Angel Beside Me Episode 1 Part 3

Angel Beside Me
Episode 1 Part 3

Sumber konten dan gambar : GMM TV


Mikael keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian. Sepertinya Lin terpana melihatnya. Mikael langsung ge er deh.

"Aku tahu kalau aku keren."




Lin menyodorkan sapu pada Mikael dan menyuruhnya bersih-bersih. Mikael protes. Dia kan dewa malaikat. Tidak seharusnya Lin memerintahnya untuk melakukan sesuatu.

"Kalau aku punya kekuatan, dengan berpikir saja pasti semuanya sudah bersih."

"Oh ya???"

"Ya."


Lin mengingatkan kalau Mikael sudah kehilangan kekuatannya jadi sekarang dia harus pakai energinya sendiri. Mikael dengan cemberut menerima sapu dari tangan Lin.




Saat sedang menyapu kotoran di lantai, debunya yang berterbangan membuat Mikael bersin. Dia tersenyum senang saat tahu kalau itu yang namanya bersin.

"Rasanya begitu enak," ucap Mikael. Dia sengaja menyapu debu dengan keras agar bersin lagi. Lin cuma bisa kesal melihat tingkahnya.




Selesai membersihkan lantai, Lin meminta Mikael memasang penutup untuk atap yang bolong. Karena lelah dan kepanasan, Mikael sampai keringetan. Dia bingung kenapa ada air (keringat) yang keluar dari kulitnya. Dia malah mencicipi sendiri keringatnya dan mengeluh kalau rasanya buruk. Ya iyalah....

Sekarang giliran tenggorokan Mikael yang terasa kering. Lin memberinya segelas air minum. Mikael sangat menikmatinya.

"Rasanya luar biasa ketika lelah dan meminum air. Sangat segar."



Haus sudah terobati. Sekarang perut Mikael yang keroncongan. Katanya perutnya berbicara padanya. Haha. Lin memberitahu kalau itu namanya lapar. Karena Lin biasanya tidak pernah makan malam, dia meminta Mikael menahan laparnya sampai besok.

Mikael menggerutu karena dia sangat lapar. Dia mengingatkan Lin kalau dia sudah memberikan cincinnya pada Lin dan membantunya melunasi hutang.

"Ini balasanmu? Kamu membalas dengan membuatku kelaparan. Kamu kejam. Kamu berdosa dan sesat."

Lin kesal dan menyuruh Mikael berhenti mengeluh.

"Baiklah. Mari kita mencari makanan," ucap Lin.




Lin memakaikan selendang merah ke kepala Mikael. Mereka berdua mengendap-endap keluar agar tidak ketahuan ibu kos. Begitu berhasil keluar, Mikael berkata kalau menyelinap seperti tadi itu menyenangkan. Lin pun mengajak Mikael untuk mencari makanan gratis.



Di sebuah kawasan tempat makan, P' Thong terlihat habis memanggang daging (kaya sate gitu). Setelah memberikan pada pelanggan terakhirnya, dia mendekati anjingnya yang bernama Milo. Dia menawari Milo daging panggang sisaan.


Tak lama kemudian, Lin dan Mikael datang. Sepertinya Lin sering datang kesana.

"Kamu membawa pacar sekarang?" Goda P'Thong.

"Dia bukan pacar. Dia adalah temanku. Kami lapar. Apa kamu akan tutup? Bisakah kita meminta sisa daging panggang yang tersisa?"

"Minta makanan gratis lagi ya?"

"Please! Satu tusuk dan satu ketan saja untuk kita masing-masing. Jangan pelit. Hanya sisaan saja."

"Tidak bisa. Yang ini untuk anjing. Aku akan memanggangkan kalian yang baru. Silahkan duduk."

Lin dan Mikael pun duduk. Lin bercerita kalau P'Thong itu baik walau terlihat menakutkan dan mulutnya sedikit kasar. Kalau Lin sedang tidak punya uang, dia selalu memberinya makanan gratis.

Makananpun datang. P'Thong memberikan sepiring daging panggang. Mikael berdiri lalu mengucapkan terimakasih sambil membungkuk ala malaikat sampai membuat p'Thong keheranan.




Mikael mengambil satu tusuk daging panggang lalu menjilatnya.



"Wow!!!" Seru Mikael dengan wajah bahagia.

Mikael menjilat lagi daging panggangnya lalu memakannya seperti makan es krim (jadi nggak di gigit). P'Thong heran melihatnya.

"Lin, cobain deh," ucap Mikael.

"Kamu lucu," puji p'Thong.

"Siapa yang makan seperti itu? Kamu perlu menggigit dan mengunyah. Begini." Lin mencontohkan cara makan yang benar.

Mikael langsung menirukan cara makan Lin. Dia memuji dagingnya yang sangat enak dan dia belum pernah makan yang seperti itu sebelumnya. Baunya enak, empuk, dan berair.

P'Thong memuji selera Mikael yang bagus. Dia lalu bertanya siapa nama Mikael. Seperti biasa Mikael memperkenalkan diri dengan nama lengkapnya dan mengaku datang dari surga. Jelas saja p'Thong mengerutkan alisnya karena heran.

Lin buru-buru menginterupsi. Dia beralasan kalau Mikael itu memang orangnya lucu. Dia suka menipu orang dengan mengatakan nama yang panjang dan sulit.



"Namanya sebenarnya...." Lin mengedarkan pandangannya dan matanya tertumbuk pada sebuah majalah dengan cover seorang pria (kayanya artis). "Somchai."

***

Diperjalanan pulang, Somchai (sekarang Mikael kita panggil Somchai ya) protes karena diberi nama Somchai. Masa malaikat kelas tinggi seperti dia dipanggil Somchai.

"Namamu sulit disebut. Atau kamu mau dipanggil Mikael? Tidakkah kamu pikir itu aneh? Nama bahasa inggris dengan tampilan asia asli. Somchai sangat cocok untukmu."



Somchai masih saja protes. "Aku ini malaikat terhot di surga. Lagian ngasih nama aktor, kenapa bukan nama panjang? Bagi malaikat, nama panjang menunjukkan betapa hebatnya kita. Bagaimana dengan Sukolawat? Atau Kritsanapoom?"

"Kamu adalah Somchai. Titik! Ini bumi bukan surga. Jika kamu ingin tinggal bersamaku kamu harus mengikuti aturanku. Dan aturan pertamaku adalah kamu akan dipanggil Somchai mulai sekarang. Mengerti?"

Somchai terpaksa mengiyakan.

"Dan aturan kedua, jangan pernah memberitahu orang-orang bahwa kamu adalah malaikat. Mereka akan berpikir kamu gila."

"Kenapa tidak bisa? Aku kan memang malaikat."



"Somchai!" Lin menatap tajam Somchai.

"Baik."

"Dan aturan ketiga."

"Belum selesai?" Protes Somchai.

"Kamu harus berpakaian seperti seorang gadis ketika kamu berada di asramaku."

Somchai langsung menolak. Menurutnya berbohong adalah dosa. "Itu bertentangan dengan sila ke empat. Kamu tidak boleh....."



"Berhenti!! Jika kamu tidak menyamar dan tertangkap, aku tidak punya uang untuk membayar denda. Kamu harus mau melakukannya. Mengerti?"

"Tidak!!!"

Somchai kabur duluan dan Lin pun mengejarnya. "Somchaiiiii."

Bersambung ke Angel Beside Me episode 1 part 4

1 komentar

This comment has been removed by a blog administrator.


EmoticonEmoticon