Angel Beside Me Episode 1 Part 2

Angel Beside Me
Episode 1 Part 2

Sumber konten dan gambar : GMM TV



Lin sudah siap melompat. Tapi tiba-tiba terdengar suara gaduh dari dalam kamarnya. Lin pun akhirnya turun dari pagar dan bergegas masuk ke kamar. Dia menemukan atap kamarnya yang bolong. Dan....

Jeng jeng!!!! Ada si Mikael duduk di lantai sambil memeluk lututnya. Kaget dong si Lin. Dia bertanya siapa Mikael.


Mikael mendongakkan kepalanya dan mengedarkan pandangannya. Lalu dengan gayanya dia memperkenalkan diri sebagai Mikael Lasaladon Akisna Ares.

"Kamu gila ya?" Tanya Lin.

"Aku tidak gila. Aku seorang malaikat yang jatuh dari surga."

Tentu saja Lin tidak percaya. Mikael terus menegaskan kalau dia benar-benar malaikat. "Jika kamu tidak percaya, aku akan menunjukkan kekuatanku."



Mikael berdiri berniat unjuk kekuatan. Tapi ternyata dia nggak pakai kain sehelaipun. Sontak Lin kaget setengah mati. Dan Mikael yang entah nggak sadar atau emang nggak paham, malah merentangkan kedua tangannya dan sekali lagi memperkenalkan diri dengan bangganya.

"Akulah Dewa Malaikat. Apa kamu tidak lihat betapa sucinya aku?"

Lin kontan marah. "Suci pant*tmu?? Apa kamu seorang psikopat? Gimana bisa kamu masuk kamarku?" Lin meraih bantal guling untuk menghalangi pandangannya.

Mikael heran dengan reaksi Lin. Dia langsung memegang pundaknya dan tambah heran karena dia tidak lagi punya sayap dan kekuatan.

"Sayap apa? Kekuatan apa? Keluar sekarang!!" Lin memukuli Mikael dengan guling. Tapi Mikael menyuruhnya diam.


"Tidak ada suara. Kenapa aku tidak bisa mendengar apa-apa?" Keluh Mikael. "Aku biasanya bisa mendengarkan pikiran orang. Apa aku kehilangan semua kekuatanku? Apa yang terjadi? Gadis manusia, kamu harus membantuku."

Mikael mulai terlihat cemas. "Aku belum pernah datang kesini sebelumnya. Apa kamu tahu ada malaikat lain? Aku butuh bantuan mereka."



Mikael mendekati Lin tapi Lin langsung menodongkan cutter dan menyuruh Mikael jangan mendekat atau dia akan menusuknya.

Mikael malah menasehati Lin kalau melukai dan membunuh orang itu dosa. Apa Lin tidak pernah membaca itu di buku? Itu bertentangan dengan ajaran pertama dalam lima sila yang ada.

Sekali lagi Lin mengancam akan menusuk Mikael kalau dia tidak diam. Mikael mulai takut.

"Jika kamu membunuhku, kamu akan pergi ke neraka. Melakukan bunuh diri juga dosa. Aku tidak ingin kamu dicampakkan ke neraka Lin. Itu lebih menakutkan dari apa yang telah kamu lalui."

Lin menurunkan tangannya. "Bagaimana kamu tahu namaku?"


Mikael langsung pasang senyum soknya. "Karena aku Mikael Lasaladon Akisna Ares. Aku memiliki banyak malaikat yang setia mengikutiku. Dan aku adalah yang paling hot!"

"Dasar psikopat!!"

Tiba-tiba ada yang memanggil Lin. Lin menyuruh Mikael tetap disana dan jangan kemana-mana. Lin pun keluar menemui orang yang memanggilnya tadi. Sepertinya dia ngekos dibawah kamar Lin.

"Lin, apa yang baru saja terjadi? Aku mendengar suara sesuatu yang jatuh sangat keras. Apa kamu baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja."


"Aku juga mendengar semacam pertengkaran. Jangan bilang kamu memyelinapkan seorang pria ke kamarmu."

"Aku tidak menyelinapkan dia masuk. Dia masuk dari atap," aku Lin.

Tetangga Lin mengingatkan kalau Nona Pad (ibu kos) sangat serius dalam hal ini. Anak cowok tidak diperbolehkan masuk ke asrama mereka. Katanya seorang gadis yang ngekos disampingnya membawa cowoknya tempo hari. Dan gadis itu akhirnya diusir dan didenda sepuluh kali lipat uang sewa alias 50.000 baht.


Si Mikael nguping tuh dari dalam.

Lin kaget. Dia langsung membantah kalau dia membawa cowok. Dia mengaku kalau yang dia ceritakan tadi itu ada di drama yang sedang dia tonton. Pemeran utamanya adalah malaikat yang jatuh. Romantis sekali. Dia nonton sambil bersih-bersih dan tidak sengaja menendang kaki ranjangnya terlalu keras.

Lin menyuruh tetangganya pergi karena dia mau lanjut nonton drama lagi.

Begitu Lin masuk kamar, Mikael langsung ceramah kalau orang itu tidak boleh berbohong.

Lin tidak peduli. Dia menyuruh Mikael menutupi dirinya.

Mikael nggak mau. Tubuhnya kan indah seperti patung. "Atau.... kehalusanku membuatmu na*su dan bergairah? Aku turut berduka atas hal itu." Hahaha



"Itu bukan keindahan! Itu kotor!!"

Mikael tidak terima disebut kotor. Lin adalah orang pertama yang mengatakannya. Mikael meminta Lin melihat lagi dengan lebih cermat.

"Kamu gila?"

"Mari fokus. Kamu selalu melihat ke atas. Bagaimana kamu bisa melihat betapa sucinya aku?"

