Sinopsis K-Drama : Fates and Furies ( Episode 4 )

Fates and Furies 


Sumber : SBS


Episode 4


Narasi In Joon :

Semua sepatu berasal dari selembar kertas ini. Desainer akan menggambar pola pada model kaki. Membuat pola pada kulit mentah dan menyerahkannya ke penjahit. Kulit mentah berubah menjadi pakaian sepatu.




Pria ini menutupi model kaki dengan kulit. Dia kemudian membentuk kerangka. Setelah 280 kali jahitan dan menjalani 300 proses, kulit mentah akhirnya berubah menjadi sepatu.



Di kantor Gold Shoes, Kim Suk Jin sang pembuat sepatu, meminta Lee Hyun Jung untuk membangunkan In Joon karena sepatunya telah selesai. In Joon bangun dan melihat sepatu-sepatu high heels di atas meja. Terlihat bahwa In Joon sangat akrab dengan karyawannya. Dia bahkan rela begadang bersama bawahannya.




Suk Jin menunjukkan sebuah stempel sepatu milik mendiang ibu In Joon. Seketika In Joon teringat kenangannya saat Ibunya membakar stempel itu di atas kompor potable lalu memberikan cap pada sepatu. Saat itu In Joon berkata  kalau ibunya sangat keren. Mereka tersenyum bahagia.


Akhirnya dilakukan penilaian untuk sepatu Gold Shoes oleh Centan Departemen Store. Terlihat Tae Oh sebagai salah satu jurinya.

"Semuanya berjalan lancar. Kamu mempersiapkannya dengan baik. Desainer utama kami tidak begitu tertarik," ujar Tae Oh.

In Joon tampak kecewa. "Selama pertunjukkan di Hongkong, kamu mengkritik kami karena meniru merek mewah lainnya. Kemudian di Busan kamu mengatakan itu terlalu hambar. Dan kali ini, kamu tidak yakin. Ada pepatah mengatakan, 'ketiga kalinya pasti mempesona'. Jadi aku menyimpulkan, sepertinya kita tidak cocok."

Setelah mengantar Tae Oh dan rekannya ke mobil, Hyun Jung mengajak In Joon untuk menghancurkan mereka di evaluasi ke empat. "Aku akan membalas dendam karena mereka sudah meludahi wajahku." Dia menunjukkan tabletnya yang berisi gambar sepatu desainer korea yang diberikan Tae Oh sebagai referensi. (Jadi sebagai desainer, Hyun Jung ngerasa diejek sama Tae Oh karena ngasih desain sepatu dari desainer lain seolah-olah Hyun Jung ini ga mampu)


Soo Hyun baru selesai siaran. In Joon sudah menunggu dengan sebuket bunga ditangannya. Mereka bergandengan tangan menuju mobil dengan senyum yang merekah seolah-olah mereka pasangan yang saling mencintai. Tapi begitu masuk mobil, topeng palsu langsung terlepas dari wajah mereka.


"Apa yang ayahmu sukai," tanya In Joon tanpa basa-basi. Soo Hyun bisa menebak kalau hasil evaluasi tidak baik dan In Joon membutuhkan bantuannya.

"Ulangtahun ayahku minggu depan. Aku akan mengatur jadwalnya dan selanjutnya kamu yang mengurus sendiri."

"Terimakasih." Merasa urusannya dengan Soo Hyun sudah selesai, In Joon pun keluar dari mobil. Sedangkan Soo Hyun yang penasaran kenapa Centan terkesan mempersulit In Joon langsung browsing di ponselnya. Dia terkejut saat mengetahui ternyata manager Centan adalah Jin Tae Oh. Dia pun teringat pertemuan terakhirnya dengan Tae Oh.

Flashback

Ternyata saat Soo Hyun beranjak pergi, Tae Oh berteriak marah memanggil Soo Hyun.
"Kamu boleh terus berusaha. Dengan penuh semangat. Karena aku akan terus mengganggumu. Mulai hari ini sampai kamu mati."

"Baiklah. Tapi kenapa harus hari ini!!!"

"Karena ini hari yang tepat!! Nantikan saja! Ini baru permulaan."

Flashback end



Hee Ra menemui Tae Oh di Rumah Sakit Joongang Busan tempat Jenny dirawat.
"Apa kamu sudah menyetujuinya?"

"Aku membutuhkan informasi lebih sebelum aku menjawab pertanyaanmu."

Tapi Tae Oh menolak memberi informasi sebelum Hee Ra membuat keputusan.


Seperginya Tae Oh, Hee Ra mendapat kabar bahwa kondisi kakaknya kritis. Dia bergegas ke rumah sakit. Hyun Joo (kakaknya) dibawa ke ruang operasi. Hee Ra hanya bisa menangis tak berdaya.

