Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 1 Part 2 )

The Crowned Clown

Episode 1 Part 2

Sumber : TVN




Orang-orang berpakaian hitam dengan penutup wajah, masuk ke kamar Lee Kyu. Di dalam Lee Kyu sudah siap dengan pedangnya. Melihat targetnya ternyata sudah siaga, para penyusup berjalan mundur. Namun di belakangnya, Moo Young (belum tahu dia ini apa) sudah menghadang mereka. Pertempuran pun terjadi.

Para penyusup kalah. Moo Young membuka penutup wajah salah satu dari mereka. Lee Hun datang. Dia bertanya siapa yang memerintah mereka. Tapi yang ditanya dengan berani menyudutkan Lee Hun yang dituduhnya sudah membunuh mantan raja dan saudaranya sendiri. Lee Hun marah menyambar pedang lalu menusuk orang itu. Tak cukup sampai di situ, Lee Hun menebaskan pedangnya berkali-kali hingga darah terciprat ke wajahnya. Lee Kyu terlihat berkaca-kaca.

Lee Hun mondar-mandir di dalam kamarnya di temani Lee Kyu.

"Mereka semua berpikir aku gila karena aku membunuh saudaraku sendiri."


Lee Kyu meminta Lee Hun menurunkan pedangnya. Tapi Lee Hun malah meletakkan pedang ke leher Lee Kyu. Dia meminta Lee Kyu berjanji untuk melindunginya dan menemukan orang yang ingin membunuhnya.

"Jika hanya dengan berjanji aku bisa melindungimu, maka aku sudah melakukannya selama ratusan kali."

"Bahkan jika kau tidak bersungguh-sunguh, tidak bisakah kau memberitahuku untuk tidak khawatir?"

"Yang Mulia. Sampai hembusan nafas terakhirku, aku akan melindungimu. Kau tahu itu."

Lee Hun berkata itu tidak cukup. Dia meminta Lee Kyu segera mencari jalan dan memastikan keselamatannya. Lee Kyu berjanji akan melakukannya.
Lee Kyu menemui Kepala Pemeriksaan.

"Ini salahku karena tidak mendengar peringatanmu dan membiarkan Shin Ci Soo ke pengadilan," ujar Kepala Pemeriksaan merasa bersalah.

"Saat itu, kita memerlukan anjing pemburu seperti dia.

Mereka berdua berencana menggagalkan Shin Ci Soo jadi anggota Dewan Negara Bagian Kiri.


Rombongan sirkus tertawa bahagia karena akhirnya sampai juga di Hanyang. Tapi sekejap Gab Soo ragu mereka bakal diterima di sana.


Ha Sun masuk ke sebuah gibang(?). Dia memohon pada kepalanya untuk bisa di beri kesempatan menampilkan lelucon tentang raja. Woon Sim yang sedang memainkan kecapi mendengarkan percakapan mereka. Dia tertawa saat kepala menolak Ha Sun.


"Kenapa kau tertawa?"

Woon Sim memberitahu bahwa sudah tidak ada lagi yang mencari lelucon tentang raja.

Ha Sun tersinggung karena dia sudah mempertaruhkan hidupnya untuk pekerjaan ini.
Woon Sim memberi nasihat lebih baik membuat lawakan tentang ratu dan Sun Hwa Dang. 

Ha Sun bertanya alasannya. Woon Sim langsung tahu Ha Sun bukan berasal dari Han Yang. Woon Sim tertawa lagi. Lalu dia memberitahu bahwa ratu memperlakukan permaisuri raja dengan buruk hanya karena cemburu.

"Maksudmu ratu itu kejam dan jahat?"



Sun Hwa Dang mengunjungi kediaman Ratu Yoo Won. Yoo Won memberinya hadiah sebuah bros cantik.

"Tolong jangan merasa terbebani. Aku hanya meminta kau merawat raja dengan baik."

Bukannya berterimakasih, Hwa Dang malah memanas-manasi dengan bicara soal rumor tentang kecemburuan ratu. Ratu sih santai saja. Dia tidak keberatan sama sekali dengan rumor itu. Hwa Dang lalu undur diri.


Di kediamannya, Hwa Dang langsung curhat pada Shin Ci Soo yang ternyata adalah pamannya. Dia mengeluhkan Yoo Won yang hanya ratu pajangan tapi sok baik dan murah hati. Dia meminta pelayannya menyingkirkan hadiah ratu.

Ci Soo memberikan jimat keberuntungan agar cepat hamil. Hwa Dang sangat senang dan berjanji akan melakukan yang terbaik. Ci Soo mengingatkan kalau taruhannya adalah hidup Hwa Dang sendiri. Kalau sampai gagal, Hwa Dang pantas mati.

So Woon jalan-jalan bersama ayahnya, Tuan Yoo, Kepala Pemeriksaan. So Woon meminta ayahnya untuk berbicara santai padanya saat mereka berdua saja. Dia curhat kalau setelah masuk istana dia malah merindukan kehidupan di luar istana.



Tuan Yoo meminta anaknya bertahan sebentar lagi. Karena raja tidak mungkin selamanya seperti itu. Dulu dia adalah orang berkualitas tinggi untuk menjadi raja yang hebat. Dasar anak soleha, So Woon tersenyum mengiyakan permintaan ayahnya.






EmoticonEmoticon