Romance is A Bonus Book
Episode 1 Part 1
Sumber konten dan gambar : TVN
Sebuah mobil hitam melaju di jalanan. Pengemudinya seorang pria berjas hitam rapi dan tampan, Cha Eun Ho (Lee Jong Suk). Dia menepi di dekat sebuah rumah yang terlihat ramai dan penuh hiasan bunga. Sepertinya akan diadakan sebuah pernikahan di sana. Dia dia mematut penampilannya melalui kaca spion sebelum turun dari mobil.
Eun Ho mengedarkan pandangannya. Matanya tertumbuk pada foto seorang wanita yang di atas meja. Dia tersenyum melihatnya. Lalu dia menatap ke atas balkon yang dihiasi bunga-bunga cantik. Dia berjalan masuk ke dalam rumah, menaiki tangga kayu, dan berhenti di depan sebuah ruangan.
Eun Ho membuka tirai. Di dalam sana, terlihat seorang wanita cantik mengenakan gaun pengantin putih. Dialah Kang Dan Yi. Dan Yi tersenyum menyapa Eun Ho yang masih berdiri di pintu. Eun Ho membalas senyumnya.
Tiba-tiba datang beberapa teman Dan Yi. Mereka mendekati Dan Yi dan heboh memuji Dan Yi yang tampak sangat cantik dan menawan. Tak mau ketinggalan, Eun Ho juga berkata hal yang sama dengan suara lirih.
"Kau cantik."
"Apa?"
"Lupakan kalau kamu tidak dengar."
Eun Ho berjalan turun dan duduk di depan piano. Dia menatap balkon sekali lagi. Entah kenapa, wajahnya tampak tidak bahagia.
Pembawa acara mengumumkan pernikahan Kang Dong Min dan Kang Dan Yi. Dia memanggil sang pengantin pria.
Suasana pesta langsung riuh oleh tepuk tangan dan tawa saat Dong Min datang. Dengan setelan rapi dia berjalan sambil berjoget bahkan mengajak seorang nenek menari. Musik dan beberapa penari mengiringi tariannya di atas panggung kecil.
Saat pengantin wanita masuk. Eun Ho memainkan piano diiringi tiga pemain biola. Tiba-tiba seorang wanita datang membisiki sang pembawa acara. Dong Min bertanya ada apa.
"Dan Yi menghilang."
Sontak Dong Min terkejut dan langsung berlari ke kamar Dan Yi. Eun Ho mengejarnya.
"Hyung, apa kamu tahu kemana Dan Yi pergi?"
"Gimana aku tahu?"
"Apa kalian bertengkar? Pasti ada alasannya kan?"
Dong Min menjawab dengan nada frustasi. "Kami bertengkar setiap waktu. Begini, kami bertengkar seminggu yang lalu. Kenapa jadi begini."
Eun Ho pergi meninggalkan Dong Min. Di bawah, dia malah dihadang dua gadis remaja.
"Kau penulis Cha Eun Ho kan, yang menulis buku seri The Bloody Contract?"
"Maaf, kalian salah orang."
Eun Ho masuk ke mobilnya. Ke dua remaja itu mengejarnya. Eun Ho berusaha menghubungi ponsel Dan Yi, namun tidak diangkat. Tiba-tiba dia mendengar suara Dan Yi memanggilnya. Eun Ho pikir itu suara dari ponsel.
"Dan Yi kamu dimana?"
"Aku di belakangmu."
Mata Eun Ho membola melihat Dan Yi ternyata duduk di bangku belakang mobilnya. Dan Yi mengingatkan lampu merah di depan. Eun Ho langsung berhenti dan menepikan mobilnya.
"Noona. Kenapa kamu masuk mobilku setelah membuat kekacauan?"
"Aku tahu. Aku pasti sudah kehilangan akal."
Eun Ho kesal. "Apa kamu sedang bercanda sekarang?"
Ponsel Eun Ho berdering. By the way ponselnya jadul. Entah tahun berapa saat itu.
Dan Yi melarang Eun Ho mengangkatnya. Tapi Eun Ho menolak. Mereka rebutan ponsel hingga ponselnya terjatuh. Terdengar suara Dong Min. Eun Ho memberi isyarat pada Dan Yi untuk diam. Tapi Dong Min berkata kalau dia tahu Dan Yi sedang bersama Eun Ho. Ternyata saat Dan Yi masuk ke mobil Eun Ho, itu terekam oleh cctv.
Dong Min bertanya kalau apa yang dia pikirkan tentang Eun Ho dan Dan Yi tidak benar.
