Legend of Fuyao
Episode 7 Part 1
Sumber : Zhejiang TV
Jing Chen terkesima melihat patung-patung yang menggambarkan jurus memecah langit ke sembilan. Dia menyadari bahwa itulah jurus yang di gunakan Fuyao saat permainan berburu dan bertempur.
Paman Zhou sedang menjelaskan pada Fuyao tentang memecah langit kesembilan.
"Waktu dulu, pendiri perguruan jiwa mistis mendapatkan beberapa lembar halaman berisi metode inti memecah langit ke sembilan. Dalam waktu beberapa bulan, mereka menjadi pahlawan yang mengguncang dunia di beberapa tempat yang berbeda. Lalu mereka mendirikan perguruan jiwa mistis ini. Setelah diturunkan beberapa generasi, lembaran-lembaran itu hilang. Memecah langit ke sembilan pun hilang."
"Lalu bagaimana aku bisa mempelajarinya?"
Belum sempat paman Zhou menjawab, terdengar suara orang datang. Fuyao menyuruh paman Zhou pergi saja, namun paman Zhou malah mengajaknya keluar melalui pintu rahasia. Dia bilang Xiaoqi sudah menunggu Fuyao di bawah gunung jadi mereka harus bergegas.
Tiba-tiba pintu di belakang mereka tertutup. Lalu sebuah pintu besi berujung lancip di depan merekapun akan segera tertutup. Paman Zhou dan Fuyao berusaha menahannya. Paman Zhou mendorong Fuyao agar bisa keluar. Dia merelakan dirinya yang bernasib malang. Ujung-ujung besi menancap di tubuhnya. Fuyao menangis melihat paman tercintanya berkorban nyawa demi dirinya.
"Anakku. Kau dilahirkan bukan sebagai orang biasa. Ketika kau lahir kau sudah memiliki lima belenggu. Jika lima belunggu ini tidak pernah dibuka, sebenarnya kau bisa hidup dengan tenang seumur hidupmu. Sayangnya kau menguasai memecah langit ke sembilan. Tenaga dan teknik memecah langit ke sembilan ini menyesuaikan dengan saluran vital dalammu. Lima belenggu lalu terbuka dan inilah takdirmu selanjutnya."
Paman Zhou menyerahkan sebuah kalung dengan liontin batu lima warna yang tergantung di leher Fuyao saat dia menemukannya dulu.
"Pakailah kalung ini dan pergi ke semua negara di lima wilayah."
Paman Zhou berkata bahwa Batu lima warna akan menuntun Fuyao ke tempat-tempat dengan energi spiritual yang kuat untuk melepaskan belenggunya.
"Anakku. Kau tahu aku sering memarahi dan memukulmu. Tapi di seluruh hidupku, kau adalah yang paling kubanggakan." Paman Zhoupun meninggal. (Sedih)
Fuyao berteriak memanggil nama pamannya. Saat itulah orang-orang dari jiwa mistis datang. (Kesel! Kalau ujung-ujungnya ga bisa kabur kenapa paman Zhou harus dikorbanin. Dasar drama)
Di sebuah tempat, terlihat aliran air yang melayang berputar-putar di atas sebuah papan berbentuk persegi enam.
Seseorang melapor pada raja negara air dalam bahwa atap langit panggung kerajaan Qilin sudah retak terbuka. Aku takut ibukota Kun akan tenggelam dalam air. "Raja, tolong jaga tubuhmu. Air dalam tidak bisa selamat tanpamu."
Terlihat di ibukota Kun, hujan mengguyur dengan derasnya.
Qi Zhen sedang berlatih memanah. Xuanyuan memuji kehebatannya. Dia menolak saat Qi Zhen menawarinya berlatih juga.
Seorang prajurit datang membawakan surat dari ibukota Kun. Xuanyuan jelas kepo dengan isinya. Tapi Qi Zhen malah menyuruhnya pulang dan istirahat di kamar. Xuanyuan menggerutu, "Cuacanya sangat bagus kenapa aku harus istirahat."
Ternyata surat itu dari mata-mata Qi Zhen di negara air dalam yang mengabarkan bahwa kondisi raja sedang kritis. Tabib mengatakan bahwa raja sudah ada di ujung tanduk.
