Sinopsis C-Drama : Legend of Fuyao ( Episode 5 Part 1 )

Legend of Fuyao

Episode 5 Part 1

Sumber : Zhejiang TV






Fuyao dan Xuanyuan Min bertempur dengan tim lawan.


Begitupun Jing Chen dan Pei Yuan. Pei Yuan terlihat begitu kejam membantai lawannya tanpa ampun, hingga Jing Chen menegurnya karena tega membunuh teman seperguruan. Tapi Pei Yuan tidak peduli karena dimatanya hanya ada Jing Chen. Hidup orang lain tidak ada hubungannya dengannya.


Jing Chen dan Pei Yuan turun menggunakan payung tulang naga. Pei Yuan terus tersenyum senang. Sedangkan Jing Chen tak menunjukkan raut bahagia sedikitpun setelah mengetahui sifat Pei Yuan yang sesungguhnya.

Lilin naga api mengeluarkan asap merah yang menandakan kemenangan tim merah yaitu tim Jing Chen dan Pei Yuan.




Fuyao hampir terlempar keluar bilah penyeimbang. Dan lagi-lagi Xuanyuan menolongnya. Dia menautkan kakinya ke kaki Fuyao lalu mengulurkan tangannya. Fuyao meraihnya dan mereka bekerjama mengalahkan satu awan yang tertinggal.

Fuyao senang karena berhasil mengeluarkan payung tulang naga. Namun belum sempat dia menangkapnya, Xuanyuan Min sudah lebih dulu meraih payung itu sekaligus meraih Fuyao ke dalam dekapannya. Mereka turun bersama-sama. Dan lilin naga api mengeluarkan asap hitam.



"Kau menyelamatkanku lagi."

"Kenapa? Apa kau terharu?"

"Xie xie."

"Bagaimana caramu berterimakasih padaku? Dengan tubuhmu?"


Fuyao berniat memukul Xuanyuan Min, namun mendadak payung mereka robek dan lilin naga api berkali-kali mengeluarkan asap hitam. Fuyao terlempar dan Xuanyuan Min meraih tangannya. Mereka jatuh ke sebuah jurang. Xuanyuan Min melihat sebuah danau di bawahnya.

"Apa kau bisa berenang?"

"Aku tahu sedikit."

Xuanyuan Min menghentakkan tangan Fuyao hingga Fuyao terlempar ke arah danau sedangkan dirinya harus rela beberapa kali tubuhnya terbentur dinding jurang.




Fuyao jatuh ke danau. Ternyata dia tidak bisa berenang karena akhirnya dia telenggelam dan tak sadarkan diri. Sedangkan tongkat kayu pemberian paman Zhou secara ajaib berubah menjadi sebuah tongkat besi dan jatuh tepat di tengah-tengah sebuah hologram berbentuk lingkaran. Tongkat besi itu seperti sebuah kunci hingga lingkaran hologram itu berputar seolah terbuka.

Tiba-tiba tubuh Fuyao melayang dari atas dan terjatuh tepat di atas lingkaran hologram. Dia membuka mata dan segera bangkit.


Beberapa saat kemudian muncul beberapa manusia air. Dan di tangan Fuyao tiba-tiba tercipta sebuah pedang.

Sementara di puncak gunung jiwa mistis, orang-orang bergumam heran karena baru lima tim yang kembali padahal seharusnya 6. Sedangkan lilin naga api hampir padam menandakan berakhirnya permainan. Seorang tetua mengatakan tidak masalah lilin naga padam asal peserta berhasil membawa manik yang ada di bawah payung tulang naga.



Manusia-manusia air terus menyerang Fuyao dengan menembus tubuh Fuyao hingga Fuyao terombang-ambing ke sana kemari. Fuyao akhirnya jatuh tak sadarkan diri.



Di suatu tempat, terlihat asap hitam keluar dari sebuah benda dan segera menyelimuti ruangan. Terdengar suara seorang perempuan.