Eun Ho panik. "Tidak. Tidak akan pernah. Ayolah katakan padanya."
Dan Yi menjawab dengan lirih. "Dia berkata omong kosong."
"Tu kan, kamu dengar sendiri."
Dong Min meminta Eun Ho membawa Dan Yi untuk pulang. Dia mengaku kalau dia salah dan pengecut. Dia juga bilang ibu Dan Yi sangat terkejut hingga pingsan. Eun Ho memandang Dan Yi yang berkaca-kaca. Dia meminta Dong Min menunggu 10 menit karena dia akan membawa Dan Yi kembali.
Dan Yi dan Eun Ho duduk di trotoar depan supermarket. Eun Ho membelikannya minuman.
"Noona, kenapa kamu melakukan ini?"
"Aku hanya gugup."
"Kamu tidak harus kembali jika itu yang kamu mau. Apa ada tempat lain yang ingin kamu tuju?"
"Aku tidak punya tempat lain." Dan Yi menghapus airmatanya.
"Apa kita ke bandara saja? Kamu bisa mengambil penerbangan yang tersedia. Kemanapun tujuannya, kamu bisa tinggal di sana selama beberapa bulan."
Dan Yi tidak bisa menahan tangisnya. "Kami berencana pergi bulan madu ke Spanyol. Ibu menyarankan ke pulau Jeju saja karena kami tidak punya uang. Tapi tetap bersikeras. Semua furniture dan tempat kita di beli dengan pinjaman. Dong Min bilang ibu pingsan. Padahal belum lama sejak ayah meninggal."
"Kenapa kau memikirkannya sekarang?"
Dan Yi meneguk minumannya lalu memberikan botolnya pada Eun Ho. Dia terkejut saat melihat mobil Eun Ho diderek. Eun Ho berusaha mengejarnya namun sia-sia. Dan Yi menangkupkan tangannya meminta maaf. Eun Ho pasrah dan tersenyum.
Mereka berlari dengan berdengan tangan melalui terowongan yang gelap. Tak lama, mereka muncul di jalan yang terang. Mereka saling tersenyum dan tertawa. Mereka tampak seperti sepasang pengantin yang sedang berbahagia. Kerudung pernikahan Dan Yi terbang tertiup angin. Eun Ho berusaha menangkapnya namun gagal. Mereka kembali berlari. Dan masih tetap bergandengan tangan.
Jika aku bisa memutar waktu dan memilih hari dimana aku bisa kembali, aku akan memilih hari itu. Hari dimana pernikahan membuatku tertekan. Seandainya aku memilih untuk tidak kembali ke pernikahanku. Seandainya aku pergi ke negara yang jauh seperti yang Eun Ho sarankan. Sekarang, aku pasti memiliki kehidupan yang sangat berbeda. -Dan Yi-
Terlihat Dan Yi dengan setelan kantor, sedang mempresentasikan sebuah produk minuman berenergi. Awalnya ketiga wawancara tampak terkesan. Namun semuanya langsung underestimate saat Dan Yi menceritakan kalau dia pernah mendapat penghargaan periklanan korea tahun 2012. Itu artinya sudah 7 tahun Dan Yi menganggur.
"Kamu bermalas-malasan setelah keluar dari pekerjaan 7 tahun yang lalu."
"Aku tidak malas. Aku membesarkan anakku dan merawat keluargaku."
Pewawancara tidak menerima alasannya. Terdengar musik mengalun. Tiga wanita masuk mengiringi Dan Yi menari. Dan Yi browsing lowongan kerja di warnet. Dia tidur di sauna. Menjadi kasir supermarket. Melamar kerja. Mengikuti acara motivasi. Dan selama itu musik terus berdendang dan ketiga wanita terus menari dimana-mana. Dan Yi dan semua orang pun menari riang. Kaya flashmop.
Dan Yi naik ke sebuah gedung. Dia masuk ke tempat wawancara. Tumitnya sampai lecet. Dia menanyakan pada wanita muda disampingnya apa punya plester. Wanita itu menjawab tidak. Dan Yi dipanggil bersama wanita itu.
Pewawancara perempuan bertanya ini itu pada Dan Yi (ini perempuan yang bikin Seo In Guk salah paham kalau Jung So Min adiknya di TSHLYE, sebel deh ama dia). Dan Yi menjawab kalau dia akan menggunakan pengalamannya sebagai seorang ibu untuk perusahaan. Pewawancara tersenyum.
