Love Designer Episode 1 Part 2

Love Designer
Episode 1 Part 2



Sumber konten dan gambar : Hunan TV Youku



Zhou Fang terbangun saat mentari memamerkan kilaunya. Dia melihat sekelilingnya sejenak lalu beranjak dari ranjang. Fang membuka pintu kamar dan menemukan Song Lin yang tidur di luar tanpa selimut.



Beberapa saat kemudian keduanya bersiap check out dari hotel. Fang sudah merombak gaun buatannya sedemikian rupa. Ekor gaunnya dia babat dan dia gunakan untuk lengan baju. Sementara Song Lin sudah mendapatkan kiriman pakaian dan juga mobil yang dia pesan semalam.

***

Wang Zeyang menelepon 911 versi China untuk melaporkan calon istrinya yang menghilang dan tidak membawa ponsel. Dia meminta polisi untuk mencari Fang.



Song Lin meminta Fang yang menyetir karena lengannya terluka. Dalam perjalanan, Song Lin memberikan Fang sebuah ponsel berwarna merah. Saat Fang bertanya apa ponsel itu untuknya, Song Lin tidak menjawab dan malah sibuk mengirim pesan suara pada seseorang.

Begitu tadi Song Lin dan Fang meninggalkan hotel, polisi tiba disana untuk mencari Fang. Saat diberitahu salah satu pegawai hotel kalau Fang baru saja pergi, polisi pun segera mengejar.

Menyadari kalau mereka diikuti polisi, Song Lin menyalahkan Fang yang dikiranya menyetir dengan kecepatan yang berlebihan. Dia menyuruh Fang untuk menepikan mobilnya.


Polisi menghampiri mereka dan menanyakan kartu identitas mereka. Song Lin dan Fang hanya bisa diam. Dan saat ditanya polisi apa mereka saling kenal, keduanya memberikan jawaban yang berbeda.



Song Lin dan Fang pun akhirnya digiring ke kantor polisi. Fang menelepon temannya yang belum datang dan memberitahu kalau dia tidak diijinkan pergi sebelum menunjukkan kartu identitas.

Melihat Fang menelepon, Song Lin berniat melakukan hal yang sama. Tapi sayang polisi melarangnya menggunakan ponsel. Song Lin protes karena Fang boleh menelepon kenapa dia tidak.

Tiba-tiba Wang Zeyang datang dan langsung menghampiri Fang dan meraih tangannya. Fang kontan menepis tangan Zeyang.

Setelah mendapat penjelasan, akhirnya polisi membebaskan Song Lin dan Fang.



Begitu keluar dari kantor polisi, Wang Zeyang langsung berusaha membujuk Fang. Dia tidak mau melepaskan tangan Fang.

Song Lin maju dan melepaskan tangan Wang Zeyang dari Fang. Zeyang menatap Song Lin dan tanya apa hubungannya dengan Fang.

"Tidak ada hubungan apa-apa. Hanya suka mencampuri urusan orang," jawab Song Lin datar. Haha.

Zeyang tidak mempedulikan Song Lin. Dia tetap berusaha membujuk Fang. Tiba-tiba ada yang melemparnya dengan bata. Dia adalah Qing Qing, teman Fang. Dia marah karena Zeyang selingkuh.


Qing Qing meluapkan kemarahannya dengan memukuli Zeyang. Song Lin mengingatkan Fang untuk melerai mereka karena mereka masih berada di depan kantor polisi. Fang pun turun tangan untuk memisahkan teman dan mantan kekasihnya.


Saat Zeyang masih berusaha membujuk Fang, Qing Qing mengambil batu bata. Takut di aniaya lagi, Zeyang akhirnya kabur.

"Kamu Song Lin kan?" Tanya Qing Qing.

"Bukan," jawab Song Lin datar.

"Kalian saling kenal?" Tanya Fang. Dengan ketus Qing Qing menjawab tidak. Mungkin dia kesal karena Song Lin tidak mengaku.

Song Lin pamit pergi. Fang menahannya lalu melepas mantel milik Song Lin yang dia pakai semenjak keluar dari hotel. Dia mengembalikannya pada Song Lin.

Fang meminjam ponsel Qing Qing untuk mencatat nomor Song Lin tapi sayang baterai ponselnya habis. Dia mengatakan niatnya yang akan mengembalikan uang Song Lin segera setelah dia sampai rumah.


Song Lin tidak menanggapinya dan malah memberikan mantelnya kembali pada Fang lalu pergi begitu saja. Fang dan Qing Qing hanya bisa menatap kepergiannya dengan sedikit bingung.


Fang dan Qing Qing diantar sampai rumah oleh seorang pria. Begitu pria itu pergi, Qing Qing mengajak Fang untuk ganti baju lagi karena dia akan membawa Fang melihat 'keindahan dunia'.


Fang menolak ngakunya ngantuk dan ingin istirahat. Tapi dia ternyata mengikuti ajakan temannya. Mereka pergi ke club dan menari sambil minum dan tertawa-tawa (jangan ditiru ya).



Puas menari, Qing Qing mengajak Fang mencari kesenangan lain. Dia membawa Fang memasuki ruangan dimana ada beberapa anak muda yang sedang asik karaokean sambil makan-makan. Qing Qing sksd pada mereka. Salah satu pria tanya mereka siapanya Kak Nan. Qing Qing mengaku kalau dia temannya.

