Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 2 Part 1 )

The Crowned Clown

Episode 2 Part 1

Sumber : TVN





Lee Hun memakai pakaian biasa berniat meninggalkan istana. Lee Kyu mencegahnya.

"Yang Mulia. Kau tidak bisa meninggalkan istana seperti ini.

"Penggantiku sudah ada. Kenapa tak boleh?"

"Dia mungkin perisai yang melindungimu. Tapi dia juga bisa jadi pedang yang mengarah padamu. Kita harus mempersiapkannya secara penuh untuk menjadi kloninganmu. Atau kalau tidak akan menjadi bumerang bagi kita."

"Orang rendahan hanya punya satu tugas di istana ini. Dia akan dibunuh atau diracun saat pura-pura menjadi diriku. Persiapan apa yang dibutuhkan untuk itu? Lakukan saja seperti perintah."

Lee Hun melangkah pergi. 

"Apa sulit bagi Yang Mulia untuk memikulnya?"



Lee Hun berbalik. Matanya berkaca-kaca.

"Selama berhari-hari, aku belum tidur sedetikpun. Aku merasakan musuhku mengarahkan belati dimana-mana. Dalam keadaan ini, aku khawatir tanganku menginginkan darah lagi."

Lee Kyu menatapnya iba. "Aku mengerti. Jika itu yang kau inginkan, aku akan melakukan sesuai perintah."


Ha Sun terkejut saat Lee Kyu memintanya jadi kloningan raja. Dia tidak bersedia.

"Ini adalah perintah raja. Menolak bukanlah pilihan."

Ha Sun merengek putus asa. "Tuan kumohon. Cambuk atau lempar saja aku."

"Jika kau tak mematuhinya, adikmu dan pamanmu akan diseret kesini untuk disiksa dan di hukum."

"Kau sedang mengancamku? Aku mempertaruhkan hidupku untuk melakukan pertunjukkan itu. Lakukan apa yang kau mau." Ha Sun berbalik dan beranjak pergi.

"Itu tak kan lama. Hanya beberapa hari."

Ha Sun bilang dia mengkhawatirkan adiknya jika dia pergi begitu saja.
Tak habis akal, Lee Kyu menjanjikan kekayaan untuk Ha Sun.


Seketika senyum Ha Sun mengembang. Padahal tadi matanya berkaca-kaca. Tapi dia berusaha menjaga harga dirinya.

"Aishh. Aku tak bisa melakukan ini. Sia**n. Karena ini perintah raja, tak tepat bagiku untuk terus menolak. Yang makan adalah yang buang air. Tetap saja aku melakukan dosa. Jadi aku akan menganggap ini sebagai hukumanku. Jadi apa tugasku? (HAHA. Mata duitan juga si Ha Sun. Mukanya itu lho, pengen tak sambelin)

Lee Kyu memperkenalkan kasim Jo sebagai pelayan pribadi raja. Dia meminta kasim Jo untuk menilai Ha Sun.

"Bicaranya yang kasar, dan caranya mengkhawatirkan dirinya sendiri, itu harus diperbaiki."

Ha Sun malah tertawa santai. "Astaga. Kita bahkan belum memulai. Tolong jangan terlalu formal.

Kasim Jo mengingatkan bahwa Ha Sun akan cepat ketahuan kalau cara bicaranya seperti itu. Dia meminta Ha Sun untuk bicara santai padanya karena dia memerankan raja.


Ha Sun berusaha sok wibawa. Dia menepuk pundak kasim Jo. "Kau memang bisa diandalkan."

"Aku menyuruhmu untuk bicara santai, bukannya meletakkan tanganmu padaku."(HAHA)

Ha Sun serba salah.

Ler Kyu angkat bicara.

"Aku akan membiarkanmu hidup sehari menjadi raja. Lakukan saja apa yang kukatakan.

Hari Yang Mulia dimulai bahkan sebelum matahari terbit. (Yang garis miring narasinya Lee Kyu)



Tapi esoknya, Ha Sun masih asik molor saat para dayang sudah bersiap di depan kamarnya. Kasim Jo sampai harus memanggilnya berkali-kali.

