Sinopsis Abyss Episode 16 Part 3

Drama Korea
Abyss
Episode 16 Part 3


Sumber konten dan gambar : TVN


Hari berlalu. Musim pun silih berganti. Kita dibawa ke masa tiga tahun kemudian.


Se Yeon bekerja dengan Mi Do di Firma Hukum Lee Mi Do. Se Yeon mengeluh nama firmanya konyol, seharusnya namanya Firma Hukum Ko dan Do biar ada suku kata dari nama mereka berdua. Tapi kan Mi Do yang memperjakannya di sana, karena sebelumnya Se Yeon pernah dipecat 2 kali di tempat lain. Firma itu ada di luar kota Seoul dimana Se Yeon harus menempuh perjalanan selama 5 jam. Mi Do mengajak Se Yeon bekerja disana dengan niat baik. Karena jika di Seoul, mana bisa Se Yeon menjelaskan pada orang yang dia kenal kenapa dia tampak berbeda.

Dong Cheol datang membawa banyak orang dari markasnya yang membutuhkan pengacara.

"Suami macam aku jika tak membantu istrinya."

Mi Do senang dan memuji Dong Cheol sebagai suami yang kompeten. Se Yeon nyinyir, secara teknis mereka berdua baru akan jadi suami istri besok. Tapi itu malah dijadikan alasan Mi Do buat mangkir kerja. Karena besok dia akan jadi seorang istri, dia minta hari ini cuti dan menyerahkan semua konsultasi orang-orang tadi pada Se Yeon. Se Yeon mengeluh karena Mi Do selalu begitu, bukan hanya hari ini saja.

Hari pernikahan Mi Do dan Dong Cheol. Se Yeon masuk ke ruangan mempelai wanita dimana disana sudah ada Dong Cheol yang terus memotret pasangannya. Mi Do meminta Dong Cheol berhenti memfoto. Kata Dong Cheol ponselnya sendiri yang memotret karena Mi Do sangat cantik. (Wkwk gombalnya)


Se Yeon berdehem tapi tidak ada yang dengar. Dia berdehem lebih keras, baru deh kedua mempelai dengar. Kebetulan seseorang memanggil Dong Cheol. Jadi Se Yeon ditinggal berdua dengan Mi Do. Se Yeon memuji Mi Do yang luar biasa cantik. Mi Do tanya apa Se Yeon baik-baik saja karena akan sendirian lagi.

"Ya. Aku tak apa. Aku muak dan lelah detektif Park datang setelah minum-minum. Aku senang tak akan melihatnya lagi."

"Tetap saja. Kamu harus pindah dekat kami. Aku tidak paham kenapa kamu mau kembali ke rumah itu lagi setelah semuanya. Aku bahkan tak mau tinggal disana walau gratis."


Se Yeon menunduk. "Dia tahu dimana mencariku,"gumam Se Yeon.

"Apa?"


Se Yeon mengangkat wajahnya dan berusaha ceria. "Tapi aku mengganti kunci rumahnya. Aku punya pengaman kedua dan ketiga sekarang."

Mi Do tersenyum geli. Se Yeon teringat sesuatu lalu mengeluarkan amplop dari dalam tasnya. Katanya titipan dari Hee Jin. Hee Jin sekarang tinggal jauh di pedesaan.


Flashback

Se Yeon yang duduk sendirian di sebuah dipan di bawah langit malam di depan rumah khas pedesaan, mengeluh kekenyangan dan tidak bisa makan lagi. Hee Jin datang membawakan stroberi. Se Yeon melarang Hee Jin membawakannya makanan lagi. Tapi Hee Jin memaksanya mencobanya. Satu gigitan, Se Yeon takjub karena stroberinya sangat lezat. Stroberi itu Hee Jin yang menanamnya sendiri.

"Kamu pasti bakat berkebun." Hee Jin manggut-manggut. "Ku kira aku tidak bisa makan lagi. Tapi ini terlalu lezat."

Akhirnya Se Yeon tepar setelah menghabiskan stroberi sebaskom. Hee Jin memgeluarkan amplop untuk Mi Do. Dia tidak bisa datang karena Seoul akan mengingatkannya pada kenangan buruk.



Se Yeon melihat ke samping dan menemukan abyss disana. Dia mengambilnya. "Sungguh! Apa kamu punya kaki tak kasat mata? Kapan kamu kemari? Aigoo. Jika aku memohon pada bintang seperti ini, apa aku akan dapat yang baru?"

Hee Jin ikut berbaring. "Apa niatmu dengan yang baru?"

"Mungkim abyss yang baru akan membawa Min kembali padaku."

"Eonni. Aku hanya mengatakan ini karena aku iba padamu hari ini. Ingin tahu rahasia?"



Hee Jin berbisik di telinga Se Yeon. Entah apa yang dia katakan.

"Aku sudah tahu. Min juga," aku Se Yeon.

Keduanya duduk lagi.

"Apa? Bagaimana kamu taahu?" Tanya &Hee Jin kaget.

