Sinopsis Dan, Only Love Episode 8 Part 2

Drama Korea
Dan, Only Love/Angel's Last Mission : Love
Episode 8 Part 2


Sumber konten dan gambar : KBS2



Yeon Seo dan Kim Dan pergi ke Festival Lentera Apung Kuil Dopyeong.

"Aku pikir kamu percaya pada dewa lain. Kamu bilang sesuatu soal dewa di atas dan betapa bodohnya kita di mata Dia atau semacamnya."

Dan menunjuk ke atas. "Kita adaah dunia. Dewa mencintai semua orang. Ayo pergi!"

Mereka jalan-jalan di festival itu. Menurut Yeon Seo tidak ada gunanya membuat permintaan.

"Hidupmu adalah lambang kurangnya kebajikan. Kamu perlu memohon berkah.."

"Menurutmu kenapa aku jadi buta jika itu berhasil?"

"Hah! Kamu tidak memiliki iman. Ayo!"


Entah kebetulan atau tidak, mereka bertemu Kang Woo di sana. Dia bertanya ada perlu apa mereka kesana. Dan menjawab mereka akan membuat permintaan di lentera agung. Bagaimana dengan Kang Woo? (Btw, sejak kapan mereka akrab? Jangan-jangan yang kemarin dikirimi Kang Woo pesan itu bukan Yeon Seo tapi Kim Dan)

"Aku datang ke sini untuk menyapa temanku. Temanku di tempatkan di sini 15 tahun yang lalu. Ini ulang tahun temanku," jawab Kang Woo.

Terdengar suara ahjumma yang menjual lentera. Katanya lentera apungnya tinggal tersisa dua. Kang Woo mengucap sampai jumpa.


"Apa kamu ingin bergabung dengan kami?" tawar Dan. Yeon Seo langsung meliriknya. Dan beralih ke Yeon Seo. Katanya ini hal yang baik. Dia lalu memesan dua lentera itu.

"Hei kamu bahkan tidak bertanya Ji Kang Woo mau atau tidak," bisik Yeon Seo.

"Oh. Dengan senang hati," sahut Kang Woo. Kim Dan tersenyum penuh arti.


Dan mengatur sepatu Kang Woo dan sepatu Yeon Seo saling berdampingan. Dia melihat Yeon Seo yang sedang berdoa di dalam kuil. Awanya Dan tersenyum. Tapi senyumnya entah kenapa hilang dan wajahnya agak muram.

Selesai berdoa, Kang Woo pindah duduk di samping Yeon Seo dan memasukkan harapannya ke dalam lentera. Dia bertanya apa Yeon Seo tidak akan menulis apapun?

"Aku tidak tahu harus menulis apa. Aku tidak punya keinginan."

"Dalam hal ini, tuislah keinginan yang paling umum. Buatah keinginan untuk bahagia," ujar Kang Wo.

"Apa kamu menulis keinginan yang sama?"


Kang Woo hanya tersenyum. Kim Dan masih memperhatikan mereka dari luar. Kang Woo menoleh padanya dan mengangguk. Dan pun mengangguk.


Flashback

Kang Woo dan Kim Dan bicara berdua di ruangan Kang Woo.

"Kamu mau membantuku?" tanya Kang Woo.

"Ya. Beritahu aku kapanpun kamu butuh bantuan. AKu akan melakukan yang terbaik."

"Aku akan berterimakasih jika kamu bisa. Aku berjanji akan membalasmu."

"Aku tidak membutuhkanmu untuk mengompensasi bantuanku. Pastikan saja Yeon Seo mendapatkan tempatnya kembali," ucap Dan. Dia lalu berkata dalam hati, ketika itu terjadi, itu akan bagus bagi kalian berdua menghabiskan waktu bersama."

Berikutnya, mereka ketemuan di dalam mobil. 

"Apa? Kuil? Aku lebih suka tidak pergi ke sana," ujar Dan.

Kang Woo memberitahu ada festival lentera apung hari itu. Keluar membuat permintaan sebelum hari yang penting. Dan bilang kan akan membantunya. Yeon Seo tidak menjawab teleponnya dan mengabaikan pesannya. Mereka harus memalsukan suatu kebetulan.