Dan Yi masuk ke toilet di ikuti wanita muda. Dia memberikannya plester dengan alasan wawancanya sudah selesai. Berarti dia sengaja mengaku tidak punya mungkin agar Dan Yi merasa tidak nyaman saat wawancara. Dia bilang pekerjaan pemasaran sangat kompetitif untuk orang-orang usia 20-an. Dia tidap pernah melihat ibu-ibu seperti Dan Yi.
"Sangat mengganggu!"
Dan Yi hanya bisa menghela nafas mendengarnya. Dia lalu memasangkan plesternya. Masuklah si pewawancara. Dan Yi mengambilkannya tisu. Dia berkata kalau dia terkesan dengan jawaban Dan Yi. Memangnya apa yang bisa Dan Yi berikan untuk perusahaan. Dan membahas masa lalunya. Pewawancara mulai mengeluarkan wajah aslinya. Dia melempar tissue pemberian Dan Yi.
"Jangan membanggakan diri karena kamu kembali bekerja setelah berhenti berkarir menjadi iburumahtangga selama 11 tahun.
Pewawancara menuduh Dan Yi sombong. Dia kesal dan memberitahu Dan Yi kalau dulu dia harus susah payah selama beberapa tahun untuk bisa mendapatkannya. Wanita itupun pergi.
Eun Ho yang memakai kacamata masuk ke sebuah kelas. Dia memberi pr mahasiswanya untuk membuat essay tentang perbedaan sastra bergaya dan sastra murni. Muridnya mengeluh. Dia juga meminta mahasiswanya mempersiapkan diri karena dia akan membuat kuis.
"Ayolah! Itu keterlaluan."
"Apa? Aku terlalu tampan? Aku tahu itu." (HAHA)
Dan kelaspun bubar. Tiga mahasiswa perempuan mengejarnya. Salah satunya menunjukkan novel buatannya untuk Eun Ho periksa. Eun Ho memintanya untuk mengikutkannya pada kontes yang akan di adakan oleh perusahaan penerbitannya. Mereka bertanya apa Eun Ho punya pacar.
"Ada. Aku baru menemui keluarganya kemarin. Kami akan segera menikah."
Lemaslah ketiga penggemarnya.
Dan Yi terlihat mengepel lantai. Dia menyiapkan buah di meja. Mengelap debu pada buku-buku di rak. Di melihat salah satu novel karya Eun Ho. Dan Yi tersenyum. Dan Yi juga mengelap sebuah bingkai foto yang memuat foto anak perempuan dan laki-laki (kayaknya foto Dan Yi dan Eun Ho waktu masih kecil). Lalu dia mencuci baju dan menjemurnya. Saat menjemur, dia menemukan bra merah.
"Aigoo. Ukurannya lebih besar dari yang kemarin. Dia pasti mengencani gadis lain."
Eun Ho berjalan menuju mobilnya. Dia mendapatkan pesan di ponselnya.
"Pembantu rumahtanggamu bilang padaku kalau kau membawa beberapa gadis ke rumah. Menikahlah setelah kau menemukan gadis yang cocok. Berhenti mempermainkan para gadis." (Oh ternyata Dan Yi lagi bersih-bersih rumahnya Eun Ho)
"Aishhh. Menyebalkan."
Eun Ho langsung menelepon Dan Yi yang sedang membereskan dapur.
"Aku ingin kamu mencarikan pembantu yang baru."
"Kenapa? Aku akan bilang padanya biar lebih rapi dalam bebenah dan memastikan dia menyiapkan makanan yang cocok untuk seorang pemilih sepertimu."
"Aku tidak suka dia menceritakan semuanya padamu."
"Jadi, kapan kau akan memperkenalkan gadis dengan bra merah itu?"
"Astaga. Dia bahkan memberitahumu warnanya? Aku mempekerjakannya karena kamu yang merekomendasikan. Tapi, aku pikir dia kan cuma bekerja paruh waktu. Dia juga kikuk."
Eun Ho masuk mobilnya. Dia mematikan sambungan telepon.
Dan Yi panik. "Hey! Hey! Dia gampang banget marah! Dia tidak boleh memecatku." Dan Yi memasukkan persediaan makanan ke lemari es. Dia menemukan amplop uang dan membukanya. "Aku sangat membutuhkan uang ini."
Dan Yi mendapat panggilan dari sekolah Jun Hui (mungkin anaknya). Pihak sekolah mengatakan kalau Jun Hui ingin tetap disana untuk beberapa semester. Jadi membutuhan dokumen seperti surat jabatan Dan Yi dan juga surat pernyataan dari bank yang membuktikan kalau pendapatan Dan Yi lebih dari 10 juta won.
