Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 5 Part 3 )

The Crowned Clown

Episode 5 Part 3



Sumber konten dan gambar : TVN

Tuan Shin tertegun.

Lee Kyu menambahkan, bahwa dia akan membuat raja terbaik dalam sejarah dan membuatmu menjadi abdi paling setia di antara semua abdi.


Tuan Shin malah tertawa. Lee Kyu bertanya apa tadi itu semacam cerita lucu.

"Tanganku selalu penuh darah sampai raja mendapatkan tahtanya. Seorang abdi yang berbahaya yang menyebabkan pertumpahan darah. Penghianat yang lebih buruk dari binatang buas berpakaian manusia. Semakin banyak julukan yang aku dapat, semakin jujur diriku. Demi raja aku siap menahan aib dan rasa sakit apapun."

Tuan Shin menuangkan tehnya lagi. Dia bertanya apa yang Lee Kyu lakukan. Tuan Shin menyebut Lee Kyu sok mulia dan tidak menumpahkan darah dari tangannya.

"Kau hanya bersembunyi di balik ayah ratu saat dia mengajukan petisi pada raja  agar aku dipenggal. Kau hanya pengecut yang tidak bisa menahan penghinaan dan pengorbanan. Bagaimana bisa kau berkata akan menjadikanku abdi raja paling setia? Bagaimana aku tidak menertawainya?"

Tuan Shin tertawa lagi. Lee Kyu tersenyum tipis. Dia membalas dengan berkata apa itu sebabnya Tuan Shin mengambil dari rakyat dan mengatasnamakan raja, terus menginginkan kekuasaan.

"Apa itu yang dilakukan abdi setia yang rela berkorban? Kata kesetiaan tidak pantas untukmu. Jika kamu masih punya kesetiaan untuk Yang Mulia, jangan nodai pemerintahan dengan keserakahanmu yang menjijikan dan menjauhlah dari istana. Aku akan memberimu satu kesempatan sebagai teman yang pernah berbagi cita-cita yang sama."

Lee Kyu mengucapkannya dengan penuh tekanan. Dia menenggak tehnya sekali lagi lalu pergi. Dia menemui Woon Shim. Woon Shim bertanya apa ada masalah. Lee Kyu menjawab justru sekarang dia merasa lebih ringan. Dia lalu meminta Woon Shim mengirimkan pesan lagi pada anggota. Karena ini adalah saatnya mereka berkumpul kembali. Woon Shim tertegun. Namun dia akhirnya tersenyum tipis.


Ha Sun meminum obat buatan So Woon. So Woon tersenyum melihatnya. Dia berkomentar kalau wajah raja sudah terlihat cerah lagi. Ha Sun memintanya untuk berhenti merebuskannya obat kalau begitu. Tapi So Woon menolak dan berkata bahwa dia akan membuatkan raja obat selama 10 hari lagi.

Mereka lalu jalan-jalan berdua. So Woon mengingatkan tentang peringatan kematian ibu raja. So Woon meminta raja agar menemukan cara untuk menambah persediaan beras yang akan diberikan pada rakyat. Ha Sun dengan senyum mengembang menyanggupinya. So Woon pun membalas senyumnya. Dan Kasim Jo terus memperhatikan mereka dari jauh.

Ha Sun menyampaikan perintahnya untuk mencari tambahan beras, Tuan Shin menolaknya dengan alasan persediaan sudah digunakan untuk pembangunan kerajaan. Ha Sun menyuruhnya untuk menunda pembangunan. Lagi-lagi Tuan Shin menolak dengan mengatakan itu demi otoritas mereka yang sedang dipertanyakan akhir-akhir ini. Dia malah menyarankan agar pejabat lokal menarik pajak dari rakyat. Lee Kyu meliriknya tidak suka.

Ha Sun menghela nafas lalu menyuruh Tuan Shin pergi karena dia akan memikirkannya dulu. Setelah Tuan Shin pergi, Ha Sun kembali pada tabiatnya yang ceplas ceplos. Dia turun dari singgasananya menghampiri Lee Kyu.

"Rakyat sedang kelaparan tapi dia malah mau membangun istana. Apa itu masuk akal? Pihh!!" (Meludah ceritanya dia hehe )
Lee Kyu menjelaskan kalau persediaan istana dan semua yang ada di balik lemari besi istana, diatur oleh Tuan Shin. Sekarang Tuan Shin punya alasan bagus untuk membangun istana, jadi dia pasti menolak untuk mundur.


Ha Sun frustasi dan bertanya apa yang harus mereka lakukan. Lee Kyu menyuruhnya membuat pertemuan dengan menteri perpajakan.

Menteri perpajakan pun dipanggil. Ha Sun langsung menyampaikan saran Tuan Shin. Menteri perpajakan tidak setuju dengan saran itu. Masa minta pajak dari rakyat untuk digunakan membeli beras untuk rakyat. Kan tidak masuk akal. Ha Sun dengan semangat meyetujuinya. Menteri perpajakan menambahkan bahwa sebenarnya penduduk dari seluruh pelosok negeri sudah mengirimkan beras untuk rakyat miskin tapi para pejabat lokal menyabotasenya. Jadi satu-satunya jalan, raja harus memeriksa pembayaran upeti.
Bicara soal upeti, Ha Sun jadi teringat Kye Hwan yang bercerita kalau ayahnya terpaksa menjualnya ke istana agar bisa membayar upeti.

"Ya. Aku dengar ada ayah yang menjual anaknya demi bisa membayar upeti. Saat aku berada di pasar...."

Ha Sun keceplosan. Dia melirik Lee Kyu lalu memperbaiki ucapannya.