Flashback end

Lentera apung akan segera di mulai. semuanya tolong datang ke Tusita sekarang.


Kang Woo dan Yeon Seo keluar dari kuil. Dan mengajak mereka cepat karena pengumuman tadi. Yeon Seo mencari-cari sepatunya yang tidak terlihat. Dan mencarinya. Dia panik karena sepatu Yeon Seo hilang padahal sepatu itu digunakan Yeon Seo setiap hari untuk latihan.

"Seseorang mungkin mencurinya," ucap Kang Woo yang juga ikut mencarikan.

"Seseorang mungkin salah mengira dan mengambilnya," sahut Dan.

"Maka seharusnya ada sepasang sepatu di sini, tapi tidak ada. Aku yakin seseorang sengaja mengambilnya."

"Bagaimana ini?" keluh Yeon Seo.

Orang yang mengambil sepatu mungkin belum jauh. Dan akan mencarinya dan menyuruh Kang Woo dan Yeon Seo menunggu di sana.

Terdengar pengumuman lagi kalau lentera apung akan di mulai 10 menit lagi. Kang Woo menawarkan punggungnya. Dia meminta Yeon Seo naik. Yeon Seo yakin Dan akan menemukan sepatunya. Menurut Kang Woo, jika mereka melewatkan waktu, semuanya akan sia-sia. APapun itu, Yeon Seo harus melakukannya pada waktu yang tepat. Yeon Seo terlihat bimbang.


Dan sibuk mencari orang yang memakai sepatu Yeon Seo. Tapi setelah agak jauh, dia menoleh melihat ke arah kuil.


Akhirnya Yeon Seo bersedia digendong Kang Woo. (Ngeliatnya kok agak aneh ya, hehe. Kang Woonya tinggi banget)

"Santailah! Sulit bagiku saat tubuhmu begitu tegang."

"Aku ingin turun. Turunkan aku," pinta Yeon Seo. Tapi Kang Woo bilang mereka hampir sampai. Eh tiba-tiba lentera-lentera di sekitar mereka menyala. Mereka berdua terlihat kagum melihatnya.


Dan berjalan sambil menenteng sepatu Yeon Seo. Dari kejauhan dia melihat Kang Woo yang menggendong Yeon Seo.

Kang Woo menurunkan Yeon Seo. Dia menggelar sapu tangannya di pasir. Yeon Seo berdiri di atas sapu tangan itu. Kim Dan terus memperhatikan mereka.

"Konferensi pers, katakan padaku jika kamu belum siap untuk itu. Kamu tidak harus melakukannya. Dan pertunjukannya juga. AKu akan menunda pertunjukan sampai kamu setuju. Maaf soal hari itu. Tapi aku ingin kamu mengerti satu hal ini. Kehidupan yang kamu tinggalkan, bisa jadi adaah mimpi yang sangat di inginkan orang lain," ucap Kang Woo.

"Apa orang itu teman yang kamu temui?"

Kang Woo diam. Mereka berdua saling diam. Yeon Seo mulai merasa canggung dan berusaha menghubungi Dan. Dan mengangkat teleponnya.

"Kamu dimana," tanya Dan.

"Kamu yang dimana? Kenapa kamu tidak datang? Aku dekat sungai dan ada batu besar juga."

"Aku menemukan sepatumu. Aku akan menuju ke sana. Jadi apungkan lentera keinginanmu." Dan menutup teleponnya. Dia melihat Kang Woo yang mengajak Yeon Seo mengapungkan lentera bersama. Tapi Yeon Seo sepertinya menunggu Dan. Dia menengok mencari Dan. Dan bergegas mundur agar tidak terlihat.


Flashback

"Berjanjilah," pinta Dan.

"Apapun. Katakan saja padaku."

"Berjanjilah padaku apapun yang kamu lakukan, akan melakukannya demi kebahagiaan agashi."

"Kebahagiaan? Ini teralu abstrak."

"Berjanjilah sekarang," paksa Dan. Kang Woo menatap Dan.

Flashback end


Kang Woo dan Yeon Seo mengapungkan lentera mereka di sungai. Dan hanya bisa melihat mereka dari kejauhan.

"Bantu dia menemukan cinta sejatinya. Aku meminta cinta sejati seseorang lebih seperti malaikat daripada malaikat yang nyata." Dan tersenyum.


