Sinopsis Film : Brother of The Year part 2

Brother of The Year

Part 2

Sumber : Jorkwang Film





Jane hanya bisa menghela nafas melihat tumpukan piring kotor.



Jane membasahi rambutnya di bawah shower. Dia berusaha memencet botol shampo namun tidak keluar-keluar. Yaiyalah. Karena ternyata yang dipencetnya adalah burung hantu kecil. Kontan Jane berteriak dengan kerasnya.



Saat sarapan, Jane meminta Chut mengembalikan burung hantu itu pada kliennya. Chut membuka menu sarapannya yang adalah telur mata sapi.

"Dengan apa aku memakannya?"

"Roti Bakar."




Chut hendak mengambil roti di piring Jane namun Jane langsung menusukkan pisaunya pada roti itu. Jane menyuruhnya bakar roti sendiri.

Chut yang pemalas memakan roti tawarnya tanpa di bakar dulu. Dia juga memakan mayonaise langsung dari botolnya.

"Ewww! Menjijikkan. Siapa yang mau makan sisanya?"



Jane mendatangi perusahaan dimana dia akan melakukan wawancara.
Di dalam ruangan, terlihat dua pewawancara. Yang satu ganteng maksimal, Moji. Yang satu tua dan botak, Pak Kaiwa.

Moji membisiki rekannya dengan bahasa Jepang. Dia bilang dia meragukan kemampuan Jane yang terlihat masih muda. Tapi dia suka penampilannya. Darah campuran.
Pak Kaiwa berkata kalau sepertinya Jane mengerti pembicaraan mereka. Mojipun langsung mengujinya. Dan Jane menjawab dengan lancar.

Dan mereka malah akhirnya saling bertanya status masing-masing.

Jane : "Anda pasti punya Nona yang mencucikan baju Anda di rumah."

Moji : "Nona?"

Jane : "Maksud saya istri."




Dengan tergagap Moji menjawab kalau dia belum punya istri. Lalu mereka berdua saling menatap sambil tersenyum. Pak Botak jadi nyamuk.

Moji : "Anda sendiri siapa yang mencuci baju."

Jane : "Saya sendiri."

Moji : "Wanita cantik seperti Anda kenapa masih lajang?"

Jlebb.

Moji : "Atau Anda punya kelainan?"

Jlebb.

Jane tertegun beberapa saat.

Moji : "Apa ada yang salah?"

Jane : "Tidak ada. Terbakar. Maksud saya itu benar-benar menyakitkan."

Moji sontak minta maaf tapi Jane bilang tidak apa-apa karena itu lucu. Pak Botak meledek kalau Jane adalah rekan impian Moji.



Untuk menyambut karyawan baru, mereka akan bermain baseball. Semua sudah bersiap di lapangan. Jane yang terakhir datang. Moji langsung terpesona melihat Jane memegang tongkat baseball. Jantungnya sampai berdetak sangat keras. Dia bertekad untuk menjadikan Jane sebagai pacarnya.



Jane sudah bersiap dengan tongkatnya. Moji pun bersiap untuk melempar bola. Lemparan pertama dan kedua strike. Pada lemparan ketiga, tepat saat Moji akan melempar bolanya, Jane memberikan kecupan jarak jauh sehingga Moji hilang fokus dan Jane berhasil memukul bolanya sangat jauh.


Jane dan Moji duduk di bangku penonton. Mereka berbincang tentang baseball. Dari bawah, Pak Kaiwa terus saja meledek mereka.


Chut yang pekerjaannya sebagai sales, menunjukkan desain produknya pada rekan-rekannya. Dia bilang si botak Kaiwa pasti akan membelinya. Tiba-tiba dia mendapat telepon dari Muay(kayaknya pacarnya Chut).

Sepertinya Muay marah-marah karena Jane sudah mengadukan kelakuan Chut. Chut kesal sendiri dan bilang hpnya lowbat lalu mematikan telepon.





