Angel Beside Me
|
Sumber konten dan gambar : GMM TV
|
Annyeong Chingu!!!! Welcome to my blog! Setelah sekian lama hibernasi akhirnya admin comeback lagi nih di dunia persinopsisan dan perdramaan :) Ada yang kangen nggak sama tulisan aku? Nggak ya :'(
Sebenernya pengen ngerecap drama korea sih, tapi belom ada yang nyantol di hati. Jadi buat nemenin readers 'stay at home', admin kasih nih drama fantacy romance dari negeri seribu pagoda alias Thailand. Semoga kalian enjoy ya bacanya :)
Episode 1
"Bangkok. Kota yang tidak pernah tidur. Ini adalah tanah penuh warna, senyum, kebahagiaan, dan harapan. Orang menyebutnya kota malaikat. Betul. Tidak hanya manusia yang tinggal di sini. Kami tinggal di sini juga. Kita adalah malaikat. Sejumlah malaikat datang ke bumi dan melakukan tugas mereka."
Beberapa ada di sini untuk melindungi manusia.
Beberapa ada di sini untuk membuat manusia jatuh cinta.
Beberapa ada di sini untuk menjaga manusia tetap aman meskipun mereka tampaknya tidak bisa di percaya.
Tapi semua malaikat ini akan dipanggil kembali ke surga karena ada perayaan akbar yang mendatangi mereka.
MINISTRY OF ANGEL
Di sebuah ruangan putih bersih, seorang malaikat, Malaikat Mikael (nantinya akan kita panggil Somchai), sedang memandangi dirinya di cermin. Lalu seseorang masuk dan memuji ketampanannya. Dia juga menyebut Mikael sebagai malaikat terkeren di surga.
"Kamu bukan orang pertama yang mengatakan itu," sahut Mikael dengan bangganya. "Ngomong-ngomong, manusia tidak mengatakan kata-kata kuno itu lagi di bumi. Mereka mengatakan hot, sangat menonjol, dia sangat seksi, dan itu menyakitkan (saking tampannya)."
Si malaikat mengingatkan kalau Mikael harus menyambut tamu istimewa hari ini. Apa dia bersemangat?
Dengan dingin Mikael menjawab tidak. Kegembiraan tidak pernah ada dalam kamusnya.
***
Mikael dan para malaikat menyambut kedatangan sang Penguasa Malaikat. Semuanya menunduk memberi hormat.
"Lama tidak bertemu," sapa Penguasa Surga. "Cukup aneh karena tidak bisa melihat malaikat memakai tiara dan pakaian kuno lagi. Jika itu jamanku, semua malaikat akan menari."
"Waktu berlalu dan surga berubah. Ini adalah era baru," sahut Mikael. Dia lalu menjelaskan banyaknya departemen dan malaikat yang bertugas di sana.
Penguasa surga dan Mikael ngobrol sambil berkeliling. Penguasa surga membahas Departemen Harapan yang ada di bawah pengawasan Mikael yang merupakan departemen tersibuk saat ini. Dia bertanya bagaimana Mikael memutuskan siapa yang berhak dikabulkan harapannya dan siapa yang tidak.
"Poin pantas, Tuan," jawab Mikael.
Melihat penguasa surga yang bingung dengan jawabannya, Mikael mengajaknya masuk ke sebuah ruangan dimana di dalamnya ada sebuah monitor besar dan dua orang malaikat yang bertugas.
Penguasa surga mendekati layar monitor yang menampilkan manusia-manusia yang sedang membuat permohonan. Dia menekan tombol play di tengah layar. Tiba-tiba terdengar suara-suara para manusia yang sedang memohon. Suara mereka sangat keras hingga membuat Penguasa Surga kaget lalu menutup telinganya. Dia buru-buru menekan tombol pause lalu mengeluh kalau telinganya hampir saja tuli.
Mikael menjelaskan kalau di sana adalah Ruangan Permohonan. Mereka menggunakannya untuk menyaring keinginan para manusia. Ketika manusia meminta sesuatu, keinginan mereka akan di kirim ke sana. Mikael lalu menunjuk dua malaikat yang bertugas. Merekalah yang memeriksa apakah manusia memiliki poin prestasi yang di cukup untuk diberikan (dikabulkan permohonannya).
"Dalam kasus beberapa kasus sulit yang tidak bisa mereka putuskan, keinginan mereka akan meningkat ke malaikat yang paling mengerti manusia. Nama malaikat itu adalah Mikael Lasaladon Akesna Ares, aku sendiri," ucap Mikael dengan sombongnya.
Terlihat di layar seorang pria yang sedang berdoa memohon agar dia bisa memenangkan lotre. Tapi sayang dia gagal. Di tempat lain, ada seseorang yang sedang bingung mau parkir mobil dimana karena tempat parkirnya penuh. Mikael dengan murah hati membantu orang tersebut mendapatkan tempat parkir. Orang itu pun tersenyum senang. Mikael mengaku suka melihat senyum indah saat manusia bahagia.
Penguasa surga memuji Mikael yang baik hati. Dia harus memberi Mikael sesuatu karena sudah bekerja keras membuat manusia bahagia.
"Sebenarnya surga sudah banyak berubah. Aku sudah menjadi Dewa Malaikat begitu lama. Aku merasa aku sudah tidak bisa lagi. Harus ada seseorang yang meningkatkan dan melanjutkan tugasku. Mikael Lasadon Akesna Ares. Aku ingin kamu yang mengambil peran memerintah surga setelahku. Kamu akan memiliki kekuatan mengendalikan setiap departemen di surga. Kamu akan memerintah langit dan bumi, dan memastikan semua orang hidup dengan damai. Kamu akan memiliki gelar terbesar setelah aku pensiun, The Lord of Angel (Penguasa Surga)."