KONFERENSI PERS KEMBALINYA LEE YEON SEO

Para wartawan sudah berkumpul di Fantasia untuk konferensi. Kang Woo menarik Ru Na.

"Apa yang kamu lakukan? Kami akan meninggalkan nama Lee Yeon Seo dan melakukan  panggilan pers untuk kinerja tahun ini," marah Kang Woo.

"Maafkan aku. Aku diberitahu bahwa dia berjanji akan berada di sini. Dewan direksi diberitahu demikian. Aku disuruh maju terus."

Bu Choi datang. Dia mengaku menyuruh Ru Na untuk tidak membatalkan konferensi persnya. "Dari apa yang aku ingat, kamu sudah sangat ingin bekerja dengan Yeon Seo. Aku tidak melihat masalah di sini."

Kang Woo hanya bisa menghela nafas dan undur diri. Dia menelepon seseorang.


KOnferensi pers hampir di mulai. Tapi bangku Yeon Seo masih kosong. Kang Woo terlihat khawatir, sementara Bu CHoi tersenyum penuh arti. Nina tampak menghadiri konferensi pers.

Runa mengangguk pada ibunya.

"Maafkan aku. Sayangnya Lee Yeon Seo menderita kondisi mental yang sangat parah," ucap Bu Choi. Tapi seorang reporter tiba-tiba menyela. Katanya dia dengar Yeon Seo baru saja datang. Raut wajah Bu Choi berubah.


Pintu ruang konferensi terbuka. Yeon Seo datang dengan setelan putih dan highheels tanpa menggunakan tongkatnya. Reporter berburu memotretinya. Sementara Bu Choi langsung berdiri karena terkejut. Perlahan, Yeon Seo berjalan menuju kursinya.

"Aku bilang aku akan menunjukkan padamu," ucap Yeon Seo dalam hati.

Yeon Seo duduk di tengah-tengah Kang Woo dan Bu Choi. Kang Woo tersenyum melihat Yeon Seo. Yeon Seopun melihat ke arahnya. Bu Choi tersenyum kecut pada wartawan dan duduk kembali.


"Annyeonghaseyo, aku balerina Lee Yeon Seo. Seorang penari adalah orang yang berbicara dengan tubuh mereka. Sepertinya aku tidak perlu banyak bicara. Aku mendapatkan kembali penglihatanku, dan tidak akan ada maslah dengan tubuh dan pikiranku. Aku berbicara lebih detail dengan tarianku pada penampilan kembalinya aku."

Kang Woo tampak menyunggingkan senyum. Sementara Nina tampak tegang dengan kembalinya Yeon Seo.


Konferensi pers selesai. Bu CHoi buru-buru menyusul Yeon Seo yang akan pergi.

"Sejak awal kamu baik-baik saja kan? Kamu melakukan ini untuk mempermalukan aku bukan?"

"Kamu adalah wali hukumku sampai sekarang, bukan?"

"Kenapa kamu bertanya?" tanya Bu CHoi cemas.

"Biarkan aku tarik dulu. Tolong tarik kembali itu." Yeon Seo beralih ke Ru Na.


"Bisakah kamu mengatur status manajemen dari yayasan dan memberikannya padaku, Eonni?"

Bu CHoi bilang Yeon Seo tidak akan tahu apa-apa bahkan jika dia melihatnya.

"Maaf. Kamu bisa membuatnya terlihat mudah dan akurat," sahut Yeon Seo.

"Apa kamu bilang kamu ingin mengklaim Fantasia lagi?"


"Lagi? Tidak. Kamu mengembalikannya padaku. Awalnya Fantasia adalah milikku. Tolong dibuat cepat." Yeon Seo pun pergi.


Flashback

Dan bicara berdua dengan Yeon Seo. "Aku mendapat telepon dari Ji Kang Woo. Mereka akan melanjutkan konferensi pers. Haruskah aku pergi untuk meletakkan stiker jejak di sana? Atau aku bisa pergi bersama..."

"Aku pergi sendiri," balas Yeon Seo. "Jika tidak mereka akan melakukan apa saja untuk menggangguku."

"Meski begitu itu belum sempurna."