Fang yang sudah setengah mabuk berdiri dan merebut microphone dari salah satu wanita disana. Dia hendak bernyanyi tapi tiba-tiba pria yang bernama Kak Nan berdiri dan tanya siapa mereka.




Ketahuan berbohong, Fang dan Qing Qing bingung mau menjawab apa. Tapi untungnya, seorang pria berkacamata mengaku kenal mereka. Qing Qing tersenyum dan duduk disamping pria itu. Fang mengekorinya dan ikut duduk.

Tiba-tiba Fang merasa mual. Dia pun pamit pergi ke toilet.


Pria berkacamata itu bernama Zuo Yu Lin. Qing Qing mengajaknya bersulang. Yu Lin mengaku tidak kuat minum jadi minumnya jus jeruk. Qing Qing pun memberinya julukan Wu San (nggak mudeng artinya apa). Dia lalu mengajaknya bersulang lagi. Wu San tersenyum manis dan menuruti ajakan Qing Qing.


Qing Qing menyusul Fang ke toilet. Dia yang juga setengah mabuk mengatakan sudah menemukan pria untuk Fang.

"Aku tidak mau."

"Song Lin."

"Siapa dia?"

"Pria yang di pulau itu loh. Dia Presdir dari Grup Wan Feng. Cowok keren dan terkenal. Tapi rumornya dia pacaran sama artis bernama Luna."

Fang yang masih mual tidak menggubris ucapan temannya. Dia nyelonong masuk wc untuk muntah lagi.



Song Lin sendiri sedang menghadiri sebuah konferensi pers bersama Luna. Luna diperkenalkan sebagai artis pendukung baru untuk grup Wan Feng. Semacam brand ambasador kali ya.




Wu San ternyata menunggu di depan toilet. Begitu Fang dan Qing Qing keluar, dia bertanya apa mereka baik-baik saja karena dari tadi lama sekali di toilet.

"Kami baik-baik saja. Aku rasa kamu yang tidak baik-baik saja," jawab Qing Qing.

Wu San bingung. "Aku baik kok."

Qing Qing menunjuk dada Wu San. "Maksudku di sini."

Fang yang merasa lelah hendak pergi duluan dan mendorong Qing Qing ke arah Wu San. Tapi Qing Qing meraih tangannya. Dengan manja dia tanya apa Wu San bawa mobil. Dia minta Wu San mengantar mereka pulang.

Wu San mengiyakan. Karena tadi dia sempat minum, jadi dia memanggil sopir pengganti.


Di dalam mobil, Qing Qing mengomentari Wu San yang masih sangat muda tapi menggunakan trik klise dengan mengaku kenal dengannya.




"Aku memang kenal kamu kok," aku Wu San. Sepertinya dia berkata jujur.

Tapi Qing Qing menganggapnya gombalan. Dia menebak kalau Wu San pasti akan bilang kalau pertemuan setiap orang bukanlah kebetulan. Di kehidupan sebelumnya, mereka saling mengenal.

Fang yang duduk di depan ikut mengoceh. "Mungkin di kehidupan sebelumnya, kalian tidak bisa bersama. Lalu bertemu lagi di kehidupan ini untuk menjalin jodoh."

Wu San yang pembawaannya kalem dan santai hanya bisa tersenyum mendengar kicauan dua gadis cantik di dekatnya.

Fang meminta sopir taksi mengantarnya ke perusahaan bukannya ke rumah. Qing Qing menebak kalau Fang enggan pulang karena takut bertemu Zeyang. Dia menyuruh Fang menginap di rumahnya saja. Tapi Fang mengaku kalau ada dokumen penting yang harus dia tanda tangani.


Sesampainya di kantor, Fang malah menemukan kantornya berantakan. Kertas-kertas berceceran di lantai. Sepertinya itu ulah Wang Zeyang karena Fang langsung meneleponnya.


Song Lin dan Luna berjalan bersama ke parkiran. Luna mengajak Song Lin makan malam di rumahnya.  Song Lin terlihat bingung lalu Luna mengaku kalau dia hanya bercanda. Song Lin pun pamit pulang duluan. Luna tersenyum menatap kepergian Song Lin.

***

Qing Qing berterimakasih pada Wu San karena sudah di antar pulang lalu menyuruh Wu San pulang. Tapi saat dia membuka pintu rumah, tiba-tiba kucing peliharaannya, Keke, langsung berlari keluar. Qing Qing segera memanggil Wu San untuk membantunya mengejar Keke.

Wu San berhasil menangkap Keke. Tapi sepertinya dia agak alergi karena dia sempat bersin. Qing Qing menyuruhnya duduk sementara dia mengambilkan minum.



Wu San memperhatikan foto-foto Qing Qing yang diambil dari berbagai negara.  Qing Qing bercerita kalau dia suka travelling. Wu San bertanya tentang accesories yang tergantung di samping foto-foto. Qing Qing menjelaskan kalau semua itu dia beli di setiap penjuru dunia untuk keperluan kerja. Qing Qing adalah designer perhiasan.

Wu San tanya apa gaji Qing Qing banyak karena bisa tinggal di rumah yang besar sendirian. Qing Qing mengaku kalau rumah itu adalah pemberian orang tuanya.

Wusan mendapat pesan kalau sopir penggantinya sudah datang. Jadi dia pun pamit pulang. Sebelum pergi, dia meminta nomor hp Qing Qing.

Bersambung ke Love Designer episode 2 part 1






EmoticonEmoticon