Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 14 Part 2 )

The Crowned Clown
Episode 14 Part 2


Sumber konten dan gambar : TVN

Baca part sebelumnya


Di markas, Jinpyung sudah berganti baju dengan seragam kelompoknya. Anak buahnya memberitahu kalau pengawal raja menemukan anak panah yang dia gunakan untuk menyerang raja. Jinpyung langsung menyadari raja memasang perangkap untuknya karena dia tidak pernah menyimpan anak panah itu di dalam rumahnya. Dia mengambil pedangnya lalu meminta anak buahnya memanggil tentara mereka.

***

Diadakan rapat di balai pertemuan. Mereka membahas mengenai penghianatan Jinpyung. Ha Sun meminta bantuan untuk menggulingkan Ibu Suri. Menteri perang (tadinya aku sebut menteri kehakiman) menolak karena mereka tidak bisa menganggap Ibu Suri bertanggung jawab atas perbuatan Jinpyung.

***

Ha Sun kesal karena tidak bisa menghukum Jinpyung yang sudah membun** Tuan Yoo. Dia bertekad tetap akan menggulingkan Ibu Suri. Lee Kyu melarangnya karena Ha Sun tidak bisa menggulingkan Ibu Suri tanpa sebab. Kecuali mereka bisa menangkap Jinpyung dan menjadikannya saksi. Sayangnya, Mo Young datang dan mengabarkan kalau dia tidak berhasil menangkap Jinpyung.


Malam hari, baik Ha Sun dan Lee Kyu sama-sama memikirkan bagaimana cara menggulingkan ibu suri, di ruangan masing-masing.

Esok harinya, kasim yang biasa menggantikan Kasim Jo memberitahu Ha Sun kalau Shin Ci Soo ingin bertemu membicarakan masalah Jinpyung.

Di penjara, Shin Ci Soo memikirkan plakat (nisan) yang dia lihat di kuil biksu Jung Saeng. Sepertinya dia menyadari sesuatu.

Ha Sun datang ke penjara tempat Shin Ci Soo dikurung dan langsung menanyakan perihal keberadaan Jinpyung. Tentu saja Shin Ci Soo tidak menjawabnya. Dia malah nyinyir mengatakan Ha Sun hanyalah boneka Haksan (Lee Kyu). Yang benar-benar memegang peran sebagai raja adalah Haksan bukannya Ha Sun.

"Itu tidak benar. Sekretaris Lee tidak seperti itu," bela Ha Sun.

"Dasar bo**h!! Pantas saja Haksan membun**  raja dan memilih mendukungmu."

Ha Sun terkejut. "Apa kamu bilang?"

"Apa kamu benar-benar tidak tahu kalau Haksan membun** raja?"

"Omong kosong!"

"Raja mungkin lemah. Tapi aneh jika dia tiba-tiba mati. Aku yakin hanya Haksan yang menyaksikan kematiannya. Selama beberapa saat, Haksan mungkin memperlakukanmu dengan baik. Tapi jika kamu melawannya, dia pasti juga akan membun**mu kapan saja."

"Apa maumu sebenarnya?"

Shin Ci Soo bilang kalau Ha Sun memang ingin jadi boneka, bukan hanya Lee Kyu yang bisa melakukannya. Dia menawarkan dirinya sebagai gantinya. Dia menjanjikan kekayaan dan kekuasaan yang belum pernah Ha Sun nikmati.


Ha Sun geram. "Diamlah! Apa kamu tahu kenapa kamu dipenjara? Itu karena kamu menganggapku enteng dan menganggap Tuan Lee tidak setia sepertimu."

"Apakah badut rendahan sekarang sedang mengajariku?"

"Kamu yang rendahan! Bahkan disaat kematianmu sudah dekat, kamu mencoba mempermainkanku untuk melawan Tuan Lee. Dasar menyedihkan!"