Sun Young datang dengan panik. Apalagi saat melihat kertas tagihan biaya rumah sakit. Dia benar-benar merasa kasihan pada Hee Ra.

Hee Ra mendatangi ruang ICU. Dia menangis melihat kondisi kakaknya. Lalu dia memikirkan semual hal yang terjadi padanya. "Eonni. Ayo kita ke Seoul."  Sepertinya Hee Ra sudah membuat keputusan.


Di Gold Group, In Joon melakukan wawancara pada tiga desainer. Begitu wawancara selesai, sekretaris Kim berkata bahwa yang terakhir malah seperti perancang senjata.
In Joon melihat rancangan sepatu di layar. Sek. Kim berkomentar kalau dia tidak suka sepatu dengan cleats. Tiba-tiba masuk desainer nyentrik yang tadi ikut wawancara.

"Cleats? Aku tidak tahu betapa bodohnya dirimu. Namanya studs."

"Ada yang bisa kubantu?"

"Studs-ku hilang satu." Sek.Kim pun membantu mencarikannya dan langsung ketemu!
Bukannya berterimakasih, wanita nyentrik itu malah mendorong Sek. Kim untuk bisa melihat layar lebih dekat.



"Astaga! Dia melamar disini juga? Aku pikir dia sudah menyerah."

"Apa kamu kenal dia?"

"Ya. Dia Koo Hee Ra." Jeng jeng!

In Joon bergegas menuju bandara. Sek. Kim mengingatkan ulangtahun ayah Soo Hyun hari ini. In Joon bilang ini perjalanan bisnis darurat menemui seorang desainer. Salahkan Centan saja! "Aku percaya padamu." (HAHA)

Hee Ra akhirnya menemui Tae Oh dan menyatakan persetujuannya. "Aku sudah memberimu jawaban. Berikan aku informasinya."

"Kau membuatku takut."

"Aku juga takut. Aku akan memegang sesuatu tapi tidak tahu apakah itu panas atau dingin."
"Kamu boleh memilih suhunya. Dia akan mencarimu. Selanjutnya, terserah padamu." Tae Oh mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, tapi Hee Ra memilih pergi begitu saja.
In Joon mendatangi toko ayah Hee Ra. Chun Soo lah yang ada di sana sedang membereskan sisa-sisa barang yang tertinggal. Chun Soo bilang bahwa Hee Ra sedang di tempat bisnisnya, Ace Karaoke.

Hee Ra mendatangi sebuah ruangan di Ace Karaoke. Disana si bos rentenir sedang berduaan dengan seorang wanita. Hee Ra to the point ingin melunasi hutangnya. Merekapun menyelesaikan kesepakatan dengan memberi cap jempol pada kuitansi pembayaran.

In Joon terjebak macet.



Si bos rentenir ingin memanfaatkan Hee Ra. Dia bilang yang tadi hanya uang pokoknya saja. Tapi semuanya bisa diselesaikan. Dia mencoba memper***a Hee Ra. Tapi Hee Ra berhasil memukulnya. In Joon datang saat itu. Mereka saling menatap untuk sejenak. Saat bos rentenir bangun, In Joon segera menarik tangan Hee Ra untuk melarikan diri. Mereka terus berlari sambil bergandengan tangan dan sesekali tersenyum satu sama lain.


In Joon dan Hee Ra makan di pinggir dermaga. Hee Ra mengenakan jas In Joon. Sambil tersenyum dia berseloroh, "Aku sudah tidak punya apapun untuk ditunjukkan. Setiap kita bertemu aku selalu kekurangan baju."

"Kau harus mengembalikan yang satu itu(jas). Itu lebih mahal dari yang sebelumnya."
"Aku akan kembalikan keduanya."

"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu. Ayo buat sepatu bersama."

In Joon menunjukkan foto sepatu rancangan Hee Ra. "Bisa dibilang ini adalah takdir."

Mereka saling bertatapan. "Jika aku menciummu saat ini, apa aku akan menjadi breng**k? Maka aku akan jadi breng**k."



In Joon mendekat mendekat pada Hee Ra.

Komentar :

Kira-kira mereka bakal kissu ga ya?
Btw, Hee Ra itu kan sekolah desain di Italia. Kenapa dia malah jadi pembuat sepatu bajakan dan nggak ngelamar kerja di perusahaan besar? Jadi ingat drama I Do I do nya Kim Sun Ah.
Misteri lainnya itu hubungan masa lalunya Tae Oh dan Soo Hyun. Mereka sampai punya anak harusnya saling mencintai dong. Tapi kok kayaknya Soo Hyun benci banget sama Tae Oh. Ya sudahlah. Kita lihat aja kelanjutannya.


EmoticonEmoticon