Sinopsis Abyss Episode 14 Part 1

Drama Korea
Abyss
Episode 14 Part 1


Sumber konten dan gambar : TVN



Ternyata sebelum ke rumah sakit, Ji Wook mencegat mobil petugas layanan jenazah yang akan menjemput Se Yeon dan jenazah ibu Hee Jin. Petugas sempat kesal karena mobil Ji Wook menghalangi jalannya. Ji Wook turun dari mobilnya lalu melumpuhkan petugas dengan alat setrum. Dia lalu memakai topi si petugas.


Ji Wook yang menyamar menjadi petugas dengan mengenakan masker, memasukkan jasad ibu Hee Jin ke dalam mobil. Se Yeon memberitahu detektif Lee kalau Hee Jin tidak jadi ikut. Dia lalu masuk mobil duluan. Detektif Lee memberikan alamat tempat pemakaman pada Ji Wook.

Dokter memanggil detektif Lee karena ada yang perlu mereka bicarakan. Ji Wook masuk ke mobil dan langsung tancap gas. Tentu saja Se Yeon keheranan karena detektif Lee belum masuk mobil.


"Pak! Permisi." Se Yeon memegang tangan Ji Wook. Ji Wook menghentikan mobilnya lalu menoleh ke Se Yeon. Se Yeon memperhatikannya sebentar dan langsung sadar kalau pria dia depannya adalah Ji Wook. Ji Wook menyetrumnya hingga tidak sadarkan diri lalu melajukan mobilnya lagi.


Min yang sedang berjalan di tempat parkir mendapat pesan teks dari Se Yeon.

"Min. Sesuatu terjadi. Bisa datang ke alamat ini?"

Dokter forensik meminta detektif Lee memeriksa laporan tkp. Dia bilang, Ji Wook memberitahunya kalau noda darah di tkp seharusnya AB tapi yang dia temukan adalah golongan darah B. Detektif Lee menyangkal. Darahnya memang AB. Jadi laporan dokter forensik memang sudah benar dan tidak ada yang perlu diperiksa lagi.

Detektif Lee heran karena mobil layanan jenazah sudah pergi. Dia mencoba menghubungi mobil petugas layanan tapi tidak diangkat. Dia akhirnya menelepon Dong Cheol untuk meminta alamat tempat pemakaman karena Se Yeon sudah pergi duluan jadi dia ingin menyusul. Dong Cheol tidak menaruh curiga. Dia meminta detektif Lee kembali ke markas saja.


Ji Wook menghentikan mobilnya di tepi jalanan sepi. Dia memindahkan Se Yeon dan jenazah Jang Sun Young ke mobil lainnya. Di bangku belakang mobil itu, ada Hee Jin yang tidak sadarkan diri.


Detektif Lee yang hendak kembali ke markas, melihat mobil putih yang berhenti agak ke tengah jalan. Dia berhenti dan menghampiri mobil itu. Detektif Lee kaget saat melihat sang sopir yang merupakan petugas layanan jenazah, pingsan di bangku pengemudi.


Min yang sedang mengendarai mobil menuju alamat yang diberikan Se Yeon, mendapat telepon dari Dong Cheol. Dia bilang sedang menuju dermaga Incheon.

"Kamu bicara dengannya?" Tany Dong Cheol.

"Tidak. Dia hanya mengirim pesan. Ada apa?"

"Kurasa sesuatu terjadi padanya."

Min buru-buru menepikan mobilnya. Dong Cheol menceritakan kalau sopir mobil layanan jenazah ditemukan tidak sadar dan dari yang dia dengar, Ji Wook ada di NFS (lembaga forensik).

Min mengirimkan pesan dari Se Yeon ke Dong Cheol. Dia lalu segera menelepon Se Yeon tapi nomornya tidak aktif. Tapi sesaat kemudian, nomor Se Yeon menghubunginya. Min mengangkatnya dan langsung menanyakan keadaan Se Yeon.

Karena Se Yeon tidak menjawab, Min bisa menebak kalau yang meneleponnya adalah Ji Wook.


Ji Wook tersenyum. "Kamu dimana?"

"Dengar! Jika kamu berani menunyentuhnya, tidak akan ku biarkan," ancam Min.

"Kamu tidak punya waktu mengobrol. Dia sedang sekarat selagi kita bicara. Cepat kemari diam-diam jika kamu mau dia hidup. Kamu paham maksudku kan?"

Mim kesal sekaligus kalut. Dia melajukan mobilnya.


Se Yeon terbangun di sebuah kontainer pendingin yang sepertinya berada di area dermaga. Dia mencoba berteriak dan menggedor-gedor pintu meminta pertolongan.


Hee Jin tersadar. Tubuhnya diikat. Dia panik melihat Ji Wook menyeret sebuah koper. Dia berusaha membuka pintu mobil dengan menabrakkan tubuhnya ke pintu.

Mendengar kegaduhan yang Hee Jin buat, Ji Wook berhenti lalu menghampirinya.

"Kamu sadar lebih cepat dari dugaanku," ucap Ji Wook sambil tesenyum. "Aku ingin kematinmu mudah tapi akan menyakitkan."

"Oh Tae Jin. Buka pintunya. Keluarkan aku!!"


Hee Jin menggedor pintu. Ji Wook membuka pintu mobil hingga Hee Jin terjatuh.

"Lihat. Aku minta kamu tetap diam jika tidak ingin menderita." Ji Wook terus menyunggingkan senyum.

"Apa rencanamu? Cukup kamu membuat kami menderita. Kenapa kamu melakukan semua ini?"