Qi Zhen bertanya pada Yun Hen apa ada kabar dari Fei Yan. Yun Hen menggeleng. Yun Hen mengajak Qi Zhen pergi ke ibukota Kun. Dia juga mengingatkan bahwa mungkin seluruh ibukota Kun akan tenggelam. Tapi Qi Zhen tak peduli. Dia bahkan berkata, jika langit akan membunuhnya maka dia akan melawan. (Aku rasa sebenernya Yun Hen ini aslinya nggak jahat)
Jing Chen berjalan tertatih-tatih di sebuah lorong. Dia mengingat perkataan ayahnya.
Flashback
Di ruang rahasia, Ketua Yan memberitahu Jing Chen bahwa tanpa memecah langit kesembilan, jiwa mistis hanyalah sebuah kerangka kosong. Dan siapapun yang bisa mendapatkannya terlebih dahulu, akan mampu melakukan serangan pertama di tengah kekacauan ini (perselisihan di negara air dalam)
Ketua Yan menggunakan ilmunya dan seketika patung-patung diruangan itu berubah menjadi abu. Dia lalu memberikan bubuk pemecah jiwa pada Jing Chen untuk diberikan pada Fuyao.
"Kau adalah orang yang dipercayainya. Satu jam setelah dia menelannya, apapun yang ingin kau ketahui, dia akan mengatakannya dengan jujur. Tapi setelah satu jam, nyawa dan jiwanya akan hilang. Dia akan menjadi seonggok daging busuk selamanya."
Flashback end
Jing Chen menatap bubuk pemecah jiwa dengan perasaan sedih bercampur gelisah. Matanya berkaca-kaca.
Fuyao sendiri sedang tertidur di dalam sel. Dia memimpikan Paman Zhou. Lalu dia terbangun dan mengingat semua kenangannya bersama paman Zhou. Tiba-tiba seseorang datang.
Xuanyuan yang sedang tiduran, berbicara dengan tabib Zhong Yue di tepi sebuah tebing.
Tabib Zhong Yue bertanya, "Apa kau mempertimbangkan bagaimana kau melaporkan pada ayahanda kaisarmu dalam hal melakukan tugas?"(Wah ternyata anak kaisar. Berarti pangkatnya lebih tinggi dari raja ya kan?)
"Kau sudah mengingatkanku sepanjang hari bahwa aku adalan putra mahkota Wuji. Misiku adalah menghentikan kekacauan di air dalam. Sehingga aku bisa kembali ke Tujuh Bintang dan melapor pada ayahanda kaisar bahwa tugasku sudah selesai. Telingaku sampai tebal mendengarnya."
"Kalau begitu aku mengingatkanmu lagi. Apa kau sudah berpikir mengapa Qi Zhen tidak mau meninggalkan ibukota Kun?"
Xuanyuan duduk. "Qi Zhen tidak akan meninggalkan ibukota Kun saat ini. Dia sudah menyuruh orang untuk mencari istana ilusi."
Tabib Zhong Yue : "Dia ingin menanyakan kepala istana Fei Yan, benar?"
Xuanyuan : "Dia sudah setengah mati menutupi niatnya selama sepuluh tahun dan membunuh calon pewaris Wenyi yang sudah seperti kakaknya sendiri."
Tabib Zhong :"Apakah dia bertanya tentang kepala istana Fei Yan hanya untuk mendapatkan teknik manipulasi air?"
Xuanyuan : "Hmmm."
Tabib Zhong : "Keberadaan kepala istana Fei Yan selalu menjadi misteri. Meskipun dia memiliki istana di Linzhou. Tapi kebanyakan tidak tahu bahwa itu hanyalah ilusi. Jika Fei Yan menyetujui permintaannya, maka nyawamu akan terancam."
Xuanyuan : "Bagus kalau kau tahu. Hanya demi keluarga Xuanyuan, aku sudah membuat diriku sendiri kelelahan."
Tabib Zhong Yue : "Aku tidak ada lagi hubungan dengan Xuanyuan. Kau sendiri tahu apa yang aku kejar."
Xuanyuan : "Tenang saja. Kita berdua pasti akan hidup lebih lama dari orang tua itu."
Mereka berduapun saling melempar senyuman.
Jing Chen datang ke sel Fuyao. Tapi pintu sel dan rantainya ternyata sudah terbuka, dan Fuyao tidak terlihat di dalam sana.
Bersambung ke Legend of Fuyao episode 7 part 2
5 komentar
Kak kasih gambar y dong
Kak kasih gambar y dong
Hehe iya belum sempat soalnya sodara-sodara lagi pada nginep di rumah. Besok Insya Allah aku kasih gambarnya. Tunggu aja ya :)
Lanjutt y kak
Trima kasih
EmoticonEmoticon