Fates and Furies
Episode 7
Sumber : SBS
Hee Ra dan In Joon saling tersenyum.
"Aku melupakan sesuatu. Bisakah kau mengabulkannya?" Tanya Hee Ra.
"Apa itu?"
"Upacara penyambutan. Ini hari pertamaku kerja. Akan sangat menyedihkan jika aku tidak menerima sebuah perayaan.
In Joon mengajak Hee Ra ke sebuah kedai di dekat rumahnya. Dia menuangkan minuman untuk Hee Ra.
"Minuman lezat ini membuatku sadar. Aku akhirnya di Seoul. Aku akhirnya bekerja kantoran."
Kedai itu memutar sebuah lagu berbahasa Italia. Hee Ra mengenali lagu itu.. Dia lalu bercerita tentang pengalamannya saat sekolah di Italia.
"Apa kau hanya belajar di sana? Italia kan tempat yang bagus."
"Untuk orang miskin sepertiku. Berkencan adalah kehancuran. Aku harus dapat kerja. Aku harus menemukan cara untuk tetap di sini. Aku harus menemukan cara untuk tidak pernah kembali ke rumah. Aku seharusnya tidak berpikir tentang ayah dan kakakku. Dan akhirnya aku dapat ganjaran."
"Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Dalam hidup, hadiah dan ganjaran datang berlawanan."
Tae In Joon kemudian bercerita tentang keinginannya yang justru berlawanan dengan Hee Ra.
"Aku harus kembali bagaimanapun juga. Aku harus kembali dan tetap di sana. Ayahku memberiku uang untuk mempelajari bisnis, tapi aku memilih belajar seni sepatu agar aku bisa pulang ke rumah. Rumahku satu-satunya adalah Gold Shoes."
Hee Ra bertanya berapa usia In Joon saat itu.
"Saat itu musim dingin ketika aku berusia 12 tahun. Seseorang pergi dan orang lain mengambil alih. Usia dimana seseorang belum bisa membuat keputusan." (Mungkin maksudnya ibunya meninggal, dan ibu tiri yang gantiin tapi In Joon tidak bisa berbuat apa-apa karena masih kecil)
"Tetap saja melegakan karena kau bisa pulang ke rumah."
In Joon menyangkalnya karena dia masih dalam proses kesana. Tapi setidaknya sekarang lebih mudah karena ada Hee Ra yang membantunya. Dia lalu penasaran kenapa waktu di Busan Hee Ra menyuruhnya untuk tidak memberikan hatinya.
"Itu jawabanku untuk ciuman di Cheongsopo. Bahkan meskipun kau menginginkan itu terjadi, itu boleh. Yang aku katakan adalah hal yang paling tepat."
***
Selepas In Joon dan Hee Ra pergi, Soo Hyun datang ke kedai. Dia lalu menatap bangku dimana In Joon dan Hee Ra duduk tadi. Ternyata diapun pernah minum di bangku itu bersama In Joon.
***
Saat di dalam taksi, Hee Ra mendapat panggilan dari Sun Young yang sedang berada di kantor polisi. Ternyata Ui Gun, yanh ternyata adiknya Sun Young, membuat masalah dengan Jung Mi. Mereka bertengkar di tempat karaoke karena Jung Mi menuduh Ui Gun mencuri uangnya karena kartu kredit yang dia ambil dari Ah Young kosong saat akan dia gunakan. (Aku rasa Ah Young yang sengaja ngerjain si Jung Min)
***
Nyonya Han masuk ke ruangan Jung Ho. Dia langsung menyalahkan Ah Young soal Jung Min. Ah Young hendak membela diri, namun Jung Ho malah memarahinya dan mengusirnya. Setelah Ah Young keluar, Nyonya Han menyuruh anaknya bekerja sama dengan orang Hongkong itu (Tae Oh) untuk membuat In Joon mundur. Setelah berpikir sebentar, Jung Ho langsung menyetujuinya. Dan Ah Young ternyata menguping dari luar. Dan di sudut ruangan, terlihat sebuah alat menyala. (Sepertinya perekam suara)
***
Soo Hyun sedang berendam sambil minum anggur. Dia teringat saat melihat kebersamaan In Joon dan Hee Ra di kedai. Dia tampak kesal. "Dia akan datang kesini dan membuatku tampak murahan."
***
Soo Hyun menemui Tae Oh di kantor Centan. Tanpa basa basi dia bertanya apakah Tae Oh sengaja masuk Gold Group untuk balas dendam padanya.
"Ya."
"Apa membantu Gold Group berhasil adalah balas dendam?"
"Ya. Aku tidak peduli apakah Gold Group berhasil atau gagal. Tapi kau akan selalu cemas selama kita bekerja sama. Kau menemuiku. Itulah balas dendamnya."
Lalu Soo Hyun menanyakan soal Hee Ra. Apakah balas dendam juga?
"Bukan. Itu hal lain. Itu rencana cadangan."
Soo Hyun jelas kesal. Dia menyuruh Tae Oh pergi setelah dia tidak punya alasan lagi. Pergi ke tempat terjauh dari hidupnya.
"Ternyata kau belum berubah."
"Apa kau masih menyukaiku?"
Tae Oh mencengkeram gelas kopinya. Setelah Soo Hyun pergi, dia kembali mengingat pertemuan mereka di bandara 7 tahun silam.
Flashback
Soo Hyun berkata bahwa mereka sudah mati. Jadi hiduplah seolah-olah sudah mati.
"Kita mungkin sudah mati. Tapi anak kita..."
Belum selesai Tae Oh bicara, Soo Hyun berteriak memotongnya. "Anak itu juga sudah mati!"
Sepeninggal Soo Hyun, datanglah seorang ahjumma menggendong seorang bayi. Dia meminta Tae Oh menghentikan Soo Hyun dan bilang padanya bahwa Tae Oh menemukan bayi yang dibuang ibunya.
Tae Oh berusaha menekan perasaannya. "Ahjumma. Dia akan membunuh bayi ini. Dia bukan ibunya. Dia hanya Cha Soo Hyun."
Flashback end
Tae Oh marah mengingat semua itu. Dia lalu melempar gelas kopinya.
Bersambung ke Fates and Furies episode 8
Komentar :
Btw, Hee Ra itu bicaranya pakai logat Seoul loh. Padahal Ui Gun dan Sun Young logat Busannya masih kental banget.
1 komentar
Ditunggu next sinopsisnya
EmoticonEmoticon