Brother Of The Year
Pemeran :
Sunny Suwanmethanon sebagai Chut (kakak)
Yaya Urasaya sebagai Jane (adik)
Nichkun sebagai Moji
Yaya Urasaya sebagai Jane (adik)
Nichkun sebagai Moji
Part 1
Sumber : Jorkwang Film
Chut pergi ke club(?) yang menyajikan lagu tradisional Thailand. Pemain band-nya pun para orang tua. Dia bahkan datang dengan temannya yang sudah bapak-bapak. Bukan alkohol yang disajikan di sana melainkan minuman herbal bermacam-macam bahan. Ada kuda liar, buaya darat, tanduk banteng, gajah sakti, tenaga macan, dan masih banyak lagi.
"Kampai!" Chut dan ketiga temannya bersulang dengan minuman pilihan masing-masing dan berjoget ria. Tak jauh da
ri mereka, berdiri seorang wanita bergaun merah yang langsung menarik perhatian Chut.
ri mereka, berdiri seorang wanita bergaun merah yang langsung menarik perhatian Chut.
Chut membawa pulang wanita itu ke rumahnya yang super duper berantakan. Dia segera memunguti baju-bajunya yang berserakan di mana-mana dan memasukkannya ke dalam lemari (jorok). Si wanita sampai heran. Bukannya Chut tinggal dengan ibunya? Chut mengiyakan.
Si wanita melihat foto Jane di meja. Chut bilang itu ibunya waktu muda. Sekarang ibunya sedang kuliah di luarnegeri.
Di luar, Jane ternyata pulang malam itu. Saat akan masuk rumah, dia melihat sepatu wanita.
Jane masuk rumah dan langsung menyalakan lampu. Dari balik meja, nongol Chut dan pasangannya yang kontan kaget. Untung Jane tidak melihat mereka tanpa pakaian.
Chut sudah berpakaian dan si wanita memakai kimono yang ternyata milik Jane. Jane jelas kesal.
Setelah si wanita pergi, Jane langsung mengkonfrontasi kakaknya.
"Aku pergi 4 tahun, kau melakukan ini setiap hari? Sudah kubilang jangan bawa perempuan ke rumah."
"Ini rumahku juga."
"Berhentilah jadi penjahat kela**n." Jane lalu mengunci pintu dari dalam. Dia mengancam akan memberitahu Muay kalau Chut melakukannya lagi. Mau tak mau akhirnya Chut minta maaf. Tapi Jane tidak peduli. "Tidurlah diluar, C**chie (banc*)!"
Akhirnya Chut tidur di dalam mobil.
Sudah lama tidak ada yang memanggilku dengan nama itu. Dan saat Jane kembali, nama itu juga kembali. Aku sangat benci nama itu.
Sebenarnya namaku Chut. Saat kecil aku ingin adik laki-laki. Seluruh duniaku seperti hancur (karena adiknya perempuan). Aku terlupakan. Semua perhatian untuk Jane. Saat dia tumbuh dewasa, dia mempesona dan sempurna. Membuatku tidak ada di mata orang-orang. Dia pintar segala-segalanya. Menjadi kakak yang payah, apa masalahnya?
Terlihat Chut muda dimarahi ibunya karena semua nilainya F. Sedangkan Jane memenangkan banyak lomba.
Titik terendah dalam hidupku adalah, saat mengajaknya main baseball denganku.
Chut melempar bola, Jane yang tidak bisa menangkapnya malah melepaskan tongkatnya hingga melayang ke arah Chut. Chut pingsan. Dagunya berdarah. Karena tidak ada yang membawa tisu, Jane menggunakan pembalut untuk menghentikan darah. (LOL)
"Laur**r benar-benar menyerap." (Ngakak so hard)
"Itu dagu atau apa? Pembalut melekat di sana."
Teman-teman tertawa dan menyebut Chut dengan kata yang tidak pantas.
"Jangan menyebutnya seperti itu. Lebih bagus panggil C**chie (bahasa slang untuk banc*)"
Aku terbangun dengan julukan baru. C**chie. Jane yang memberikannya. Sejak kapan yang kecil memberi julukan pada yang tua? Aku lebih tua 5 tahun!
Chut sarapan mie langsung dari plastiknya sambil baca komik. Dia beralasan malas mencuci mangkoknya. Jane mengejeknya payah.
Dia sangat cerewet dalam segala hal.
Jane menegur Chut karena tidak menurunkan dudukan closet saat buang air kecil. Keesokan harinya saat Chut ke kamar kecil, dudukan closet terlihat sudah dilakban.
Beruntung aku bebas dari siksaan ini saat dia dapat beasiswa kuliah di Jepang. Seperti surga.
Chut makan sambil tiduran di kasur. Mencuci kakinya di wastafel. Memasak telur di dengan alat setrika.
Empat tahun hidup sendiri kenapa begitu cepat?
Jane keluar kamar dan mendapati komik-komik berserakan di sepanjang lorong kamarnya. Dia tersenyum saat melihat Chut masih tidur di mobil.
Saat akan mengambil minuman di lemari es, dia melihat tempat cuci piring yang ditutupi dengan handuk. Dia terkejut saat menemukan tumpukan piring yang belum dicuci bahkan sampai menjadi sarang kecoa.
Jane menutup kepalanya dengan panci dan berteriak sekeras-kerasnya. "Dasar payah, pecundang, tidak berguna!"
Kali ini, Jane yang bernarasi.
Setiap adik perempuan menginginkan kakak laki-laki seperti di lagu 'The Best Big Brother'.
Jane membayangkan saat kecil digendong di punggung kakaknya. Diajari bermain ketapel. Membaca komik bersama.
Tapi kenyataannya, Chut kecil melempar Jane dengan bola kasti hingga Jane menangis. Rebutan komik hingga sobek lalu Chut memukulkan komiknya di kepala Jane.
Sebagai kakak bukannya mengajari adiknya buat PR malah Chut harus sekelas dengan Jane di beberapa mapel karena ketinggalan pelajaran membuat Jane sangat malu.
Saat Jane masuk SMA di Bangkok, ibu menyewa rumah untuk Jane dan Chut. Tapi Chut malah suka membawa cewek ke rumah. Bukannya yang tua yang menjaga adiknya, malah Jane yang mengurus semuanya. Membersihkan tempat tidur Chut yang berdebu. Hingga mengganti lampu.
Satu-satunya saat C**chie mau menjadi kakak laki-laki adalah saat ada anak yang suka padaku. Terkadang aku berharap aku ini anak tunggal.
Bersambung ke Brother of The Year part 2
Komentar :
Yaya imut pas jadi anak SMA. Cukup sekian
EmoticonEmoticon