Sweet Dreams
Sumber : Hunan TV
Episode 1 Part 2
Bao Ni berjalan bak model di jalanan yang ramai. Para pria yang melihatnya langsung terpesona oleh kecantikannya. Di depannya seorang pria sudah menyiapkan kejutan berupa balon warna warni dan setangkai mawar merah yang diterbangkan dengan drone. Bao Ni menangkap mawar merah itu.
"Apa kau terkejut?" ujar si pria.
"Apa tidak ada yang memberitahumu kalau cara seperti ini sudah ketinggalan jaman?"
Si pria mengingatkan kalau hari ini adalah hari jadi mereka yang ke 2 bulan. Dia mengajak Bao Ni untuk merayakannya. Tapi Bao Ni malah mengembalikan bunga mawarnya dan minta putus.
Qi Qi selesai menghabiskan mienya. Dia memanggil pemilik kedai.
"Semuanya 18 yuan."
"Aku belum mau bayar. Aku mau minta nambah. Itu tadi baru hidangan pembuka." Bibi pemilik kedai cuma bengong.
Bao Ni datang. Qi Qi mengeluhkan keterlambatannya.
"Ini gara-gara Simon. Dia menghentikanku dijalan dan mengajakku merayakan hari jadian dua bulan. Lagian aku tidak pernah suka padanya. Langsung kuputuskan saja."
"Putus adalah hal yang besar. Tapi kau membuatnya seperti beli bunga kol saja."
Dua wanita cantik itu akhirnya memesan aneka makanan. Ternyata mereka cantik-cantik jagoan makan.
Bao Ni menunjukkan buku 'pertanyaan tes perekrutan flower plus tahun lalu'. Qi Qi langsung antusias.
"Aku tidak tahu apa itu cinta sejati. Yang aku tahu, orang yang duduk didekatku ini adalah orang yang paling kupedulikan. Meskipun kita bukan kekasih, aku akan mencintaimu selamanya."
Qi Qi sangat senang. "Aku akan mencintaimu sampai akhir dunia. Aku sangat cantik. Dia pasti akan jatuh cinta padaku kan? Aku ingin bertemu suamiku Bo Hai sesegera mungkin."
Malam hari Bo Hai tampan sedang tertidur. Terlihat di meja gelang mimpinya bersinar. Dalam mimpinya, Bo Hai berlari di hutan karena ada naga yang mengincarnya. Dia melewati sebuah jembatan menuju sebuah kastil megah. Namun Sang Naga berhasil menyambarnya hingga punggungnya terluka. Sang Naga hampir berhasil menerkam Bo Hai. Bo Hai terbangun dengan nafas terengah-engah.
Bo Hai memakai gelang mimpinya lalu tidur kembali. Begitupun Qi Qi di kamarnya. Gelang keduanya bersinar dan mengeluarkan gelombang cahaya yang akhirnya bertemu dan menyatu.
Kedua gelombang otak ini memiliki takdir yang istimewa.
Dalam mimpi, Qi Qi yang mengenakan baju tidur memasuki sebuah kastil yang sangat megah. Dia terus naik ke lantai atas hingga sampai di balkon yang dihiasi bunga-bunga cantik. Dari balkon itu dia melihat Bo Hai yang terbaring di atas tumpukan mawar putih tak sadarkan diri dan dililit susur-sulur tanaman.
Bukannya khawatir, Qi Qi malah terkikik senang bisa bertemu pangerannya. Saking senangnya sampai dia terjatuh dari balkon dan menimpa Bo Hai. Bibir merekapun bertemu.
Bo Hai yang memakai baju ala pangeran membuka matanya. Seketika sulur tumbuhan yang melilit tubuhnya menghilang. "Siapa kau?"
Bukannya menjawab, Qi Qi malah bertanya apa Bo Hai sedang bermain kostum? Mawar putih? Putri tidur?"
Ternyata tak jauh dari mereka ada naga jahat. Sontak Bo Hai menarik tangan Qi Qi untuk kabur dan tak lupa menyambar pedangnya. Tapi mereka terpojok di balkon. Bo Hai memilih melompat ke bawah di ikuti Qi Qi yang tak punya pilihan lain karena Sang Naga semakin dekat.
Bo Hai berhasil menangkap Qi Qi. Adeganpun berubah romantis ala drama India. Mereka saling menatap dan tersenyum. Tapi Bo Hai langsung menjatuhkan Qi Qi begitu mendengar raungan naga. Mereka lari lagi.
Bo Hai mencoba melawan Sang Naga dengan pedangnya. Tapi dia malah terlempar. Qi Qi meraih sulur tumbuhan lalu mencambuk Sang Naga hingga mata naga terluka meneteskan darah. Darah naga jatuh tepat ke atas bunga mawar putih. Ajaib! Semua mawar putih di kastil berubah menjadi mawar merah.
Qi Qi terus cekikikan sendiri mengekori Bo Hai. (Kalo kata aku sih kaya orang sint**ng si Qi Qi ini hehe).
"Aku adalah pangeran di istana ini. Kalau tujuanmu untuk mendapatkan penghargaanku, maka kau berhasil. Katakan apa maumu?"
Pangeran? Sangat konyol. Aku pasti bermimpi.
"Apapun tak masalah?"
"Tentu saja."
Aku tak percaya naga jahat datang membantuku.
Sadar kalau ini hanya mimpi, Qi Qi semakin berani mendekati Bo Hai. Dia terus maju hingga Bo Hai terpojok di dinding yang penuh bunga mawar. Bo Hai melotot kaget saat Qi Qi hendak menciumnya. (HAHA. Qi Qi agresif banget)
Untunglah Bo Hai terbangun dari tidurnya. Dia sontak memegang bibirnya. Dalam hati dia bertanya siapa gadis dalam mimpinya tadi. Kenapa dia tidak ingat wajahnya saat bangun?
Qi Qi sendiri sedang cengengesan di tempat tidurnya. Dia sangat bahagia memimpikan Bo Hai. Dapat bonus ciuman lagi walau tidak sengaja.
Di kamar mandi, Qi Qi masih dalam euforia first kissnya dengan Bo Hai. Dia bercermin sambil memonyong-monyongkan bibirnya. Ayahnya masuk saat itu dan terlihat tidak nyaman.
Chen Mo mondar-mandir dengan cemas. Nicholas menghampirinya menanyakan dimana Bo Hai karena bunga mawar belum juga diganti.
Dikamarnya, Madeline sedang marah-marah. Dia mengancam tidak akan melanjutkan pernikahan kalau bunganya tidak diganti. Dan seseorang dalam ruangan itu memotret Madeline yang sedang marah-marah.
Tak lama muncul berita tentang kemarahan Madeline dan BoHai yang tidak berhasil menangani pernikahan Nicholas. Qi Qi yang berada di Tiongkok sontak cemas mengkhawatirkan pangerannya. Bao Ni menenangkannya dengan berkata kalau Bo Hai pasti punya cara untuk mengatasinya.
Dan benar saja. Pernikahan Nocholas dan Madeline berjalan sesuai yang diharapkan. Madeline memuji Bo Hai sebagai pesulap karena berhasil menyuguhkan ribuan mawar merah muda.
Berita keberhasilan Bo Hai disiarkan di TV. Qi Qi yang sedang makan bersama ayahnya terkejut melihat kastil tempat pernikahan Nicholas sama persis seperti kastil dalam mimpinya.
Bersambung ke Sweet Dreams episode 2 Part 1
EmoticonEmoticon