Fates and Furies
Sumber : SBS
All images credit and content copyright : SBS |
Sebuah helikopter mengudara di atas kota. Gedung-gedung nampak bercahaya. Kembang api berpendar dengan indahnya. Seorang wanita cantik (Lee Min Jung) tersenyum bahagia melihatnya dari dalam helikopter. Disampingnya, seorang pria tampan (Joo Sang Wook) juga tersenyum menatap pemandangan indah di depan matanya, wanita cantik itu. (Langsung kebayang Cunning Single Lady hehe)
Ada seorang pria yang mengatakan bahwa sepatu yang bagus akan membawa pemakainya ke tempat yang bagus. Aku tidak suka ka-kata itu. Seperti memberi harapan palsu. Jadi aku berpikir itu tidak benar. Tapi hari ini, kurasa perkataannya benar. -Koo Hee Ra-
Busan.
Dipelabuhan, terlihat banyak kontainer. Di sela-sela kontainer itu, seorang pria muda baru saja selesai memasukkan pesanan kulitnya ke dalam mobil. Setelah membayar, dia langsung melajukan mobilnya menuju sebuah rumah kecil. Di dalam rumah itu, terlihat banyak sol sepatu, gambar sepatu, dan ada sebuah pigura sertifikat master sepatu buatan tangan milik Koo Dong Suk.
Dipelabuhan, terlihat banyak kontainer. Di sela-sela kontainer itu, seorang pria muda baru saja selesai memasukkan pesanan kulitnya ke dalam mobil. Setelah membayar, dia langsung melajukan mobilnya menuju sebuah rumah kecil. Di dalam rumah itu, terlihat banyak sol sepatu, gambar sepatu, dan ada sebuah pigura sertifikat master sepatu buatan tangan milik Koo Dong Suk.
Koo Hee Ra (Lee Min Jung) sedang mengerjakan sebuah sepatu ketika Kang Ui Gun datang membawa sekotak bahan kulit. Ui Gun duduk lalu mengambil majalah di meja. Dia membuka halaman yang memuat profil Tae In Joon.
"Tidak hanya punya uang. Tapi kau punya wajah yang tampan juga. Apa ini? Dia akan menikah dengan pewarta Cha Soo Hyun? Noona, mengenalnya kan? Cha Soo Hyun adalah wanita impianku."
Hee Ra tidak menggubrisnya. Hee Ra menyuruh Ui Gun menyelesaikan pekerjaan, tapi Ui Gun bilang sudah ada janji. Ui Gun mengambil jam tangan milik Hee Ra. "Aku sudah menyuruhmu untuk memperbaiki jam tangan ayahmu."
Hee Ra langsung menyambar jam tangannya. Dia sudah melepas celemeknya dan memakai jaket serta topi hitam. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponselnya. "Hati-hati. Mereka datang." Sontak Hee Ra dan Ui Gun bergegas membereskan ruangan, menutup jendela, dan mengunci pintu.
Terdengar suara sirine polisi. Hee Ra dan Ui Gun berlari melewati lorong-lorong sempit di daerah pemukiman mereka. Namun polisi berhasil menemukan mereka dan tak henti-hentinya mereka saling berkejaran.
Dia bilang sepatu yang bagus akan membawa pemakainya ke tempat yang bagus. Dia salah. Orang-orang memakai sepatu bagus karena mereka berasal dari tempat yang bagus. Memakai sepasang sepatu yang berbeda akan mengubah hidupmu? Tidak akan pernah.
Seorang pengendara sepeda lewat hingga Hee Ra terjatuh dan jam tangan ayahnya terlempar dari sakunya. Ui Gun berusaha menolongnya namun polisi keburu datang hingga dia memilih untuk melarikan diri. Hee Ra mengambil jam tangannya lalu berlari ke arah yang berbeda dari Ui Gun. Tiba-tiba seseorang menariknya ke sebuah lorong sempit hingga polisi tidak bisa menemukannya. Hee Ra terlihat tidak senang melihat orang yang menolongnya.
Ternyata yang menolong Hee Ra adalah seorang rentenir. Mereka minum di sebuah kedai. Dan dari perkataan si rentenir kita tahu bahwa Hee Ra selama ini membuat sepatu palsu di tokonya makanya sampai dikejar-kejar polisi. Hee Ra juga pernah bersekolah di Italia.
"Kosongkan saja jadwalmu selama tiga hari ke depan. Ada seorang pengusaha Italia yang akan kesini. Temani dia seperti ke tempat-tempat pasar Gukje dan jadilah penerjemahnya."