"Ya aku sudah bangun."

Ha Sun meregangkan badannya saat para dayang masuk. Sontak dia meraih selimut untuk menutupi dadanya. Para dayang membungkuk memberi hormat. Eh Ha Sun ikut-ikutan membungkuk.



Para dayang mengelap wajah dan tangan Ha Sun. Bahkan salah satu dari mereka meminta Ha Sun untuk mengeluarkan ingusnya. Ha Sun menurut saja, meski wajahnya menyiratkan ketidaknyamanan.

Setelah cuci muka, dayang istana Kim akan membantumu berpakaian. Dayang istana Kim adalah kepala istana yang melayani Yang Mulia dari sisi terdekat. Dia adalah orang pertama yang harus kau tipu jika kau ingin jadi kloningan raja.




Dayang istana Kim membantu Ha Sun berpakaian. Ha Sun benar-benar tegang dan gugup. Dia sampai mengepalkan tangannya. Tapi dia akhirnya tak tahan saat dayang istana Kim berusaha merapikan celananya. Dia menggumam.

"Apa ada yang membuat Yang Mulia merasa tidak nyaman?"

"Tidak." Hasun meregangkan badannya lalu berkata, "Lanjutkan." (Ini mah kloningan SBY kali, hehe)



Hasun melongo melihat banyaknya makanan di hadapannya. Tapi dia teringat ucapan Lee Kyu kalau dia tidak boleh mengambil makanan yang sama lebih dari dua kali karena seseorang mungkin menaruh racun pada makanan yang disukai raja. Sontak Hasun jadi ragu mau makan yang mana. Dengan gugup dia mengambil satu menu. Dia memejamkan mata takut makanan itu berbahaya. Tapi sedetik kemudian....

"Hmmmm." Sepertinya dia kagum dengan rasa makanan yang belum pernah dia makan sebelumnya. Sadar kalau dia sudah keceplosan, dia mengganti 'hmmmm' menjadi 'hmmmhuk uhuk uhuk'. Hehe

Dayang yang kemarin dicekoki bubur segera sigap mengambil minum. Dia terkejut saat Hasun hendak menerima cawan hingga tak sengaja menjatuhkan cawan itu. Hasun reflek menangkapnya. Sedangkan si dayang langsung ketakutan  dan membungkuk memohon maaf.



"Tidak apa-apa. Tak setetespun air yang tumpah. Jangan hiraukan." Hasun minum lalu memuji bahwa airnya rasanya enak.
Jelas si dayang merasa heran. Begitu juga dengan dayang istana Kim. Sedangkan kasim Jo hanya bisa menghela nafas pelan lalu melirik dayang Kim, cemas dia curiga.



Di ruangannya, Hasun sedang memainkan pedang. Karena kebiasaannya membawakan sandiwara, diapun akhirnya berakting seorang diri. Dia pura-pura dikalahkan musuhnya lalu tumbang ke belakang. Tidak tahunya pintu di belakangnya terbuka. Dia terkejut melihat ruangan lain di sana. Hasunpun buru-buru menutup pintu itu lagi.

Saat sedang jalan-jalan dengan kasim Jo, Hasun cekikikan sendiri memuji dirinya telah melakukan pekerjaan dengan cukup bagus. Tapi kasim Jo mengingatkannya untuk lebih menahan diri.

"Aku mengingatkanmu untuk berhenti mengulurkan tanganmu, menunjukkan emosimu, tersenyum, atau semacamnya."

Ha Sun malah ngambek karena tidak boleh melakukan apapun. Dia berjalan sangat cepat sampai kasim Jo harus berlari mengejarnya. Dia baru berhenti saat melihat So Woon yang sedang melamun. Sepertinya Ha Sun terkesima melihat kecantikan So Woon.



"Siapa wanita itu?"