"Apa maksudmu? Aku tahu saja entah bagaimana," jawab Se Yeon agak terbata.

Hee Jin heran, tidak mungkin Min memberitahu. Tiba-tiba dia menutup mulutnya dan memekik kaget. Hee Jin mencolek-colek Se Yeon. "Tidak mungkin! Sebelum menikah?"

"Kenapa kamu menatap?"

"Aku benar kan?" 

Hee Jin geleng-geleng kepala. Se Yeon memintanya diam. Eh, Hee Jin mau mengambilkan makanan lagi. Kue beras. Se Yeon melarang Hee Jin melakukukannya tapi Hee Jin tidak peduli.

Flashback end

Se Yeon pulang. Sudah ada ibunya yang sedang menata makanan di dalam kulkas. Padahal makanan yang ibu kirimkan sebelumnya saja belum Se Yeon habiskan.

"Katamu ingin kimchi daun moster."

"Benar. Ibu pasti lelah."

"Apanya yang melelahkan dari memasak untuk putri ibu. Ibu hanya bersyukur masih bisa memasak untukmu. Kenapa tidak pindah saja ke rumah?"

"Itu lagi?"

Ibu khawatir karena Se Yeon tinggal sendirian. Dia mengira Se yeon tidak ingin pindah karena ayah. Tapi Se Yeon menyangkal. Dia hanya ingin menghabiskan waktu sendirian disana. Lagipula, Dong Cheol menepati janjinya. Petugas patroli sering datang kesana. Dia sampai kenal karena sering berpapasan. Se Yeon janji akan menelepon ibu setiap hari dan memberitahu kalau dia aman.

Ayah menelepon, jadi ibu harus pergi.


Se Yeon menulis buku harian.

25 Juni 2022

Min. Aku pergi ke pernikahan Mi Do hari ini. Dia berdiet ketat agar gaunnya pas. Dan kerja kerasnya berhasil. Dia tampak menakjubkan. Mungkin karena aku hadir di pernikahan hari ini, aku makin merindukanmu. Aku mencintaimu Min.

Hee Jin mengirimi Se Yeon pesan teks. Se Yeon membalasnya dengan mengirimi foto pernikahan Mi Do. Setelah itu dia naik ke ranjang dan tiduran. Dia menatap ke depan seolah-olah disana ada Min.


"Bantu aku tidur. Bacakan rumus matematika."

Min tersenyum tipis. Se Yeon hendak menyentuh wajahnya, tapi Min menghilang. Se Yeon mengambil walkman didepannya dan mendengarkan rekaman suara Min. "Akan kuselamatkan Se Yeon dan mencari cara lain untuk bersamanya lagi. Aku pasti kembali."



Se Yeon memejamkan matanya. Tanpa dia tahu, lembaran buku hariannya tersingkap sendiri seolah ada orang yang membalik-balik halamannya.


Se Yeon tampil sebagai pengacara penggugat di pengadilan. Dia tampak kompeten dan percaya diri. Setelah memaparkan bukti yang dimilikinya, hakim mengakhiri sidang hari itu. Sidang final akan dilanjutkan pada 1 Juli.

Mi Do memuji Se Yeon tampil sempurna.

"Aku selalu sempurna."

Se Yeon menyerahkan berkasnya pada Mi Do. Setelah itu dia melangkah pergi. Dia beralasan kalau cuaca hari ini sangat bagus. Jadi dia akan pergi kencan.


Ternyata Se Yeon pergi ke taman hiburan. Dia tertegun melihat penjual es krim stroberi. Se Yeon menarik nafas dan tersenyum, lalu melangkah maju dan membeli es krim itu.

Se Yeon jalan-jalan dengan es krim di tangannya. Seorang anak laki-laki berlari ke arahnya dan tanpa sengaja menyenggolnya. Es krimnya pun jatuh. Anak laki-laki tadi minta maaf lalu pergi.


"Sial. Kenapa aku terus menjatuhkan es krim di sini? Sungguh sia-sia."

Tiba-tiba seseorang menyahut dari belakang. "Itu tidak penting saat ini. Ko Se Yeon."


Se Yeon terhenyak. Dia mengenali suara itu. Perlahan Se Yeon berbalik badan. Dia mendongak dan melihat Min yang tersenyum di depannya.

Bersambung ke Abyss episode 16 part final

3 komentar

Min..apa sih yang dibisikkin hee jin ke se yeon..penasaran..makasih minn

he eh... ngomongin apaan sih mereka? aku kepo banget ini.
trus... yang gagal paham... kenapa bibi park bisa nyebut nama seo yeon ya? kan seharusnya manggil mi do

Hehe akunya juga nggak tahu Hee Jin bisikin apa. Mungkin writernimnya pengen penontonnya berimajinasi sendiri-sendiri. Trus kalo masalah bibi Park manggil Se Yeon, menurutku karena dia bisa ngerasain kali ya. Secara Min sahabatan sama Se Yeon dari SMA. Jadi bibi Park pasti juga kenal dekat sama Se Yeon.


EmoticonEmoticon