"Aku bisa melakukannya. Sebagai gantinya, berikan padaku. Saputangan. Yang kamu liitkan di pergelangan tanganku sebelumnya. Yang kamu pakaikan mantra. Aku akan memikirkanmu."

Flashback end


Yeon Seo tersenyum sambil menuruni eskalator. Tampak dia mengaitkan saputangan di pergelangan tangannya.


Kim Dan menuangkan anggur di gelas Yeon Seo.

"Kerja bagus! Yeon Seo." Wow! Tersenyum pada Dan. " Aku sangat bangga padamu. Ayo kita rayakan. Ini bukan minuman keras, tapi rasanya seperti itu."

Yeon Seo menerima gelasnya. Tapi wajahnya terlihat tegang. Dan bertanya apa dia sakit?

"Apa terlalu menegangkan?"


"Gomapta,,, KimDan!"

Kim Dan terperangah.

"Ini semua berkatmu. Terimakasih, dengan tulus."


Dan tersenyum. Dia membelai kepala Yeon Seo. "Kamu yang melakukan ini. Kerja bagus. Kamu sudah melakukannya dengan sangat baik."

Yeon Seo tersenyum haru. Dan mengajaknya bersulang.

***

Kim Dan mengirim pesan pada Kang Woo bahwa dia dan Yeon Seo ada di panggung terbuka dan menyuruh Kang Woo cepat datang ke sana.


Yeon Seo latihan jalan lagi. Dan bertepuk tangan dan memujinya melakukannya sangat baik. Keduanya tersenyum sangat lebar.

"Sekarang, kamu sudah tidak membutuhkanku lagi."

"Kamu benar."

"Jadi, ini dia. Aku kehabisan hal untuk dilakukan saat kamu jadi lebih baik, dan jadi lebih bahagia." Dan tersenyum. "Hei Gong Berisik! Berjalanlah bebas sekarang! Pergi menari dan lampiaskan kesabaranmu juga."

"Apa itu keinginanmu?"

"Tentu saja tidak. Aku hanya punya dua yang tersisa. Aku harus menyimpannya."

"Aku tahu apa keinginanmu?"

"Bagaimana kamu tahu?"

Yeon Seo menyuruh Dan menutup menutup matanya.


"Kenapa?"

"Aku akan mengabulkan keinginanmu. Cepatlah sebelum aku berubah pikiran."

"Sepertinya kamu salah. Tidak mungkin kamu tahu. Baiklah."


Dan menutup matanya. Yeon Seo mendekat hendak mencium pipi Dan. Tapi Dan malah menoleh hingga akhirnya bibir mereka yang bersentuhan. Keduanya melotot kaget.

Yeon Seo jadi gugup. "Aku akan menghadiahi pipimu.... Kenapa kamu memalingkan wajahmu?"


Dan diam saja dan menatap Yeon Seo. Perlahan dia mendekatkan wajahnya. Yeon Seo pun tidak menolak. Gambar bulu di saputangan Kim Dan bercahaya.


Kang Woo terpaku menyaksikan pemandangan di depannya. Kemudian diperlihatkan masa lalu Kang Woo.


Kang Woo berlutut di depan seorang wanita berbaju putih (bukan mbak kunti ya). Baju wanita penuh noda darah. Wanita itu ambruk ke pangkuan Kang Woo. Kang Woo menangis sambil memeluk wanita itu. Dan,,, wajah wanita itu sama persis seperti Yeon Seo. Ada cincin yang tersemat di jari manisnya. Kang Woo berteriak histeris. Mungkin dia adalah tunangannya.


Terlihat Kang Woo memakai cincin itu di jari kelingkingnya. Dia menatap tajam ke depan. Lalu sesuatu yang tidak terduga muncul. Dari bayangan yang kita lihat, tampak sayap keluar dari punggung Kang Woo. Tapi sayap itu tidak terlihat secara nyata. (WOW!! Daebak! Kejutannya luar biasa)

Bersambung ke Dan, Only Love episode 9 part 1

2 komentar

Abyss dan one spring night jangan lupa lanjut. Seru semua. Minnn jangan lama2

aww...kissu abang L....eh kenapa tuh saputangannya bersinar.aiiiish kangwoo ini siapa ya??
Ayo lanjut terus kakak!


EmoticonEmoticon