"Cukup? Kamu tidak boleh berkata begitu. Semuanya terserah padaku. Aku mencoba menjalani hidupku. Kenapa kamu terus mengganggu? Kenapa kamu terus membuatku memgotori tanganku? Kenapa?!!! Kuminta kamu hidup tenang. Jelas ku katakan diam saja dan bernafas diam-diam agar selamat. Aku melakukan ini karena kalian terus membuat bencana."

"Kamu akan membunuhku juga? Baiklah. Bunuh aku!" Tantang Hee Jin. Dia berteriak agar Ji Wook membunuhnya saja. Ji Wook kesal dan membentak Hee Jin agar diam. Hee Jin menyebut Ji Wook lebih buruk dari Oh Yeong Cheol. Dia gila.

"Orang gila yang sesungguhnya adalah kalian," ujar Ji Wook.


Ternyata dia mendengar saat Se Yeon bicara di toilet dengan Min membicarakan abyss dan mereka yang dibangkitkan dengan wajah berbeda tidak seperti Hee Jin dan Oh Yeong Cheol. Ji Wook juga mendengar tentang rencana membangkitkan Jang Sun Young.

"Jika kalian tidak membicarakan omong kosong membangkitkan orang, setidaknya kamu bisa mengadakan pemakaman ibumu." Ji Wook berjalan menuju koper. Dia menempuh kesulitan untuk membunuh Jang Sun Young. Jika dia dihidupkan kembali, kerja kerasnya akan sia-sia.


Hee Jin panik melihat Ji Wook menyeret koper ke tepian dermaga. Dia berteriak histeris memanggil ibunya. Ji Wook menendang koper itu hingga terjatuh ke laut. Hee Jin meraung dan menangis tanpa bisa berbuat apapun. Ji Wook menghampirinya dan mengikatkan kain ke mulutnya.


"Kamu belum boleh mati. Beri aku waktu sedikit lagi. Biar ku singkirkan kailian sekaligus." Ji Wook memasukkan Hee Jin ke dalam mobil lagi.

***

Dong Cheol menelepon seseorang, sepertinya detektif Choi. Dia meminta dikirim bantuan ke dermaga Incheon karena ada kemungkinan Ji Wook menculik Se Yeon.


Hee Jin frustasi berusaha melepas tali yang mengikat tangannya. Dia melihat sesuatu di belakang bangku pengemudi (nggak jelas apa) dan menggunakannya untuk memutus tali.


Min sampai di dermaga Incheon. Dia langsung turun dari mobilnya dan memanggil Ji Wook. Ji Wook melambai padanya sambil tersenyum. (Ganteng ih Ji Wook, hehe).

Min berlari ke arah Ji Wook. Dia mencengkeram kerah baju Ji Wook dan menanyakan keberadaan Se Yeon.

Ji Wook mendorongnya.  Sebelum dia menyerahkan Se Yeon, dia ingin bola Abyss. "Kamu tahu. Bola yang bisa menghidupkan orang mati. Aku masih tidak percaya. Tapi aku mulai berpikir aku mungkin orang yang butuh bola itu."


Min mengambil abyss dari saku celananya. "Ambil dariku jika bisa." Tentu saja Ji Wook tidak bisa melihat Abyss.


Tiba-tiba mobil Ji Wook melaju ke arah mereka. Min menoleh dan langsung menghindar. Sementara Ji Wook yang tidak tahu, tidak sempat menyelamatkan diri. Hee Jin menabrak Ji Wook hingga terlempar sedangkan mobiknya menabrak sebuah kontainer.

Min segera menghampiri mobil itu mengira pengemudinya adalah Se Yeon. Hee Jin tidak sadarkan diri. Min memeriksa nafasnya. Setelah memastikan Hee jin masih bernafas, dia berlari ke tempat Ji Wook yang sekarat dengan kepala bersimbah darah.


"Dimana Se Yeon?"

"Dia akan tetap mati."

"Katakan!! Dimana Ko Se Yeon!"

"Se Yeon. Dia akan tetap mati....."

Kepala Ji Wook terkulai. Dia kehilangan nyawa. Min jelas kalut melihatnya. Hanya Ji Wook yang tahu keberadaan Se Yeon.

"Seo Ji Wook! Kamu belum mati kan? Buka matamu brengs*k!! Dimana Se Yeon!"

Min menatap abyss yang menyala dan berdenging. Dia frustasi meremas kepalanya lalu berteriak histeris. Min dilema.

Sementara di dalam pendingin, Se Yeon mulai krlehilangan kesadarannya. Dia sempat memanggil Min sebelum benar-benar kehilangan kesadaran.


Beberap saat kemudian, Min datang ke sana. Dia berusaha membangunkan Se Yeon tapi Se Yeon tidak bereaksi. Min memeluknya sambil terus memanggil Se Yeon.


Dong Cheol sampai di dermaga Incheon hampir bersamaan dengan detektif Choi.  Tapi detektif Choi hanya datang berdua dengan detektif Lee karena yang lain mengomel merasa tidak mungkin Ji Wook menculik orang.

Dong Cheol bilang Ji Wook menahan Mi Do (Se Yeon). Jadi mereka harus bergerak dengan hati-hati.


Hee Jin sadar. Dia melihat kaca mobil yang pecah lalu menatap kedua tangannya. Dia lalu turun dari mobil dan melihat genangan darah di lantai. Hee Jin mendekat. Kakinya lemas dan dia terjatuh. Dong Cheol dkk menghampirinya. Hee Jin mengaku telah menabrak orang. Dong Cheol dkk segera berpencar mencari korban. Anehnya, darah yang tercecer terlihat encer dan meleber kemana-mana. Padahal tadi hanya kepala Ji Wook yang terlihat bersimbah darah.

Bersambung ke Abyss episode 14 part 2







1 komentar


EmoticonEmoticon