Seorang karyawan wanita dengan rok yang sangat pendek meminta bantuan Chut untuk membetulkan mesin fotokopi. Tapi wanita itu berdiri terlalu dekat pada Chut. Chut jadi risi. Dia menyuruhnya berdiri di lantai yang sudah dia tandai dengan kertas. "Jangan bergerak."
Tapi wanita itu mendekat lagi.

Chut : Sudah kubilang berdiri di atas kertas."

Kaki wanita itu memang menapak di atas kertas. Tapi kepala dan tubuhnya menjulur ke dekat Chut. Chut menyuruhnya berdiri. Dia menanyakan nama wanita itu.

"Dear."

"Kau ini anak magang kan?"

Chut menegurnya karena memakai rok sangat pendek padahal dia masih pelajar.

"Biarkan aku jadi diriku!"

"Tapi kau anak magang!"

"Kalau begitu jangan lihat."

Chut tetap menyuruhnya pakai baju yang sopan. Lalu dia mengajarinya mengeluarkan kertas yang tersangkut. Kertas berhasil ditarik tapi pintunya tidak bisa di tutup. (HAHA)

Chut menemui kliennya yang ternyata adalah Moji. Dia memuji ide produk Shiruku. Lalu datanglah Jane. Moji memperkenalkannya sebagai manager produk dan juga sebagai pencetus ide. Sontak Chut terkejut.



Jane memperkenalkan diri. Dia bertanya bukankah Chut sales dari Xono?
Chut : "Yang benar Sono. Berdasarkan laporan dari Sirugu..."

Jane : "Tunggu, maaf. Yang benar Shiruku." (Btw, shiruku ini merek detergen)
Chut menunjukkan 3 desain brosurnya.

1. Gampang untuk tuan, mudah untuk nona
2. Gampang untuk pria, mudah untuk wanita
3. Gampang untuk laki, mudah untuk perempuan

Moji sampai tidak bisa berkata apa-apa. Jane langsung mengambil kesempatan untuk mengejek Chut dengan menyebutnya C**chie. Yang lain kontan tertawa.

"Dirumah kami memanggilnya C**chie." Moji bingung.


"Kami tinggal satu atap." Moji kaget.


"Kadang kami berbagi ranjang." Moji melotot. Semua orangpun terkejut.

"Kami kakak adik." Moji tersenyum. Dan semuanya lega.



Jane mengajak Moji ke toko bunga Muay untuk membantu disana karena Muay ada urusan.

Moji membantu Jane memakai celemek. Dia mengutarakan niatnya untuk berkenalan dengan Chut.

"Bukankah dia sudah mengenalmu?"

"Tapi kan bukan sebagai pacar adiknya."

Jane berkata tidak perlu memberitahu kakaknya. Tapi menurut Moji cinta itu tidak perlu dirahasiakan. Moji mengatakannya persis sama dengan lirik sebuah lagu. Jane tertawa dan bilang Moji itu terlalu banyak mendengar lagu thailand. Moji terlihat kecewa.




Toko di tutup. Tiba-tiba Moji menunjukkan bunga semanggi pada Jane.

"Bunga semanggi punya makna yang bagus di Jepang. Tapi bisa juga berarti punya rahasia yang tidak bisa terucapkan."

"Bunga lavender. Aku punya keraguan terhadapmu."

Lalu Moji memberikan sebuket bunga putih. "Di Jepang ini tidak punya makna. Hari ini tepat satu bulan kita jadian,"




Jane tersenyum dan langsung mengecup pipi Moji. Di seberang jalan, ternyata Chut sedang berdiri menunggu Jane yang tak pulang-pulang. Dia melotot saat melihat Jane mencium seseorang. Tapi dia tidak bisa melihat wajah Moji karena tertutup bunga. Jane pun menyadari kalau kakaknya melihatnya. Dia segera menarik Moji pergi.

Bersambung ke Brother of The Year part 3




EmoticonEmoticon