Galau deh Dan Yi.
Bersambung ke Romance is A Bonus Book episode 1 part 2
Eun Ho membuka tirai. Di dalam sana, terlihat seorang wanita cantik mengenakan gaun pengantin putih. Dialah Kang Dan Yi. Dan Yi tersenyum menyapa Eun Ho yang masih berdiri di pintu. Eun Ho membalas senyumnya.
Tiba-tiba datang beberapa teman Dan Yi. Mereka mendekati Dan Yi dan heboh memuji Dan Yi yang tampak sangat cantik dan menawan. Tak mau ketinggalan, Eun Ho juga berkata hal yang sama dengan suara lirih.
"Kau cantik."
"Apa?"
"Lupakan kalau kamu tidak dengar."
Eun Ho berjalan turun dan duduk di depan piano. Dia menatap balkon sekali lagi. Entah kenapa, wajahnya tampak tidak bahagia.
Pembawa acara mengumumkan pernikahan Kang Dong Min dan Kang Dan Yi. Dia memanggil sang pengantin pria.
Suasana pesta langsung riuh oleh tepuk tangan dan tawa saat Dong Min datang. Dengan setelan rapi dia berjalan sambil berjoget bahkan mengajak seorang nenek menari. Musik dan beberapa penari mengiringi tariannya di atas panggung kecil.
Saat pengantin wanita masuk. Eun Ho memainkan piano diiringi tiga pemain biola. Tiba-tiba seorang wanita datang membisiki sang pembawa acara. Dong Min bertanya ada apa.
"Dan Yi menghilang."
Sontak Dong Min terkejut dan langsung berlari ke kamar Dan Yi. Eun Ho mengejarnya.
"Hyung, apa kamu tahu kemana Dan Yi pergi?"
"Gimana aku tahu?"
"Apa kalian bertengkar? Pasti ada alasannya kan?"
Dong Min menjawab dengan nada frustasi. "Kami bertengkar setiap waktu. Begini, kami bertengkar seminggu yang lalu. Kenapa jadi begini."
Eun Ho pergi meninggalkan Dong Min. Di bawah, dia malah dihadang dua gadis remaja.
"Kau penulis Cha Eun Ho kan, yang menulis buku seri The Bloody Contract?"
"Maaf, kalian salah orang."
Eun Ho masuk ke mobilnya. Ke dua remaja itu mengejarnya. Eun Ho berusaha menghubungi ponsel Dan Yi, namun tidak diangkat. Tiba-tiba dia mendengar suara Dan Yi memanggilnya. Eun Ho pikir itu suara dari ponsel.
"Dan Yi kamu dimana?"
"Aku di belakangmu."
Mata Eun Ho membola melihat Dan Yi ternyata duduk di bangku belakang mobilnya. Dan Yi mengingatkan lampu merah di depan. Eun Ho langsung berhenti dan menepikan mobilnya.
"Noona. Kenapa kamu masuk mobilku setelah membuat kekacauan?"
"Aku tahu. Aku pasti sudah kehilangan akal."
Eun Ho kesal. "Apa kamu sedang bercanda sekarang?"
Ponsel Eun Ho berdering. By the way ponselnya jadul. Entah tahun berapa saat itu.
Dan Yi melarang Eun Ho mengangkatnya. Tapi Eun Ho menolak. Mereka rebutan ponsel hingga ponselnya terjatuh. Terdengar suara Dong Min. Eun Ho memberi isyarat pada Dan Yi untuk diam. Tapi Dong Min berkata kalau dia tahu Dan Yi sedang bersama Eun Ho. Ternyata saat Dan Yi masuk ke mobil Eun Ho, itu terekam oleh cctv.
Dong Min bertanya kalau apa yang dia pikirkan tentang Eun Ho dan Dan Yi tidak benar.
Eun Ho panik. "Tidak. Tidak akan pernah. Ayolah katakan padanya."
Dan Yi menjawab dengan lirih. "Dia berkata omong kosong."
"Tu kan, kamu dengar sendiri."
Dong Min meminta Eun Ho membawa Dan Yi untuk pulang. Dia mengaku kalau dia salah dan pengecut. Dia juga bilang ibu Dan Yi sangat terkejut hingga pingsan. Eun Ho memandang Dan Yi yang berkaca-kaca. Dia meminta Dong Min menunggu 10 menit karena dia akan membawa Dan Yi kembali.
