Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 6 Part 2 )

The Crowned Clown

Episode 6 Part 2


Sumber konten dan gambar : TVN



Lee Kyu masuk ke balai pertemuan. Semua orang terkejut melihatnya. Sebagian terkejut senang, sebagian lagi terkejut kesal.

"Yang Mulia, maaf saya terlambat."

"Selamat datang. Kenapa kamu terlambat?"

"Saya berusaha menemukan bukti penggelapan dalam dokumen serah terima."

Semua menteri berkasak-kusuk. Tuan Shin langsung angkat bicara.

"Yang Mulia. Bukti penggelapan itu tidak mungkin ada. Anda harus menghukum Lee Kyu karena melalaikan tugas dan memfitnah." (Ini orang kerjanya minta orang lain buat dihukum mulu)

"Sah atau tidak sah bukti penggelapan ini. Silahkan tanyakan pada orang yang menemukannya."

"Persilahkan dia masuk!"

Dan ternyata Ho Geol tidak mati. Dia di kawal Mo Young masuk ke balai pertemuan dengan sebuah nampan ditangannya. Sepertinya nampan itu berisi dokumen. Ho Geol berlutut dan memberi salam pada raja. Tuan Shin kalang kabut. Lagi-lagi dia meminta Lee Kyu di hukum. Kali ini alasannya karena membawa budak masuk istana. Lee Kyu berkata meski Ho Geol budak tapi dia bekerja di kementrian perpajakan. Seorang menteri mempersilahkan Ho Geol untuk bicara.

Ho Geol menyatakan kalau dia sudah membandingkan dokumen serah terima dengan buku besar upeti. Dan hasilnya pembayaran upeti beras harganya lebih tinggi dari harga pasar.

Menteri personalia mencoba menginterupsi. "Upeti beras tidak ditentukan oleh harga pasar."

Ho Geol mengiyakannya. Tapi dia sudah menghitung harga upeti menjadi beras. Para menteri kaget karena tidak mungkin ada orang yang bisa menghitung semuanya.

Ho Geol menunjukkan dokumen yang sudah dia periksa. Kasim Jo mengambilnya lalu menyerahkannya pada Ha Sun. Dia membuka dokumen itu lalu melirik pada Lee Kyu. Lee Kyu mengangguk padanya.

Ha Sun menyatakan kalau menteri perpajakan benar. Menteri perpajakan langsung menunduk berterimakasih. Sedangkan menteri personali yang kalut maju mensejajari Ho Geol. Dia tetap meminta menteri perpajakan di hukum dulu karena terlambat menyerahkan dokumen serah terima. Baru nanti mengurusi masalah penggelapan.

Dan naasnya, karena merasa misinya gagal, Tuan Shin berbelok arah. Dia menganggap alasan yang diberikan menteri personalia payah. Menteri personalia menyita dokumen serah terima dari kementrian perpajakan karena ingin melindungi kesalahan hakim daerah. "Dia harus bertanggung jawab."

Menteri personalia melotot kaget karena dihianati. Sedangkan Lee Kyu tersenyum sinis mendengarnya.

Ha Sun setuju untuk menghukum menteri personalia dan hakim daerah harus dihukum berat karena penggelapan.

Tiba-tiba Ho Geol membuat sebuah permintaan. Dia bercerita kalau tadi malah ada orang yang berusaha membunuhnya.

Flashback

Saat belati dilemparkan ke arah Ho Geol, ternyata entah bagaimana belati itu memantul hingga menancap ke dinding rumah. Para ninja turun untuk menyerang Ho Geol. Ho Goel yang memang tidak bisa berkelahi kontan ketakutan setengah mati. Mo Young datang menghabisi para ninja dan menyisakan seorang saja. Dia mengacungkan pedangnya di leher ninja itu.

Lee Kyu mendekat dan melepas penutup wajah si ninja. Dia bertanya siapa yang mengutusnya. Ninja itu menjawab, "Shin Yi Gyeom putra anggota dewan sebelah kiri."
Mo Young hendak menebasnya. Namun Lee Kyu mencegahnya. Dia menjanjikan bayaran 10 kali lipat kalau ninja itu menurut padanya.

Flashback end

Ha Sun bertanya siapa yang mengutus pembunuh itu. Ho Geol menengok ke arah Tuan Shin. Dia menjawab kalau Shin Yi Gyeom lah orangnya.

Ha Sun terkejut. Tuan Shin tak kalah shock. Dia berusaha membela anaknya dan lagi-lagi minta Ho Geol di hukum.

Ho Geol membela diri. "Pembunuhnya sedang ada di biro hukum. Apa perlu saya membawanya kemari?"

Ha Sun memerintahkan untuk membawa Shin Yi Gyeom. Ho Geol terlihat tersenyum. Sementara Tuan Shin dan Lee Kyu saling melempar tatapan tajam.


Rapat kali ini selesai. Semua orang keluar dari balai pertemuan menyisakan Ha Sun dan Lee Kyu. Ha Sun bertanya hukuman apa yang akan diberikan untuk percobaan pembunuhan.