"Gadis dengan batu lima warna akhirnya muncul. Kakek Guru Di Feitian, lima wilayah akan jadi milikmu."

Lilin naga api padam. Ketua Yan mengumumkan bahwa permainan berburu dan bertempur babak ke dua dinyatakan berakhir. Jing Chen terlihat sangat khawatir karena Fuyao belum muncul.



Terlihat pusaran air di sungai. Langit menampakkan fenomena aneh yaitu langit dengan sisik emas yang mirip dengan naga yang sedang menyemburkan kabut (sebenernya kaya pelangi dengan bentuk tak beraturan). Semua orang takjub melihatnya.

Jing Chen memberi hormat pada ayahnya. Dia ingin tahu bagaimana keadaan Fuyao. Ketua Yan kesal karena Jing Chen masih saja memikirkan Fuyao. Tapi dia tetap menjawab pertanyaan anaknya.

"Dia terjatuh. Kita tidak tahu apa dia hidup atau mati. Kita masih belum dapat menemukannya."

Jing Chen langsung berlari. Mungkin untuk mencari Fuyao. Tapi ketua Yan menghentikannya.

"Berhenti! Jika kau masih terus memikirkannya, aku tidak akan membiarkanmu. Terlebih lagi aku tidak akan melepaskannya."

Terlihat kotak hologram mengeluarkan asap putih.



Tabib Zhong Yue sedang memeriksa Fuyao. Paman Zhou terlihat sangat cemas karena sudah tiga hari tiga malam Fuyao belum sadarkan diri. Tabib Zhong mengerutkan keningnya saat memeriksa denyut nadi Fuyao seolah menemukan sesuatu yang aneh atau mungkin buruk.

Fuyao terlihat sangat gelisah. Dalam ketidaksadarannya, dia bermimpi berenang di dalam danau tempat ia terjatuh. Lalu dia berlatih pedang sendirian di atas lingkaran hologram. Tiba-tiba Fuyao terbangun.

Tabib Zhong berkata luka luar Fuyao tidak serius jadi hanya perlu istirahat untuk beberapa hari. Fuyao mengeluh kepalanya sakit dan tidak bisa mengingat apa yang terjadi. Dia hanya ingat bertempur dengan kakak seperguruan pertama dengan ilmu silat (dalam mimpinya).


"Mengenai hal itu, aku tidak punya kemampuan untuk membantu." Tabib Zhong Yue pun pergi. Paman Zhou sangat senang karena Fuyao sudah sadar. Dan lagi-lagi Jing Chen mengintip dari luar dan terlihat bahagia melihat Fuyao selamat.

Malam harinya, Fuyao memimpikan pertarungannya di bilah penyeimbang bersama Xuanyuan Min.



Xuanyuan Min sendiri sedang berbincang-bincang dengan Qi Zhen yang menanyakan perihal hilangnya Xuanyuan Min kemarin.

"Aku sedang bosan. Aku pergi ke pegunungan belakang untuk menangkap jangkrik."
"Oh. Kenapa kau tidak menonton permsinan?"

"Bertempur dan membunuh tidak menarik. Tidak berkelas juga."

Qi Zhen menasihatinya panjang kali lebar. Tapi Xuanyuan Min malah asik memainkan seekor kepik kecil. Lalu dia tertawa.

"Calon pewaris, apa yang kau tertawakan?"

"Lihatlah kepik ini. Aku terus menghalangi jalannya dan dia menjadi gelisah hingga membenturkan kepalanya ke segala arah."

Qi Zhen kesal lalu menutup kepik itu dengan cawan.

"Calon pewaris. Apa mungkin kau tidak mendengarkan semua yang ku katakan?"

Bersambung ke Legend of Fuyao episode 5 part 2


2 komentar

Kak maaf bisa gk kak kasih gambary juga,terimakasih.


EmoticonEmoticon