Kasim Jo menjawab bahwa itu adalah ratu. 
Ha Sun terkejut. Dia teringat ucapan Lee Kyu kalau dia tidak boleh bertemu siapapun di istana terutama ratu.
Pelayan ratu memberitahunya bahwa di seberang ada raja. So Woon pun menoleh. Sontak Ha Sun langsung bersembunyi diikuti Kasim Jo dan para dayang yang mengikutinya. (LOL)



Tapi So Woon masih bisa melihat topi Ha Sun yang tersembul. Diapun berjalan mendekat. Kasim Jo mengintip dan memberitahu Ha Sun bahwa So Woon datang. Ha Sun gelagapan. Lalu dia berdiri memasang wajah serius.


Tapi ternyata eh ternyata, tahunya Ha Sun lari terbirit-birit sampai sepatunya lepas. (Ngakak so hard) 

So Woon jelas heran melihat tingkah raja.



Ha Sun sedang mengikuti pelajaran istana dengan wajah malas. Dia bahkan menguap tapi Kasim Jo segera mengingatkannya.

Pelajaran pertama selesai. Saat menunggu pelajaran berikutnya, tiba-tiba Tuan Shin masuk. Kasim Jo terlihat khawatir.

Awalnya Tuan Shin basa-basi menanyakan kondisi raja yang katanya insomnia karena memikirkan masalah ayah mertuanya. Tapi setelah itu dia menanyakan hukuman apa yang akan diberikan raja. Tuan Shin minta ijin untuk menghukum mati Tuan Yoo agar istana bebas dari kekhawatiran.

Ha Sun kebingungan. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia bahkan tidak tahu sedang bicara dengan siapa. Lalu dia teringat ucapan Lee Kyu, jika ada yang meminta izin padanya, katakan 'aku menyetujuinya'. (OMO!!!)


"Aku menyetujuinya." Ha Sun mengatakannya dengan tersenyum. Senyum anak kecil yang tidak tahu apa-apa.Sedangkan Tuan Shin terlihat kaget karena raja memberinya izin dengan mudahnya.

Sepeninggal Tuan Shin, Ha Sun bertanya siapa Tuan Shin dan Tuan Yoo. Tapi Kasim Jo yang sedang khawatir karena keputusan Ha Sun, tidak tahu harus menjawab apa.



Seorang dayang memberitahu So Woon bahwa raja sudah memutuskan hukum penggal untuk ayahnya. Sontak So Woon terkejut setengah mati. Matanya berkaca-kaca. Dia bergegas pergi ke kediaman raja.
Kasim Jo dan Dayang istana Kim meminta maaf karena raja sedang beristirahat. So Woon nekad maju. Dayang Istana Kim menghalanginya.

"Beraninya kau menghalangiku!"

Dayang Istana Kim mau tidak mau mempersilahkan So Woon masuk.

Di dalam, Ha Sun kalang kabut mendengar So Woon datang. Dia mau bersembunyi tapi keburu So Woon masuk.

"Yang Mulia."

"Ratuku."

"Aku mau mempertaruhkan hidupku untuk membuktikan ayahku tidak bersalah."


So Woon mengambil pisau dari balik bajunya. Dia berniat menusuk jantungnya sendiri. Ha Sun melotot shock. Kontan dia maju dan memegang kedua tangan So Woon hingga So Woon terjatuh ke belakang.




"Apa yang kau lakukan?"

"Saat kau memutuskan pemenggalan ayahku, tidakkah kau berpikir aku akan melakukan hal ini?"

"Tapi..."

"Lepaskan aku!"

Ha Sun merebut pisau di tangan So Woon lalu melemparnya. So Woon berusaha mengambilnya tapi Ha Sun terus menghalanginya.

"Aku tidak bisa melakukan apapun lagi selain mengakhiri hidupku. Kenapa tidak membiarkanku melakukan itu?"

"Apa yang harus kulakukan untuk menghentikanmu?"

"Selamatkan hidup ayahku."

Ha Sun terlihat bingung.




EmoticonEmoticon