Lee Kyu memberitahu kalau hukuman untuk percobaan pembunuhan adalah pemenggalan. Tapi mereka tidak bisa melakukannya karena Tuan Shin dan biro sensor (tempat Yi Gyeom bekerja) pasti akan mengajukan amnesti. Ha Sun kesal mendengarnya. Dia ingin setidaknya Yi Gyeom di hukum cambuk. Lee Kyu berkata ada cara untuk mempermalukan Shin Yi Gyeom dan memberinya pelajaran.

Semua menteri sudah berkumpul di aula. Termasuk Ho Geol. Mo Young dan pengawal yang lain membawa Yi Gyeom masuk. Yi Gyeom berlutut. Dia melihat Ho Geol yang tersenyum padanya. Dia juga melihat ke arah ayahnya.

Ha Sun datang. "Berusaha mencelakai orang lain adalah kejahatan berat dan harus dihukum dengan hukum dinasti ming. Namun karena ayahmu pengabdi setiaku, dan si korban Joo Ho Geol tidak terluka, aku akan memaafkanmu. Tapi untuk memberimu pelajaran, aku akan memberi kesempayan pada ayahmu untuk mendisiplinkanmu dengan benar."

Ha Sun menyuruh Tuan Shin maju dan memukul Yi Gyeom dengan tongkat sebanyak 100 kali. Para menteri sontak berkasak-kusuk. Tuan Shin berlutut di samping anaknya. Dia meminta lebih baik anaknya dihukum dengan hukum dinasti ming. (Dasar! Ayah macam apa yang lebih milih anaknya di penggal daripada dia malu mukul anaknya di depan orang banyak)

Lee Kyu angkat bicara. "Bagaimana bisa kau menolak kebaikan raja yang tidak terbatas?"


Akhirnya Tuan Shin terpaksa menurut. Yi Gyeom naik ke atas meja. Dia mengangkat celananya memperlihatkan betisnya. Pengawal membawakan beberapa tongkat kecil di atas nampan. Tuan Shin mengambilnya. Dengan menahan rasa malu yang luar biasa, dia memukuli betis anaknya hingga berdarah. Yi Gyeom meringis menahan sakit. Kasim Jo bertugas menghitung jumlah pukulan. Ho Geol terlihat menahan tawa. Sedangkan Ha Sun meremas bajunya dan menatap Yi Gyeom nanar. Akhirnya dendamnya atas Dal Rae bisa terpenuhi.

Selesai hukuman pukul, Menteri personalia menghampiri Tuan Shin bertanya apa yang harus dia lakukan. Tapi Tuan Shin yang sedang dalam amarah besar karena dipermalukan, tidak menggubrisnya. Dia berjalan pergi begitu saja di ikuti Yi Gyeom yang di gendong seorang pengawal.

Di ruangan raja, Ha Sun memuji Ho Geol yang bisa menghitung banyak dokumen dalam semalam. Dia menepuk pundak Ho Geol dan mendengus bau tidak sedap.

"Bau apa ini?"

"Maaf Yang Mulia. Kemarin aku harus berbaring di antara banyak jasad. Baunya tidak kunjung hilang meski saya sudah mandi beberapa kali."

Kontan Ha Sun menarik tangannya ngeri. Dia memuji keberanian Ho Geol.

"Sebenarnya saya tidak berani sejak awal. Saat pertama Lee Kyu datang. Saya menganggap tawarannya sangat keterlaluan. Tapi opsir Jang datang menyelamatkan saya."

Mo Young berkata kalau dia hanya menjalankan perintah Lee Kyu.

Ha Sun menatap Lee Kyu seolah meminta jawaban, hal yang tidak pernah dilakukannya. Dengan terpaksa Lee Kyu menjawab, "Beruntungnya saya meminta Jang Mo Young mengawasi Ho Geol." Ha Sun menahan senyumnya.

Ha Sun menyatakan akan mencabut status budak Ho Geol dan menawarinya jabatan.

"Jika di perbolehkan, saya menginginkan jabatan akuntan tingkat 9."


Menteri perpajakan bicara kalau Ho Geol bisa meminta jabatan yang lebih tinggi. Tapi menteri baik satunya berpendapat kalau raja memberikan jabatan tinggi pasti akan banyak protes. Sebagai akuntan senior, justru Ho Geol bisa mengajarkan ilmunya pada akuntan junior.

Lee Kyu setuju. Semakin cepat Ho Geol mengajari junior, semakin cepat pula pemberlakuan hukum pembayaran beras. Ho Geol tidak percaya mendengarnya. Dia bertanya pada Ha Sun. Ha Sun mengiyakan. Ho Geol sangat senang dan membungkuk berterimakasih. Ha Sun mengangguk sambil menahan nafas.


So Woon ternyata menunggu Ha Sun lewat di jembatan. Ha Sun menghampirinya. Mereka saling melempar senyum dan menyapa. So Woon berterimakasih tentang terpenuhinya bantuan beras.

"Aku yang harus berterimakasih padamu karena membantuku menjalankan tugas raja untuk pertama kalinya."

"Pertama kali? Anda terlalu rendah hati."
Ha Sun tersenyum salah tingkah. "Aku hanya mengungkapkan perasaanku."


EmoticonEmoticon