The Crowned Clown
Episode 10 Part 3
Sumber konten dan gambar : TVN
Baca The Crowned Clown part sebelumnya
So Woon menulis balasan surat untuk Ha Sun. Kemudian Ae Young mengantarnya sampai depan perpustakaan. Di dalam, Ha Sun sedang belajar menulis. Mendengar ada seseorang datang, dia langsung menyembunyikan kertas belajarnya diantara tumpukan buku.
Ha Sun terkejut melihat So Woon datang. Dia bertanya sedang apa So Woon disana. Dengan jujur So Woon berkata ingin bertemu Ha Sun. Melihat wajah Ha Sun yang murung, So Woon yakin Ha Sun sedang mencemaskan sesuatu. Ha Sun menyangkalnya.
"Aku mungkin tidak mengerti. Tapi aku bisa merasakannya," ujar So Woon. Dia meminta Ha Sun bercerita padanya. So Woon senang jika bisa membantu.
Kasim Jo masuk. Dia memberi hormat pada So Woon lalu memberitahu Ha Sun kalau diskusi istana akan segera dimulai. Ha Sun diminta segera pergi ke balai pertemuan.
Ha Sun menatap So Woon. Dengan berat hati dia pun pamit pergi.
Anggota grup Dae Dong beserta Woon Shim, Ho Geol, dan Jung Saeng sedang berpesta di tempat hiburan merayakan diterimanya Jae Gu dan Joeng Rim. Ho Geol menawari Woon Shim minum tapi dia menolaknya.
Woon Shim mengajak biksu Jung Saeng keluar. Dia memberikan bungkusan berisi makanan untuk Gab Soo dan Dal Rae. Biksu Jung Saeng menerimanya lalu pergi. Terlihat pelayan pribadi Tuan Shin membuntutinya.
Sesampainya di kuil, biksu Jung Saeng langsung menyerahkan bungkusan dari Woon Shim kepada Gab Soo yang sedang duduk di luar. Setelah biksu Jung Saeng pergi, Gab Soo memanggil Dal Rae keluar untuk makan makanan dari Woon Shim.
Pelayan Tuan Shin mengintai dari balik bebatuan. Malamnya, dia langsung melapor pada majikannya dan menawarkan diri untuk menangkap Dal Rae. Tapi Tuan Shin berencana untuk melihatnya sendiri.
Bersama para anak buahnya, Tuan Shin mendatangi kuil Boepchoen. Biksu Jung Saeng tentu terkejut. Tanpa basa basi Tuan Shin memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah tempat itu. Biksu Jung Saeng berusaha menghalangi mereka, tapi dua anak buah Tuan Shin mencekalnya.
Tuan Shin melihat dua pasang sepatu jerami di depan sebuah ruangan. Pengawal pribadinya membukakan pintu untuknya. Tapi tidak ada siapa-siapa di dalam. Tuan Shin menengok ruangan di seberang. Dia membuka pintu ruangan itu.
Gab Soo dan Dal Rae terkejut saat ada orang masuk. Mereka menarik nafas lega karena yang datang ternyata Ho Geol dan Mo Young. Ho Geol menyuruh mereka santai saja. Lalu dia bertanya pada Mo Young kenapa mereka harus tinggal di rumahnya bukannya di kuil. Mo Young menjelaskan kalau Lee Kyu memasang jebakan di kuil.
Ho Geol merengek meminta Mo Young menginap disana. Dia ngeri melihat tatapan tajam Gab Soo dan Dal Rae. Dia takut mereka menyerangnya di malam hari. Tapi Mo Young tentu tidak peduli.
Tuan Shin kaget saat melihat Lee Kyu sedang sembahyang di kuil. Dia menghampirinya dan jujur kalau dia sedang mencari Dal Rae. Lee Kyu tertawa mencibir Tuan Shin yang masih berusaha mencari si badut. Bisa-bisa orang mengira Tuan Shin sedang merencanakan konspirasi.
Tuan Shin tertawa. "Bukankah kamu kemari juga untuk mencari si badut?" (Wah nggak tahu dia Lee Kyu udah ketemu si badut dari dulu)
"Aku kesini untuk berdoa."
"Kita berdua sama. Kamu mungkin bisa menipu orang lain. Tapi kamu tidak bisa menipuku."
"Bahkan sesuatu yang indah jadi menjijikan saat terus diulang. Sebelum aku memberitahu detail tindakanmu pada raja, sebaiknya kamu akhiri perbuatanmu."
Tuan Shin melihat papan roh hitam di altar. Dia bertanya itu milik siapa. Lee Kyu menjawab kalau itu milik temannya. Tuan Shin pun mengajak temannya pergi.
So Woon mengendap-endap masuk ke perpustakaan di malam hari. Dia menyembunyikan surat cintanya di dalam halaman sebuah buku di atas meja. Lalu matanya tertarik pada tumpukan buku di sebelahnya.