Dan Yi dan Eun Ho duduk di trotoar depan supermarket. Eun Ho membelikannya minuman.
"Noona, kenapa kamu melakukan ini?"
"Aku hanya gugup."
"Kamu tidak harus kembali jika itu yang kamu mau. Apa ada tempat lain yang ingin kamu tuju?"
"Aku tidak punya tempat lain." Dan Yi menghapus airmatanya.
"Apa kita ke bandara saja? Kamu bisa mengambil penerbangan yang tersedia. Kemanapun tujuannya, kamu bisa tinggal di sana selama beberapa bulan."
Dan Yi tidak bisa menahan tangisnya. "Kami berencana pergi bulan madu ke Spanyol. Ibu menyarankan ke pulau Jeju saja karena kami tidak punya uang. Tapi tetap bersikeras. Semua furniture dan tempat kita di beli dengan pinjaman. Dong Min bilang ibu pingsan. Padahal belum lama sejak ayah meninggal."
"Kenapa kau memikirkannya sekarang?"
Dan Yi meneguk minumannya lalu memberikan botolnya pada Eun Ho. Dia terkejut saat melihat mobil Eun Ho diderek. Eun Ho berusaha mengejarnya namun sia-sia. Dan Yi menangkupkan tangannya meminta maaf. Eun Ho pasrah dan tersenyum.
Mereka berlari dengan berdengan tangan melalui terowongan yang gelap. Tak lama, mereka muncul di jalan yang terang. Mereka saling tersenyum dan tertawa. Mereka tampak seperti sepasang pengantin yang sedang berbahagia. Kerudung pernikahan Dan Yi terbang tertiup angin. Eun Ho berusaha menangkapnya namun gagal. Mereka kembali berlari. Dan masih tetap bergandengan tangan.
Jika aku bisa memutar waktu dan memilih hari dimana aku bisa kembali, aku akan memilih hari itu. Hari dimana pernikahan membuatku tertekan. Seandainya aku memilih untuk tidak kembali ke pernikahanku. Seandainya aku pergi ke negara yang jauh seperti yang Eun Ho sarankan. Sekarang, aku pasti memiliki kehidupan yang sangat berbeda. -Dan Yi-
Terlihat Dan Yi dengan setelan kantor, sedang mempresentasikan sebuah produk minuman berenergi. Awalnya ketiga wawancara tampak terkesan. Namun semuanya langsung underestimate saat Dan Yi menceritakan kalau dia pernah mendapat penghargaan periklanan korea tahun 2012. Itu artinya sudah 7 tahun Dan Yi menganggur.
"Kamu bermalas-malasan setelah keluar dari pekerjaan 7 tahun yang lalu."
"Aku tidak malas. Aku membesarkan anakku dan merawat keluargaku."
Pewawancara tidak menerima alasannya. Terdengar musik mengalun. Tiga wanita masuk mengiringi Dan Yi menari. Dan Yi browsing lowongan kerja di warnet. Dia tidur di sauna. Menjadi kasir supermarket. Melamar kerja. Mengikuti acara motivasi. Dan selama itu musik terus berdendang dan ketiga wanita terus menari dimana-mana. Dan Yi dan semua orang pun menari riang. Kaya flashmop.
Dan Yi naik ke sebuah gedung. Dia masuk ke tempat wawancara. Tumitnya sampai lecet. Dia menanyakan pada wanita muda disampingnya apa punya plester. Wanita itu menjawab tidak. Dan Yi dipanggil bersama wanita itu.
Pewawancara perempuan bertanya ini itu pada Dan Yi (ini perempuan yang bikin Seo In Guk salah paham kalau Jung So Min adiknya di TSHLYE, sebel deh ama dia). Dan Yi menjawab kalau dia akan menggunakan pengalamannya sebagai seorang ibu untuk perusahaan. Pewawancara tersenyum.
Dan Yi masuk ke toilet di ikuti wanita muda. Dia memberikannya plester dengan alasan wawancanya sudah selesai. Berarti dia sengaja mengaku tidak punya mungkin agar Dan Yi merasa tidak nyaman saat wawancara. Dia bilang pekerjaan pemasaran sangat kompetitif untuk orang-orang usia 20-an. Dia tidap pernah melihat ibu-ibu seperti Dan Yi.
"Sangat mengganggu!"