Sebelum pergi, si rentenir memberikan uang pada Hee Ra untuk membeli baju bagus dan menyuruh Hee Ra merias diri agar tidak terlihat mengerikan. Seperginya si rentenir, Hee Ra mendapat panggilan dari rumah sakit Hyun Joo.
Sebelum pergi, si rentenir memberikan uang pada Hee Ra untuk membeli baju bagus dan menyuruh Hee Ra merias diri agar tidak terlihat mengerikan. Seperginya si rentenir, Hee Ra mendapat panggilan dari rumah sakit Hyun Joo.
Tae In Joon (Joo Sang Wook) mendatangi kakak tirinya, Tae Jung Ho di suatu lokasi yang rencananya akan dibangun pusat perbelanjaan. Dia langsung mencengkeram kerah Jung Ho dengan marah.
"Aku sudah menghabiskan waktu tiga tahun untuk bisa membangun pabrik sepatu baru disini."
Rupanya mereka rebutan tanah. Jung Ho menyuruh In Joon untuk mengalahkannya dulu. In Joon kesal sampai membanting kakaknya ke tanah.
In Ho tak kalah kesal, tapi dia mencoba menahannya. "Temui dewan direksi dan minta persetujuan ayah. Baru aku, anak kesayangannya, akan menyerahkan tanah ini."
Hee Ra menjenguk adik perempuannya yang koma di rumah sakit. Bibi yang merawatnya marah-marah karena Hee Ra belum membayar gajinya.
Tae In Joon pulang ke rumah ayahnya saat ayahnya sedang memarahi adik perempuannya , Jung Min, yang selalu membuat masalah. Ayahnya bahkan menampar Jung Min dan memukul perabotan rumah dengan stik golf. In Joon melihatnya dengan acuh seolah hal seperti ini sudah biasa terjadi. (Ayahnya galak banget boo) Nyonya rumah sendiri malah sedang asik makan mie di dapur.
Ibu tiri In Joon menyuruh istri Jung Ho untuk membereskan pecahan guci di lantai. Ibu tiri terlihat tidak suka pada menantunya karena ternyata keluarga menantunya abis bangkrut. Dan menantunya ini kelihatan takut banget sama mertuanya sampai gemetaran gitu.
In Joon berada di ruangan ayahnya menegosiasikan soal tanah. Ayahnya menyuruhnya untuk menyerah saja dan menikah dengan Cha Soo Hyun agar In Joo bisa melakukan apapun yang dia mau. In Joon bersikeras mau membangun pabrik sepatu karena itulah keinginan mendiang ibunya.
Ibu tiri ternyata menguping di luar dan kepergok In Joo saat dia keluar. Ibu tirinya ini fix jahat. Mereka jelas kelihatan tidak akur dan membenci satu sama lain. Kayaknya ada cerita dibalik kematian ibunya In Joon.
Saat In Joon keluar dari rumah ayahnya (berarti dia tinggal terpisah dari ayahnya) dia teringat kenangan saat dia berusia 12 tahun. In Joo kecil keluar dengan menyeret sebuah koper. Sambil menangis dia berteriak bahwa dia akan kembali lagi.
Cha Soo Hyun sedang melakukan siaran dengan seorang pewarta pria. Pewarta pria membahas tentang Jung Min yang berkendara dalam keadaan mabuk. Soo Hyun memotong ucapan pewarta pria seolah membela Jung Min. Setelah siaran berita selesai, si pewarta pria langsung marah-marah karena Soo Hyun memotong ucapannya. Dia tidak mau lagi bekerja dengan Soo Hyun. So Hyunnya santai-santai aja. Dan para kru juga diam saja seolah takut pada Soo Hyun.
In Joon pulang ke apartemennya. Soo Hyun sudah menunggunya di lobi dengan sebotol anggur. Saat sedang menunggu lift, Soo Hyun mengeluh karena selalu membacakan berita tentang keluarga In Joon setiap jam 8 malam. Tapi In Joon terlihat tak peduli. Dia lebih suka hubungannya dengan Soo Hyun sebagai mitra bisnis saja.
"Kalau begitu anggap saja aku ingin menikahimu," ujar Soo Hyun.
Soo Hyun berkata bahwa ayah In Joon mengiriminya tiket ke Busan agar bisa membantu In Joon disana.
"Kamu tahukan, keluargaku adalah keluarga yang paling berpengaruh di Busan? Ayahku sudah membelikan hotel untukmu."
"Aku tahu sedikit soal itu."