Penguasa Surga memberi Mikael sebuah cincin. Dia mengatakan kalau upacara pelantikan akan diadakan malam ini dan akan dihadiri seluruh malaikat dan makhluk hidup si surga. Melihat wajah Mikael yang datar-datar saja, Penguasa Surga bertanya apa Mikael tidak bahagia?
"Malaikat yang baik tidak seharusnya menunjukkan perasaannya," jawab Mikael dengan datar. Tapi begitu dia kembali ke ruangannya, dia langsung tersenyum lebar sambil memandangi cincin di jari telunjuknya. Dia berputar-putar beberapa kali sebelum akhirnya mendaratkan diri di kursi kerjanya.
Sedang asik memandangi cincin barunya, tiba-tiba Mikael dikagetkan dengan seruan seorang wanita dari layar monitor yang ada di depannya.
"Kau! Malaikat Sial!!!" Ucap seorang wanita. Dialah Linrada. "Kenapa harapanku tidak pernah terwujud? Aku lelah. Aku payah! Aku sangat lelah."
"Kamu itu ngomong apa, gadis manusia?"
Mikael lalu memutar masa lalu Lin sejak dia lahir. Diperlihatkan seorang bayi (Lin) yang sedang menangis. Lalu seorang gadis berseragam SMA (ibunya Lin) menggendongnya dan menyuruh bayi itu berhenti menangis karena menyebalkan. Gadis itu mengeluh kalau seharusnya dia tidak melahirkan Lin.
Ketika Lin masih anak-anak, ibunya bahkan tega memukulinya hingga Lin menangis kesakitan. Ketika remaja, Lin bersekolah sambil menjajakan sandwich meski seringkali tidak laku.
Saat akan berangkat sekolah, Lin langsung dicegat ibu kos yang meminta Lin melunasi biaya kost sebelum jam 6 sore. Kalau tidak, Lin harus angkat kaki dari sana. Belum lagi di sekolah, dia juga diminta melunasi spp sebelum jam 6 sore juga. Kalau tidak, pihak sekolah terpaksa mengeluarkan Lin karena sudah berkali-kali diperpanjang tenggat waktunya.
Seolah belum cukup susah, Lin juga dikejar rentenir yang mengharuskan Lin segera membayar hutangnya. Kalau sampai Lin tidak bisa, si rentenir mengancam akan menyakiti Lin.
Lin benar-benar gundah. Dia berdoa di tempat yang sama dengan si pria lotre.
"Tuhan, Ilahi, malaikat, dan semua dewa. Mohon bantu aku mengumpulkan cukup uang sebelum jam 6 sore hari ini."
Lin lalu melihat kertas lotre si pria tadi yang tergeletak di tanah. Dengan tersenyum dia memungutnya dan segera memeriksanya lewat ponsel. Tentu saja dia tidak beruntung.
Melihat Lin memungut lotre, Mikael yang tadinya iba jadi tidak bersimpati. Lin dirasa tidak memiliki cukup prestasi. Harapan Lin pun di tolak.
***
Lin pulang ke kontrakannya. Ibu kos langsung menagih uang sewa. Dengan lesu Lin berkata akan mengambilnya di kamarnya.
Ibu kos memberi tahu kalau tadi adik Lin datang dan menunggu selama beberapa saat. Tapi dia baru saja pergi.
Lin terlihat kaget dan buru-buru naik ke rooftop ke kamar kontrakannya. Kamarnya terlihat berantakan. Lin segera memeriksa lemarinya dan mengambil kotak yang dia gunakan untuk menyimpan uangnya. Sudah bisa di tebak, semua tabungannya lenyap dicuri adik perempuannya.
Lin langsung menelepon adiknya namun nomornya tidak aktif. Dia menangis sambil bicara di voice mail.
"Bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku? Bagaimana mungkin. Pernahkah kamu merasa iba padaku sekali saja? Aku sudah sangat lelah. Aku harus bekerja keras untuk mendapatkan uang itu, kau tahu?"
Dan ternyata sejak tadi, Mikael masih menonton kehidupan Lin.
Lin melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 5 kurang 20 menit. Lin mengingat semua tagihan yang harus dilunasinya sebelum jam 6 sore.
Dengan lunglai Lin melangkah keluar. Dia menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Dia lalu berjalan ke pagar pembatas. Kepalanya lalu mendongak menatap langit.
"Kau malaikat sial? Kenapa harapanku tidak pernah terwujud? Hidupku payah! Aku sangat lelah! Hidupku sudah seperti neraka! Apa alasan untuk hidup?"
Mikael panik memahami apa yang akan Lin lakukan. "Jangan lakukan itu gadis manusia!" Pinta Mikael di depan layar. Tentu saja Lin tidak bisa mendengarnya. "Aku akan mengabulkan keinginanmu sekarang. Sekarang aku memberimu kehidupan yang lebih baik."
Mikael mengangkat tangannya dan cincinnya bercahaya. "Sebuah harapan dan cahaya untuk menuntun jalanmu."
Tiba-tiba langit tersibak dan cahaya yang terang benderang dan menyilaukan muncul menyinari Lin. Tapi Lin tidak mempedulikannya. Dia naik ke pagar pembatas. Lin memejamkan matanya dan merentangkan kedua tangannya. Airmata turun membasahi pipinya.
Sedangkan Mikael, dia panik melihat Lin siap melompat dari rooftop.
Komentar :
Kalau nggak salah ini adaptasi dari drakor Angel's Last Mission : Love. Tapi ceritanya dibikin beda. Di sini ceweknya miskin dan hidupnya miris banget sejak lahir.