Dan Yi hanya bisa menghela nafas mendengarnya. Dia lalu memasangkan plesternya. Masuklah si pewawancara. Dan Yi mengambilkannya tisu. Dia berkata kalau dia terkesan dengan jawaban Dan Yi. Memangnya apa yang bisa Dan Yi berikan untuk perusahaan. Dan membahas masa lalunya. Pewawancara mulai mengeluarkan wajah aslinya. Dia melempar tissue pemberian Dan Yi.
"Jangan membanggakan diri karena kamu kembali bekerja setelah berhenti berkarir menjadi iburumahtangga selama 11 tahun.
Pewawancara menuduh Dan Yi sombong. Dia kesal dan memberitahu Dan Yi kalau dulu dia harus susah payah selama beberapa tahun untuk bisa mendapatkannya. Wanita itupun pergi.
Eun Ho yang memakai kacamata masuk ke sebuah kelas. Dia memberi pr mahasiswanya untuk membuat essay tentang perbedaan sastra bergaya dan sastra murni. Muridnya mengeluh. Dia juga meminta mahasiswanya mempersiapkan diri karena dia akan membuat kuis.
"Ayolah! Itu keterlaluan."
"Apa? Aku terlalu tampan? Aku tahu itu." (HAHA)
Dan kelaspun bubar. Tiga mahasiswa perempuan mengejarnya. Salah satunya menunjukkan novel buatannya untuk Eun Ho periksa. Eun Ho memintanya untuk mengikutkannya pada kontes yang akan di adakan oleh perusahaan penerbitannya. Mereka bertanya apa Eun Ho punya pacar.
"Ada. Aku baru menemui keluarganya kemarin. Kami akan segera menikah."
Lemaslah ketiga penggemarnya.
Dan Yi terlihat mengepel lantai. Dia menyiapkan buah di meja. Mengelap debu pada buku-buku di rak. Di melihat salah satu novel karya Eun Ho. Dan Yi tersenyum. Dan Yi juga mengelap sebuah bingkai foto yang memuat foto anak perempuan dan laki-laki (kayaknya foto Dan Yi dan Eun Ho waktu masih kecil). Lalu dia mencuci baju dan menjemurnya. Saat menjemur, dia menemukan bra merah.
"Aigoo. Ukurannya lebih besar dari yang kemarin. Dia pasti mengencani gadis lain."
Eun Ho berjalan menuju mobilnya. Dia mendapatkan pesan di ponselnya.
"Pembantu rumahtanggamu bilang padaku kalau kau membawa beberapa gadis ke rumah. Menikahlah setelah kau menemukan gadis yang cocok. Berhenti mempermainkan para gadis." (Oh ternyata Dan Yi lagi bersih-bersih rumahnya Eun Ho)
"Aishhh. Menyebalkan."
Eun Ho langsung menelepon Dan Yi yang sedang membereskan dapur.
"Aku ingin kamu mencarikan pembantu yang baru."
"Kenapa? Aku akan bilang padanya biar lebih rapi dalam bebenah dan memastikan dia menyiapkan makanan yang cocok untuk seorang pemilih sepertimu."
"Aku tidak suka dia menceritakan semuanya padamu."
"Jadi, kapan kau akan memperkenalkan gadis dengan bra merah itu?"
"Astaga. Dia bahkan memberitahumu warnanya? Aku mempekerjakannya karena kamu yang merekomendasikan. Tapi, aku pikir dia kan cuma bekerja paruh waktu. Dia juga kikuk."
Eun Ho masuk mobilnya. Dia mematikan sambungan telepon.
Dan Yi panik. "Hey! Hey! Dia gampang banget marah! Dia tidak boleh memecatku." Dan Yi memasukkan persediaan makanan ke lemari es. Dia menemukan amplop uang dan membukanya. "Aku sangat membutuhkan uang ini."
Dan Yi mendapat panggilan dari sekolah Jun Hui (mungkin anaknya). Pihak sekolah mengatakan kalau Jun Hui ingin tetap disana untuk beberapa semester. Jadi membutuhan dokumen seperti surat jabatan Dan Yi dan juga surat pernyataan dari bank yang membuktikan kalau pendapatan Dan Yi lebih dari 10 juta won.
Galau deh Dan Yi.
Bersambung ke Romance is A Bonus Book episode 1 part 2
2 komentar
Lnjutin donk gk sabar nungguin episode berikutnya...smangat..m
Mianhe,, aku ga lanjutin recap drama ini soalnya udah banyak blog lain yang ngerecap drama ini. Coba kamu cek di tamura sinopsis, kayaknya udah sampe episode 3 atau 4 deh ����
EmoticonEmoticon