Sinopsis Sweet Dreams ( Episode 1 Part 1 )

Sweet Dreams


Sumber : Hunan TV


Episode 1 Part 1

Di sore hari di musim panas, seorang pria mengayuh sepeda dan membunyikan bel di sepedanya. Di belakangnya duduk seorang gadis cantik, Qi Qi (Dilraba Dilmurat) yang memeluknya sambil tersenyum ceria. Qi Qi terlihat sangat bahagia.

Dalam hati dia bertanya, "Apa itu cinta?"

Dia melihat seorang gadis kecil memberikan sebuah permen pada temannnya.

Apa seperti permen buah asam manis?

Lalu dia melihat seorang gadis yang diperebutkan 2 pria.

Apa saat matamu menangis tapi hatimu tetap memegang payung untuknya?

Terlihat dua sejoli yang sedang berciuman.

Ataukah itu ciuman yang lembut di sore musim panas?

Qi Qi tak henti-hentinya tersenyum. Sepertinya dia benar-benar sedang kasmaran. Tapi mendadak pacarnya menghentikan sepedanya. Dia minta putus karena jatuh cinta pada Jia Hui, teman sekolah mereka.

Qi Qi hanya diam seolah tak percaya. Baru saat hujan turun dia meluapkan kesedihannya dengan menangis keras diiringi langit yang bergemuruh.

Cinta adalah bunga mawar yang dikelilingi oleh duri. Sangat cantik, tapi mampu merobek hati seseorang.

Apakah kau pikir ini kisah tentang patah hati?

Qi Qi berteduh di sebuah toko bunga. Dia masih saja menangis. Tiba-tiba datang seorang pria memberinya sebuket bunga mawar dengan aneka warna. Di atasnya terselip sebuah note.

Sinar matahari hanya bisa menyinari hidupmu jika itu retak
Tak ada malam abadi
Hanya fajar yang belum datang

Hujan reda dan pelangi terlukis dengan indahnya.

Ini kisah tentang cinta yang bergairah.

Masa remaja yang kekal, sering ditemani oleh kegelisahan yang tak berdaya.

Dan terlihat tulisan flower plus pada rangkaian bunga mawar itu. Sejak saat itulah, Qi Qi sangat mengidolakan Bo Hai, seniman bunga dari Flower Plus. Dia bahkan menempel foto Bo Hai di seluruh penjuru kamarnya. Dia punya sebuah buku yang diisinya dengan foto-foto dan profil dari Bo Hai. Sebagai penggemar berat, Qi Qi tak pernah ketinggalan menonton tayangan tentang Bo Hai dan belajar bagaimana seni merangkai bunga.

Di kampus, sahabat Qi Qi, Bao Ni bertanya apa Qi Qi serius mendaftar kerja paruh waktu di flower plus?

"Impian membutuhkan usaha, oke?"

"Impian apanya? Itu cuma lamunan? Lihat, jurusanmu itu ilmu kedokteran hewan! Bangunlah!"

"Cinta tak bisa dikategorikan dalam jurusan."

Bao Ni tak habis pikir melihat tingkah Qi Qi. Tapi akhirnya dia malah ikut mendaftar meskipun dia enggan. Dan akhirnya justru dia yang lolos perekrutan sedang Qi Qi kecewa berat karena gagal.

Impian itu memabukkan, tapi kenyataan itu kejam.

Qi Qi terus menangis di kamarnya. Orang tuanya sampai bingung sendiri harus apa. Bao Ni mencoba menenangkan dengan berkata bahwa Qi Qi bisa mendaftar lagi tahun depan.
Musim berganti. Qi Qi kembali melamar kerja di Flower Plus. Dan lagi-lagi dia harus kecewa.
Beginilah hidup ketika kau dipenuhi dengan cita-cita. Dia akan menampar mukamu dengan keras.

Bao Ni khawatir melihat Qi Qi yang diam saja. Dia menyarankan untuk pergi ke rumah sakit. Mendadak Qi Qi buka suara. Dia tidak akan menyerah.

"Aku akan berhasil masuk Flower Plus!"

Impian pasti akan jadi kenyataan.

