Sinopsis Film : Brother of The Year Part 5

Brother of The Year
Part 5

Sumber : Jorkwang Film




Chut menarik Jane mengajaknya pulang.

Jane mengendarai mobilnya dengan mengebut. "Kau tidak berhak menghalangiku untuk menikah."

"Kenapa tidak? Ibu bilang aku mewakili ayah."

"Kau tidak berhak!" Jane menambah kecepatannya. Dia berhenti saat lampu merah.
"Kau marah denganku dan Moji masalah pekerjaan kan?"

"Tidak ada hubungannya dengan itu. Dia yang pecundang." Chut menuduh Moji yang memaksa Jane untuk pindah.



Lampu hijau menyala. Jane langsung banting stir dengan dengan kecepatan tinggi hingga Chut berteriak.




Sampai rumah, Chut meminta Jane untuk memikirkannya lagi. "Kau bahkan tidak yakin dengan Moji." Chut bertanya siapa yang akan mengurus rumah.


Jane melemparkan bantal pada Chut yang sedang minum. "Kau tidak pernah melakukan apapun di rumah. Aku! Aku yang mengerjakan semuanya! Kau benar-benar orang yang egois!" Jane mengatakannya dengan emosi tapi juga berkaca-kaca.


Alasanku mengatakan ini adalah karena aku khawatir padamu."

"Benarkah? Aku tidak berpikir begitu. Aku pikir kau takut mengerjakan pekerjaan rumah sendiri. Membayar angsuran rumah sendiri."

Chut terlihat kecewa mendengar tuduhan adiknya. "Aku selesai bicara."

Jane menghadangnya. "Kau tahu? Awalnya aku menolak Moji. Karena aku khawatir bagaimana kau akan menjalani hidup tanpa aku. Kau tahu seberapa membebaninya dirimu?"


Chut tertegun.





"Kau bahkan tidak membayar angsuran rumah setengahnya. Berapapun kau bayar akan ku kembalikan padamu. Aku akan menjual rumah ini. Kau harus tinggal di tempat lain." (Sedih)

"Jangan mengusirku seperti binatang. Aku kakak laki-lakimu."

"Dan sudahkah kau bersikap seperti seorang kakak? Kau bisa pergi kapan saja. Tapi kita tidak bisa tinggal bersama lagi."



Chut meminta maaf dengan semangat tentang mahar. Taunya dia bicara dengan burung hantunya.

Jane dan Moji tetap melanjutkan rencana pernikahan. Ibu Moji memberikannya gaun pernikahannya dulu. Jane terharu. Moji sama ibunya ini sama, mereka baik dan manis banget sikapnya.

Chut dan Dear pergi ke club orang bule. Dear berjoget riang namun tidak dengan Chut. Dia terlihat tidak bersemangat.

Dear baru keluar dari toilet. Chut berniat menciumnya tapi Dear menghindar. Dia mengatai Chut kurang ajar.

Di kantor, Dear mengacuhkan Chut. Chut lalu pergi ke mini market membeli bir. Namun kasirnya tidak mengijinkan karena sudah lewat jam 2. Chut tidak kehabisan akal. Dia menuangkan bir ke gelas cola. Dan pada akhirnya Chut terkena masalah karena bir itu karena tertangkap basah oleh atasannya. Diapun  dipecat.


Chut sudah pindah ke apartemen. Dia mencoba menelepon teman-temannya untuk menanyakan lowongan kerja. Tapi ternyata kabar tentang pemecatannya sudah sampai dimana-mana.

Jane memberikan undangan pernikahannya pada Dear. Dia menanyakan kabar Chut. Dear memberitahu bahwa ini adalah minggu terakhirnya di kantor.


Jane terkejut. "Nong Dear. Maukah kau menolongku?"

Chut membereskan barang-barangnya di kantor.


Chut bertemu Dear di dalam lift. Dia melihat undangan di tangan Dear. "Apa kau akan datang? Tempatnya jauh." Dear diam saja. Saat keluar lift Dear berkata bahwa dia sudah mengirimi Chut kontak temannya. Katanya dia butuh AE. (Kayaknya ini dari Jane)


Chut terus mengekori Dear. Dia menebak-nebak nama panjang Dear hingga akhirnya Dear tersenyum juga.


Jane sedang beres-beres rumah. Dia masuk ke kamar Chut dan terlihat muram.




Esoknya, Jane dan Chut melakukan foto prewedding di kampung halamannya, Mahasarakham. Mereka juga mengadakan berbagai perayaan. Hanya Chut yang tidak hadir di sana. Jane terlihat sedih. Dia lalu mengirimi Chut pesan untuk datang ke pernikahannya.




Selesai wawancara kerja hasil rekomendasi Dear, malamnya Chut pergi ke Mahasarakham. Dia mengajak Jane ketemuan di sekolahnya dulu. Mereka terlihat canggung. Jane menggaruk lehernya yang digigit nyamuk.  Chut menggeser obat nyamuk ke arah Jane. Jane tersenyum. Dia minta maaf karena sudah mengusir Chut.




"Aku sebenarnya takut menikah dan pergi ke Jepang. Terlebih lagi saat kau tidak merestuiku. Bukan karena aku tidak mencintai Moji. Tapi Jepang, perjalanan dan hidup disana sangat berbeda."

"Apa kau mau bilang aku benar selama ini?"

"Sangat. Aku tergesa-gesa."

"Bagaimana dengan restuku? Bagaimanapun juga kau akan menikah tanpa restuku."
"Kata siapa? Aku butuh restumu. Kau mewakili ayah."

Mereka bisa saling tersenyum kembali. Jane ijin pulang duluan. Dia mengucapkan terimakasih pada kakaknya.


Bersambung ke Brother of The Year part 6



EmoticonEmoticon