Lin stress deh. Dia melempar handuk dan menyuruh Mikael memakainya.

Lin mengeluh kalau hari itu adalah hari yang sangat buruk. Dia tanya Mikael dari rumah sakit mana. Mikael di suruh pergi dan temukan jalan kembali ke rumah sakitnya. "Keluarlah dengan tenang dan jangan biarkan siapapun melihatmu. Mengerti?"

"Aku tidak bisa pergi kemanapun. Aku harus berada disini untuk menemukan jalan kembali ke surga. Bisakah aku tinggal bersamamu sementara?"

"Tidak mungkin!! Apa kamu tidak waras?"

"Setelah aku mendapatkan kekuatanku kembali, kamu boleh meminta apapun padaku."

Lin tetap pada pendiriannya. Mikael terus memohon-mohon dan mengiba. Dia sudah tidak punya kekuatan. Dia menduga semua kekuatannya tersimpan di cincinnya.



Lin langsung tertarik melihat cincin yang Mikael perlihatkan. "Apa itu cincin emas?"

Dengan bangga Mikael bilang itu 100% emas murni. Yang terbesar dan cocok untuk Raja Malaikat seperti dia.

Lin tersenyum misterius. "Apa kamu akan memberiku apapun kalau aku membiarkanmu tinggal bersamaku?"


Mikael langsung paham arah pembicaraan Lin. Dia langsung menyembunyikan tangannya. Merekapun berebut cincin.

Mikael berusaha memelas. Itu adalah cincin malaikat. Dia tidak akan bisa kembali ke surga tanpa cincin itu.

Lin mengingatkan kalau tidak ada yang gratis. Mikael harus memberi sesuatu sebagai gantinya.

Mikael bersikeras kalau cincin itu sangat penting untuknya.

"Oke. Pergilah! Pintunya ada di sana."


"Kamu adalah orang yang berdosa. Kamu melakukan pemerasan, melanggar sila ke dua...."

"Hentikan!" Lin menodongkan cutternya lagi. "Sudah berikan sini!! Aku hanya meminjamnya. Aku akan membawanya ke pegadaian. Kamu akan mendapatkannya kembali setelah aku mendapatkan uang untuk membelinya kembali. Oke?"

Mikael menggerutu kalau inilah sebabnya Lin tidak punya poin prestasi. Tapi akhirnya dia mau juga memberikan cincinnya.


Lin membawa cincin Mikael ke bos rentenir yang mengaku belum pernah melihat permata yang ada pada cincin itu. Jadi dia hanya bisa menghargai emasnya saja 50.000 baht. Setelah dikurangi hutangnya, Lin mendapatkan kembalian 39.000 baht. Lin tidak masalah. Setelah menandatangi surat pelunasan hutang dan mendapatkan uangnya, diapun pergi.



Lin pulang sambil merinci pengeluarannya hari itu. Tersisa uang 800 baht yang dia perkirakan bisa cukup untuk satu minggu.

Di rooftop, Mikael sedang teriak memanggil Gabriel (malaikat). Lin langsung 'menyemprotnya' begitu sampai atas.


"Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Aku sedang menghubungi surga. Beberapa malaikat mungkin melihatku di sini."

"Orang-orang akan tahu kalau ada pria di kamarku. Jangan pernah melakukan ini lagi. Mengerti?" Lin mengacungkan pena ke wajah Mikael.



Mikael merebut penanya dan ganti mengacungkannya pada Lin. "Aku adalah Dewa Malaikat. Jadi bicaralah dengan hormat. Mengerti?"

Lin merebut penanya kembali dan menyuruh Mikael bicara dengan bahasa yang normal. Mereka berduapun eyel-eyelan (?) menyuruh satu sama lain bicara dengan sopan.


Tiba-tiba Mikael merasa ada yang salah pada dirinya. Dia memegangi 'tubuh bagian bawahnya'. Lin cemas melihatnya. Dia menyuruh Mikael jangan sakit karena dia tidak punya uang untuk biaya perawatan.

"Aku merasakan sedikit sakit di perut bagian bawah. Semakin aku menekannya, semakin banyak rasa sakit yang aku dapatkan. Ini seperti cairan yang harus dikeringkan." *wkwkwk*

Lin berpikir sebentar. "Kamu harus buang air kecil."

Dan si malaikatpun kegirangan. "Apakah begitu? Aku ingin pipis? Lin, bisakah kamu menyentuhnya?"

Lin sontak mundur. "Kamu breng*ek!!"

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Ya pipis sono!!!"

Lin membawa Mikael ke kamar mandi dan menyuruhnya buang air kecil disana sedangkan dia menunggu di luar. Mikael teriak dari dalam kalau dia tidak tahu caranya.

Lin gregetan deh. "Ya tinggal kencing. Keluarin! Jangan mengotori lantai. Pipis di toilet. Bidik dengan hati-hati. Mengerti?"

"Lin! Aku terlalu gugup. Ini tidak bisa keluar."

"Ngapain kamu gugup? Demi Tuhan! Itu kan cuma pipis?" Lin mulai memberi instruksi lagi. "Santai saja dan lepaskan. Akhirnya pasti keluar. Baik. Cobalah untuk mendorongnya sedikit. Santai...."



Lucunya Lin menirukan suara pipis gitu sementara si malaikat lagi menikmati momen debut pipisnya. Kocak!!

Mikael keluar sambil menunjukkan tangannya yang kena air seni. "Lin, aku pipis di tangan. Lihat!"



"Ewww!! Cuci tanganmu!" Lin mendorong Mikael masuk toilet lagi sementara dia menghela nafas, stresss.


Bersambung ke Angel Beside Me episode 1 part 3



EmoticonEmoticon