Ternyata tadi siang So Woon melihat saat Ha Sun menyembunyikan hasil tulisannya di balik buku terjemahan Lee Hun. So Woon pun membuka buku itu. Awalnya dia tersenyum membaca hasil terjemahan Lee Hun. Tapi raut wajahnya berubah saat melihat kertas-kertas latihan Ha Sun. Tulisan Lee Hun bersanding dengan tulisan Ha Sun. So Woon jelas tahu kalau Lee Hun ahli kaligrafi. Dia menyadari sesuatu saat melihat tulisan Ha Sun yang tidak rapi. Hati So Woon terguncang. Dia sampai menjatuhkan kertas-kertas Ha Sun.
So Woon pulang ditemani Ae Young. Ae Young terus bertanya ini itu tapi So Woon sama sekali tidak mendengarkannya. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri.
Di kamarnya, So Woon menggelar surat-surat cinta dari Ha Sun di meja. Dia teringat saat Ha Sun bilang tidak suka jahe. Dia juga ingat kata-kata aneh raja di malam seharusnya mereka tidur bersama. So Woon mulai merangkai semua kejadian yang dialami bersama 'raja'. Matanya berkaca-kaca mengetahui kemungkinan apa yang sebenarnya terjadi.
Dengan langkah cepat So Woon keluar dari kamarnya sambil menggenggam kertas latihan Ha Sun. Dayang-dayangnya sigap mengikutinya. Tapi dengan tegas So Woon berkata dia ingin pergi sendirian. Ae Young yang khawatir tetap pergi membuntutinya.
Ha Sun masuk ke perpustakaan. Dia menemukan surat cinta dari So Woon.
Yang Mulia. Aku ingin mengaku kepadamu. Sebenarnya aku tidak ingin menjadi ratu. Aku tidak menyukai tempat ini. Tapi, suatu hari kamu mendadak berubah. Kamu membuatku tersenyum. Kamu membuatku bermimpi. Aku mencintai dan menghormatimu dari dalam lubuk hatiku. Karena itu, sekarang aku ingin menjalani hidupku bersamamu. Berada di sisimu, melahirkan anakmu. Aku ingin melihatmu tersenyum dan hidup bersamamu dalam waktu yang sangat lama.
Ha Sun benar-benar dilema. Tapi sepertinya dia bertekad untuk memberitahu So Woon. Dia bergegas pergi ke kediaman ratu. Seorang dayang memberitahu kalau So Woon sedang pergi. Ae Young datang dengan nafas terengah-engah.
"Yang Mulia. Ratu ada di ruangan Anda."
Ha Sun sedikit heran mendengarnya. Dia segera menuju ke ruangannya. Sebelum masuk, Ha Sun menarik nafas memantapkan hatinya.
Di dalam, So Woon berdiri dengan wajah yang sulit digambarkan. Antara sedih, marah, dan kecewa.
"Aku tadi ke ruanganmu tanpa tahu kamu ada di sini. Aku sudah membaca suratmu. Aku juga ingin mengakui sesuatu. Aku tidak berani memulai. Tapi hari ini aku akan mengatakannya," ucap Ha Sun.
"Sebelum itu, ada yang ingin aku tanyakan. Yang Mulia, kamu ingat hari pertama kita bertemu?"
"Soal itu.... Ini terlalu mendadak hingga aku tidak bisa mengingatnya."
"Aku mengerti. Aku juga melupakan banyak hal. Satu hal lagi. Yang Mulia, siapa namaku?"
Ha Sun diam seribu bahasa. Sejak awal dia memang tidak pernah menanyakan nama So Woon pada siapapun. Lee Kyu dan Kasim Jo pun tidak ada yang berinisiatif memberitahunya. Mereka hanya menyebut So Woon, Ratu.
So Woon maju dua langkah. Dengan mata berkaca-kaca dia bertanya sekali lagi. "Yang Mulia. Katakan siapa namaku?"
Ha Sun masih bungkam seolah mengkonfirmasi apa yang So Woon pikirkan. So Woon melangkah mundur menjatuhkan kertas latihan Ha Sun. Ha Sun melihatnya dan sadar penyamarannya sudah terbongkar.
"Siapa kamu? Siapa kamu?
Bersambung ke The Crowned Clown episode 11 part 1
Komentar :
Hufffttt.... akhirnya So Woon tahu suaminya palsu. Kalo di filmnya sih raja asli nggak mati. Dia cuma jadi gila karena kecanduan obat. Nah kembarannya cuma gantiin raja pas dalam masa rehabilitasi. Akhirnya raja asli kembali ke istana dan ratu mau menerimanya sedangkan kembarannya jadi rakyat biasa lagi.
Ternyata dramanya beda sama versi movie nya. Biar penonton penasaran juga kali ya sama endingnya. Karena raja asli udah terlanjur jadi abu, aku sih ngarepnya mereka happy ending walaupun pasti bakal ada banyak rintangan. Tapi yang paling bikin aku penasaran bukan kisah cinta mereka. Kira-kira Ha Sun bakal ketahuan nggak nih sama musuh-musuhnya raja? Lets see!
EmoticonEmoticon