Fates and Furies
Episode 6
Sumber : SBS
Sumber : SBS
Hee Ra, dengan setelan rapi, memasuki gedung Gold Group dengan senyum mengembang. Sek. Kim menemuinya untuk memberikan ID card Hee Ra.
Saat sedang berjalan, terpampanglah spanduk perusahaan dengan Soo Hyun sebagai modelnya. Hee Ra terus menatap spanduk itu. Entah apa yang ada dipikirannya.
Sambil berkendara, Soo Hyun menelepon Tae Oh meminta untuk bertemu. Tae Oh yang juga sedang mengemudikan mobilnya berkata bahwa mereka tidak perlu bertemu. "Ada seorang pencuri wanita dari Busan. Dia ada di kantor In Joon." Soo Hyun sontak memutar balik mobilnya menuju Gold Shoes.
Tuan Kim mengantar Hee Ra ke ruangannya. Hee Ra memperkenalkan diri. Tapi tak ada seorangpun yang menyambutnya. Bahkan Hyun Jung terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya. Dia meminta semuanya untuk rapat kecuali Hee Ra. Hyun Jung meminta Sek. Kim untuk mengajak Hee Ra berkeliling kantor saja. Namun Hee Ra dengan tegas berkata akan ikut rapat. Dia bisa berkeliling nanti.
Tiba-tiba Soo Hyun masuk.
Soo Hyun dan Hee Ra bicara di rooftop. Soo Hyun to the point tidak ingin Hee Ra ada di sana.
"Kenapa aku?"
"Jika aku memberitahumu apa kau akan pergi? Aku sudah memberitahumu untuk tidak terlalu menempel. Tapi mengapa kau tidak bisa mengerti?"
Soo Hyun bertanya apakah Hee Ra tahu berapa banyak uang yang dia keluarkan guna menyumpal mulut wartawan karena pertunjukkan di Busan.
"Orang-orang sepertimu tidak akan rugi. Jika kau beruntung dengan seorang pria itu bagus. Jika tidak kau bisa mencari orang lain. Tapi aku selalu jadi yang lemah ketika melawan orang sepertimu. Jadi aku akan membuangmu sebelum melakukan sesuatu."
Hee Ra tersenyum sinis dan berkata kalau Soo Hyun ternyata jauh lebih lemah dari yang terlihat. "Kau tidak akan bisa menghentikanku. Bagiku, Tae In Joon adalah seseorang yang harus aku terima karena mengakui keunggulanku. Tapi bagimu, dia adalah tunangan yang sangat kau cintai. Jadi berhentilah mengomporiku. Kau membuatku ingin mencuri hatinya darimu."
Soo Hyun kesal dan menampar Hee Ra. Dia akan menampar untuk yang ke dua kalinya namun In Joon menahan tangannya. Dia lalu mengusir Soo Hyun secara halus dengan meminta Sek. Kim mengawalnya dengan sopan.
Hee Ra masuk ke ruang rapat. Semua orang terlihat suka.
In Joon mengajak Soo Hyun bicara.
"Aku tahu kita akan menikah. Tapi ada batasan untuk dijaga."
"Terimakasih sudah mengatakan apa yang ingin ku katakan." Soo Hyun meminta In Joon memecat Hee Ra jadi dia bisa menjaga sopan santunnya.
"Cha Soo Hyun, ini adalah tempat kerjaku dan aku adalah CEO. Jangan melewati batas. Aku tidak bisa diam lagi jika kau mencampuri urusan perudahaanku. Aku mempekerjakanmu sebagai model. Kau adalah orang luar."
Soo Hyun marah mendengarnya.
Nyonya Han, Jung Min, dan Ah Jung sedang berada di tempat spa. Tiba-tiba Jung Min mengeluh perutnya sakit dan ijin kepada ibunya ke toilet. Dia menarik Ah Jung bersamanya.
Jung Min menyambar dompet Ah Jung dan mengambil kartu kreditnya lalu melempar dompetnya ke lantai. Ah Jung langsung khawatir jangan-jangan Jung Min mau kabur. Dia memanggil Jung Min dengan Agashi. (Jung Min ini juga kasar banget sama Ah Jung. Oh malangnya Ah Jung. Menantu teraniaya)
Setelah Jung Min pergi, Ah Jung memungut dompetnya. Dan ternyata sedari tadi dia menyalakan perekam suara di ponselnya. Ah Jung tampak tersenyum tipis.
Hee Ra sedang menunggu bus di halte. Bus datang, namun Hee Ra tidak beranjak dari duduknya. Sepertinya dia sengaja menunggu In Joon lewat. Dan benar saja, tampak In Joon di mobilnya sedang memperhatikan Hee Ra yang sedang memukul-mukul kakinya yang pegal karena seharian memakai high heels.
Pak Hyun (In Joon manggilnya paman Jung Soo) menelepon In Joon memberitahu bahwa Soo Hyun sedang menemui Tuan Tae dengan membawa ginseng liar. Dia menyuruh In Joon pulang secepatnya. In Joonpun melajukan mobilnya melewati Hee Ra begitu saja. Hee Ra terlihat kecewa. Padahal sepertinya tadi In Joon berniat mengantar Hee Ra.
In Joon menemui ayahnya dan Soo Hyun. Ternyata Soo Hyun datang untuk menyogok Tuan Tae agar dia diberi posisi di perusahaan In Joon. Pura-puranya sih mau membantu In Joon. Padahal ada udang di balik batu.
Jung Min sedang heboh karaokean. Namun di tengah-tengah lagu tiba-tiba dia membanting mic dan marah-marah menyuruh 4 orang temannya keluar. (Bukan teman si kayaknya. Kalo nggak salah host ya sebutannya)
Terlihat Ui Gun sedang mengantri di depan ruang karaoke yang dipakai Jung Min. Tadinya dia berniat untuk pergi. Namun saat temannya mengatakan kalau bayarannya besar, Ui Gunpun ikut masuk. Dan Jung Min nampaknya langsung suka padanya.
Tae Oh kembali ke kantornya. Dan ternyata Hee Ra juga ada di kantor baru saja menyeduh mie instan. Akhirnya mereka makan mie bersama. (Triknya Hee Ra nih)
Mereka ngobrol sebentar lalu Hee Ra ijin pulang duluan. Dan ternyata Tae Oh sudah menunggunya di bawah. Hee Ra masuk ke mobilnya.
"Bagaimana kau tahu dia akan kembali ke kantor?" (Oh ternyata Tae Oh yang nyuruh toh)
"Kebetulan yang terus berulang, akan berubah menjadi sebuah takdir."
"Aku tidak tahu tentang takdir. Tapi aku pikir aku pantas tahu mengapa?"
"Hanya aku yang bisa bertanya. Kau hanya menjawab. Kita lakukan saja apa yang sudah kita sepakati. Aku menolak tawar menawar dalam bentuk apapun."
Hee Ra jengah dan memalingkan mukanya ke jendela. Saat itulah dia melihat In Joon keluar dari kantor.
"Kau dulu yang melanggar perjanjian. Kau bilang aku bisa memilih strategiku," ucap Hee Ra pada Tae Oh. Dia turun dari mobil.
Hee Ra dan In Joon berpapasan di jalan, seolah-olah itu sebuah kebetulan. Mereka saling menyunggingkan senyum.
Aku tidak akan terpengaruh lagi
Mulai sekarang, takdirku aku yang tentukan
Mulai sekarang, takdirku aku yang tentukan
Bersambung ke Fates and Furies episode 7
1 komentar
Sukaaa...
EmoticonEmoticon