"Sedikit? Ayahku sudah menghabiskan banyak uang untuk itu. Bukankah kamu harus berhasil menandatangani kesepakatan apapun yang terjadi?"
"Bagaimana kamu tahu semuanya?"
"Karena kita membutuhkan Centan Departemen Store untuk memegang kendali penuh Gold Group. Aku ingin menikahi seorang konglomerat."
Busan.
Hee Ra sedang memandu seorang pengusaha dari Italia. Dia menemaninya keliling Busan bahkan ke pasar di Busan. Saat sedang melihat-lihat kain, si turis Italia sengaja menyentuh tangan Hee Ra. Sontak Hee Ra langsung melepaskannya.
Mereka makan di sebuah kedai si turis menebak kalau Hee Ra pasti sudah sering kencan. Hee Ra menyangkal karena di korea 'no money no love'. Tapi menurut si turis hidup adalah tentang cinta. Jiahh
"Kamu harus bersama denganku malam ini. Aku akan membayarmu lebih." (Omo!)
Ternyata si turis cuma mau Hee Ra jadi penerjemahnya. Dia lalu memberikan sebuah kartu nama atas nama Kim Ji Gyu dari Gold Group. "Katakan pada mereka untuk tidak perlu ke Busan dan kesepakatannya batal." Hee Ra menyetujuinya.
Kim Ji Gyu ternyata sekretarisnya In Joon. Dia langsung melapor bahwa Union Leather tidak mau menandatangani kesepakatan. In Joon bergegas memesan tiket pesawat ke Busan.
Di dalam pesawat, terlihat Jin Tae O (Lee Ki Woo) sedang melihat berita pertunangan In Joon dengan Soo Hyun di tabletnya. Seorang anak perempuan yang duduk di sampingnya, namanya Jenny, memanggilnya ayah dan bertanya mereka mau kemana.
"Busan."
"Kenapa kita pergi kesana."
"Karena pekerjaan ayah."
"Centan Departemen Store?"
"Aigoo. Kamu tahu semuanya."
Jenny memeluk lengan ayahnya lalu memejamkan matanya. Tae O memeriksa suhu tubuh Jenny dengan termometer yang dimasukkan ke telinga. Suhu tubuhnya 38°. Tae O terlihat khawatir. Sepertinya Jenny sedang sakit.
Di sebuah tempat karaoke, si turis yang ternyata namanya Pak Montella, bersulang dengan seorang pria berjas hitam. Hee Ra juga ada disana.
In Joon datang. Pria berjas hitam kesal. Dia bilang dia sudah selesai bicara dengan Pak Montella, tapi In Joon tidak peduli. In Joon bertanya apa ada penerjemah disana?
"Silahkan bicara," kata Hee Ra.
"Kami sangat membutuhkan kulit mentah Union Lether. Kami juga sudah membuat sampelnya, jadi kami tidak bisa mundur."
Hee Ra terus memperhatikan In Joon bicara. Entah apa yang dipikirnya. Hee Ra lalu memberitahu apa yang dikatakan In Joon pada Pak Montela.
"Dia bilang itu masalah Anda," kata Hee Ra.
"Bilang padanya bahwa orang yang tidak memiliki kesetiaan akan berakhir tidak baik."
Pak Montella malah menanyakan pendapat Hee Ra, karena menurutnya Hee Ra yang paling pintar diruangan itu.
"Pepatah Korea mengatakan, dompet sutra tidak bisa dibuat dari telinga babi." (Mian, ga tahu maksudnya apa)
Pria berjas hitam marah mengira Hee Ra menghasut Pak Montella. Dia menyiram Hee Ra dengan minuman.
Hee Ra jelas kesal. Dia berdiri lalu menyiramkan es batu ke kepalanya sendiri. "Aku lebih suka basah kuyup." Hee Ra pergi dan In Joon menatap kepergiannya.
Baca juga :
Sinopsis The Crowned Clown
Baca juga :
Sinopsis The Crowned Clown
Komentar :
Berharap ada scene-scene comedy kaya di CSL. Tapi ini melodrama gilrs bukan romcom.
Seperti drama korea kebanyakan. Ceritanya antara si pria kaya dan si gadis miskin. Masih episode satu sih, jadi belum tau apa ceritanya bakal seru atau enggak. Sebenernya pengen recap encounter atau memories of the alhambra. Tapi udah banyak boo yang nulis sinopsisnya (hehe). Jadi karena aku lumayan suka sama istrinya abang Lee Byun Hyuk ya akhirnya bikin recap ini aja deh.
EmoticonEmoticon