"Aku dengar dari pasar, rakyat yang tidak bisa membayar upeti harus membeli sesuatu untuk mengganti upetinya."

Lee Kyu menjelaskan kalau para pejabat mendapat suap dan sengaja menolak upeti mereka." (Jadi maksudnya, pejabat menolak upeti alias pajak uang dari rakyat karena mereka disuap para pedagang. 
Sebagai gantinya pejabat meminta upeti berupa benda yang untuk mendapatkan benda itu, rakyat harus membelinya dengan harga mahal pada pedagang yang memberi suap)

Ha Sun kesal. "Lalu kenapa tidak menerima beras saja sebagai ganti upeti itu?"
Lee Kyu tertegun mendengar ide dari Ha Sun. Menteri perpajakan bertanya apa raja sedang memintanya mengembalikan aturan pembayaran beras. Ha Sun bingung sendiri. Dia melirik Lee Kyu yang langsung mengangguk. Ha Sun pun menjawab, "Ya."
Menteri perpajakan berkata kalau beban di dadanya terangkat berkat perkataan raja. Tapi dia juga bilang ada kendala dari para pejabat yang pasti menolak upeti pembayaran beras. Sebagai solusinya, mereka harus menghitung harga beras saat peninjauan status di setiap wilayah. Sayangnya tak seorangpun di departemen perpajakan bisa menghitung hal itu. Tapi dia mengenal seseorang yang bisa menghitungnya. Namanya Jo Hoo Geol.

Ternyata Lee Kyu juga mengenal Joo Ho Geol. Dia berjanji pada menteri perpajakan bahwa dia akan membantu mencari Joo Ho Geol.


Orang yang bernama Joo Ho Geol itu sedang asik berjudi kartu (kartunya itu kaya stik es krim) bersama tiga orang lainnya. Salah seorang dari mereka hendak menipunya dengan berkata kalau dia punya kartu ganda 9. Tapi Ho Geol ternyata pandai menghitung. Dia bahkan bisa mengingat 40 kartu yang ada. Dia yakin kalau orang itu menipunya. Dan benar saja, saat dilihat, kartu orang itu ternyata 9 dan 7. Dan yang dapat ganda 9 adalah Ho Geol. Dengan riangnya Ho Geol menaruh semua uang koin ke dalam topi capingnya.

Ternyata tiga orang lainnya berkomplot. Mereka menyerang Ho Geol. Kontan Ho Geol ketakutan. Salah seorang hendak menikamnya dengan pisau. Namun, tiba-tiba Lee Kyu datang dengan pedangnya dan menolong Ho Goel. Bukannya membantu, Ho Goel malah kabur.

Ho Goel melihat uang yang dia dapatkan. Dia terlihat sangat senang. Mendadak Lee Kyu menepuk pundaknya dari belakang. Ho Geol berusaha menyerang. Tapi jelas dia kalah karena ternyata Ho Geol sama sekali tidak bisa berkelahi.

Lee Kyu bertanya kenapa Ho Geol tidak pernah menemuinya. Ho Geol sebenarnya ingin, tapi Lee Kyu kan tidak punya simpanan uang dan warisan.

"Kau jadi pengemis sekarang?"

"Aku tidak punya rumah. Jadi aku bisa melakukan apa saja."

Lee Kyu menawarkan kalau mereka bisa mencipatakan dunia seperti yang Tuan Gil Sam Bong dan anggota mereka impikan.
Ho Geol malah tertawa.

"Memangnya masih ada cara seperti itu di Joseon? Omong kosong! Memimpikannya saja bisa membuatmu terbunuh atas penghianatan tingkat tinggi. Seperti Tuan Gil dan orang-orangnya. Jangan ikuti aku. Aku tidak ingin melukaimu."

Ho Geol pergi sambil terus menengok ke belakang takut Lee Kyu mengikutinya. Sedangkan Lee Kyu hanya bisa diam sambil merenungi perkataan Ho Goel.

Seseorang meletakkan sekotak uang di meja Tuan Shin. Dia berkata bahwa dia tidak ingin menjadi hakim daerah selamanya. Tuan Shin menjanjikannya jabatan gubernur. Dan di luar, ternyata banyak sekali orang yang mengantri untuk menyuap Tuan Shin.

Di tempat lain, Woon Shim mengabarkan pada Lee Kyu kalau dia sudah menerima pesan balasan dari anggota. Woon Shin menawarkan diri untuk pergi menemui mereka sendirian. Lee Kyu berkata kalau dia juga ingin menemui mereka.


Woon Shim dan Lee Kyu berjalan di hutan bambu.

"Apa tidak masalah kita bertemu disiang hari?"

Woon Shim takut ada yang menjebak mereka atas penghianatan tingkat tinggi. Lee Kyu menenangkannya karena mereka hanya berkumpul bersama untuk melihat dunia yang terang. Jadi mereka tidak punya alasan untuk bersembunyi dalam kegelapan.

Beberapa orang sudah menunggu. Mereka terlihat tidak senang melihat Lee Kyu dan menyebutnya penghianat. Mereka berniat pergi. Lee Kyu berlutut dan mengakui salahnya karena tidak bisa membantu saat Tuan Gil dan pengikutnya disiksa dan dibunuh.

"Bawa orang yang sudah mati kembali. Baru aku akan memafkanmu."

Merekapun pergi. Lee Kyu sadar kalau dia tidak akan dimaafkan dengan mudah. Tapi dia tidak akan menyerah.

"Itu berarti mereka sangat merindukan grup Daedong."



EmoticonEmoticon