rencana yang jelas untuk mengambil alih tahta, katakan sekarang juga."

"Aku minta maaf membuatmu khawatir. Tapi aku punya rencana."


Lee Kyu masuk ke ruangan raja dengan geram. Ha Sun langsung berlutut. Lee Kyu mendekatinya dan mencengkeram bajunya. Kasim Jo takut sendiri sampai berjalan mundur.

"Beraninya kau tidak mematuhi raja dan menghina istana ini! Kau mau mati?"

"Mau bagaimana lagi. Aku sudah berjanji."
Wajah keras Lee Kyu mulai mengendur.

"Kau bilang kau tidak berpendidikan? Bagaimana bisa kau tahu tentang penjara sementara di tempat pengasingan?"

Kamera menyorot Kasim Jo yang sedang melihat ornamen di dinding. (Hmmm)


Ha Sun bungkam. Tapi sepertinya Lee Kyu bisa menebak. Mereka berdua sama-sama menoleh ke arah Kasim Jo.

Dengan takut-takut Kasim Jo bersuara.

"Dia bertanya padaku hukuman apa yang lebih tepat daripada eksekusi. Aku pikir dia hanya ingin tahu. Aku akan pastikan ini tidak terjadi lagi." (Kasian Kasim Jo. Udah tua tapi harus sport jantung terus)

Ha Sun manggut-manggut. Lee Kyu melepas cengkeramannya membuat Ha Sun merosot ke lantai. Dia menghampiri Kasim Jo.

"Jika ini terjadi lagi, jabatanmu di istana akan dipindah ke jamban."

Kasim Jo menelan ludah lalu mengangguk.
Ha Sun menghentikan para dayang pengikutnya. Dia lalu mengajak Lee Kyu bicara berdua untuk menanyakan kapan Tuan Yoo dibawa ke pengasingan.

"Besok. Kenapa kau bertanya?"

Ha Sun memikirkan ratu yang seharusnya pamit pada ayahnya. Lee Kyu mengatakan bahwa sekali seorang wanita masuk istana, maka dia tidak bisa keluar istana hidup-hidup.

"Aku pikir kebaktian seorang anak lebih penting dari adat."

"Apa Kasim Jo yang memberitahumu?
Ha Sun menggaruk telinganya sambil cengengesan. "Aku hanya mendengarnya di suatu tempat."

Lee Kyu menatapnya tajam. "Baiklah. Aku akan mengawalnya sendiri."


Tuan Yoo di kawal menuju tempat pengasingan. Lee Kyu sudah menunggunya di luar istana bersama So Woon, Ae Young, dan Mo Young.

Tuan Yoo senang bisa melihat wajah putrinya sebelum pergi. Mereka berdua menangis sedih. So Woon memberi ayahnya baju buatannya sendiri. Dia berjanji akan menjaga raja dengan baik sampai hari ayahnya kembali.

Tuan Yoo sendiri berlutut ke arah istana dan berterimakasih pada raja karena telah bermurah hati padanya. Dia mendoakan agar raja tetap sehat sampai hari dia kembali. (Loyal banget ya, padahal raja sendiri aja nggak percaya sama dia)

Lee Kyu mengantar So Woon kembali ke istana. So Woon berterimakasih karena sudah membuatnya bisa berpamitan pada ayahnya. Lee Kyu memberitahu bahwa rajalah yang memerintahkannya. So Woon tertegun.




EmoticonEmoticon