Musim silih berganti. Qi Qi pun sudah lulus kuliah. Dia masuk ke toko kelontong ayahnya sambil memakan bakpao. Ayahnya menasehati Qi Qi yang belanja online lagi padahal dia belum bekerja. Dia menyodorkan sebuah gelang pada Qi Qi.

Qi Qi mengatakan bahwa dia mendapatkan gelang itu dari perusahaan teknologi mimpi indah. Dia mendaftar jadi penguji gelang itu, jadi perusahaan akan memberikan uang saku bulanan untuknya.

Ayah memberikan sekotak susu yang masa kadaluwarsanya dua hari lagi. (Pelit banget ayah Qi Qi) Tapi Qi Qi menerimanya dengan tersenyum.

Qi Qi sedang menunggu bus. Di sampingnya dua orang gadis remaja sedang menonton berita di ponsel tentang aktor hollywood Nicholas yang akan segera menikah. Mereka heboh memuji ketampanan Nicholas. Qi Qi memandang sinis pada mereka. Tapi saat terdengar pewarta memberitakan bahwa Bo Hai yang akan menangani rangkaian bunga untuk pernikahan, giliran Qi Qi yang antusias. Dia ikut-ikutan melihat berita dan memuji Bo Hai segala rupa sampai tak sadar bus yang di tunggunya sudah lewat.

Seorang pria bule sedang berusaha menggergaji sulur tanaman. Dia kesulitan dan meminta gergaji listrik. Bo Hai datang menanganinya sendiri dan langsung memecat si pria bule. Ternyata Bo Hai sedang berada di Perancis untuk menangani pernikahan Nicholas.
Qi Qi berjalan melewati sebuah layar yang sedang menampilkan wawancara Bo Hai. Sontak Qi Qi berhenti untuk melihatnya. Tiba-tiba gelang mimpinya bercahaya dan tubuh Qi Qi seolah tertarik ke arah Bo Hai. Begitu pula dengan Bo Hai yang ternyata memakai gelang yang sama.

Qi Qi terkejut tapi juga senang saat tiba-tiba Bo Hai keluar dari layar dan tersenyum menghampirinya.

Aku membayangkan bermacam-macam cara agar mimpiku menjadi nyata. Aku hanya tidak pernah membayangkan ini.

Qi Qi menyambut uluran tangan Bo Hai. Mereka tersenyum bahagia. Namun senyum Qi Qi seketika sirna saat seorang bibi menegurnya. Ternyata tadi cuma bayangan Qi Qi.

Di kastil tempat pernikahan Nicholas akan di gelar, Bo Hai berjalan dengan wajah lelah. Temannya, Chen Mo, sampai khawatir. (Btw, Chen Mo ini mirip sama cowok yang mutusin Qi Qi di awal episode. Karena wajahnya diblur jadi ga jelas)

"Apakah kau menggunakan gelang mimpi yang aku belikan untukmu? Kau bermimpi buruk karena stress."

Tiba-tiba terdengar keributan di luar kastil. Nona Madeline, sang mempelai wanita ingin 100.000 mawar putih diganti dengan mawar merah muda. Jelas saja Xinyan, rekan kerja Bo Hai protes karena sebelumnya mereka sudah merundingkannya dengan tuan Nicholas. Tapi Nona Madeline tetap tidak mau tahu karena dia ingin pesta pernikahan yang sempurna.
Akhirnya Bo Hai bicara berdua dengan Nicholas. Nicholas mengaku bahwa permintaan Madeline tidak masuk akal. Tapi dia sangat mencintai Madeline. Dia orang terpenting dalam hidup Nicholas. Lagipula ini pernikahan untuk sekali seumur hidup. Dia tidak ingin Madeline kecewa. ( Adakah mempelai laki-laki yang sesabar ini? )

"Dia adalah dewimu. Dan pelanggan adalah dewaku. Aku berjanji pernikahanmu besok akan berjalan dengan sempurna."

Malam harinya, Bo Hai, Chen Mo, dan Xinyan sibuk menghubungi perusahaan-perusahaan yang bisa menyediakan mawar merah muda. Tapi hasilnya nihil.





EmoticonEmoticon