Ha Sun pergi meninggalkan Shin Ci Soo yang sepertinya sedikit tertegun karena Ha Sun ternyata tidak seperti yang dia kira. Mungkin tadinya dia berpikir kalau Ha Sun akan menerima usulannya.


Meskipun tadi membela Lee Kyu di depan Shin Ci Soo, tapi tak pelak Ha Sun terganggu mengetahui Lee Kyu telah membun** Lee Hun. Sepanjang perjalanan menuju kediamannya, wajahnya terlihat murung.

Tiba-tiba Mo Young menghampirinya mengatakan ada hal darurat.

***

Lee Kyu mengunjungi Ibu Suri di kediamannya. Secara tersirat dia menuduh ibu suri berada dibelakang Jinpyung. Karena tidak mungkin Jinpyung berani melakukan percobaan pembun**an terhadap raja bahkan membun*h Tuan Yoo tanpa jaminan menjadi pewaris tahta berikutnya.

Ibu Suri mengingatkan kalau raja membun*h adik dan ayahnya atas nama penghianatan. Mungkin raja ingin balas dendam. Ibu Suri lalu meminum tehnya.

"Itu membuatku ingat kalau peringatan kematian pangeran Gyeongin akan segera datang."

Raut wajah Ibu Suri mengeras. Dia bertanya bagaimana Lee Kyu bisa ingat.

Lee Kyu menatap Ibu Suri. "Bagaimana aku bisa lupa? Aku ingat hari terakhirnya seolah-olah baru kemarin. Dia menikmati makan malamnya."


"Apa kamu bilang?" Tangan Ibu Suri yang memegang gelas teh tampak bergetar.

"Nasi dengan biji-bijian dan berbagai macam sayuran. Walaupun makanannya tidak pantas untuk pangeran, tapi tangan kecilnya mampu memegang sumpit dengan baik. Tanpa tahu kalau itu makanan terakhirnya di dunia."

Bagai petir di siang bolong. Perkataan Lee Kyu membuat Ibu Suri terkejut sekaligus membangkitkan amarahnya. Dia melempar gelas teh ke lantai hingga pecah berkeping-keping.

"Itu kamu bukan Shin Ci Soo. Kamu yang membun*h putraku," ucap Ibu Suri dengan suara bergetar menahan emosi dan tangisnya.

"Iya. Untuk Yang Mulia aku mengakhiri hidup Pangeran Gyeongin. Setelah memuntahkan darah, dengan nafas terakhirnya, dia memanggil ibunya." (Teganya. Pangeran Gyeongin kan cuma anak kecil. hiks)

Ibu Suri naik pitam. Dia benar-benar gusar. "Beraninya kamu!! Sebelum raja, aku akan membun*hmu lebih dulu," kata Ibu Suri dengan penuh dendam.


Tak kalah gusar, Lee Kyu bertanya dengan nada tinggi,"Itukah sebabnya kau menyuruh Jinpyung membun*h raja dan ratu serta Tuan Yoo?!!"

Ibu Suri balas berteriak. "Iya!!! Aku memerintahkan Jinpyung untuk membun*h raja dan ratu begitu juga ayahnya. Apa salahnya? Aku hanya menghukum orang yang sudah membun*h putraku. Apakah yang kulakukan salah?"


Lee Kyu tersenyum tipis lalu berdiri dan berjalan ke samping. Tiba-tiba Ha Sun masuk dan berkata dia sudah mendengar pengakuan ibu suri. Ibu Suri melirik Lee Kyu.

"Kamu sudah mengakui kejahatanmu. Aku akan memerintahkan untuk mencopot jabatanmu."

"Beraninya kamu!!" Darah ibu suri benar-benar mendidih. Dia melempar mejanya lalu berdiri. "Tunggu dan lihat saja. Aku bersumpah atas makam putraku, aku akan mencabik-cabikmu dan menyebarnya ke seluruh negeri. Tubuhmu akan dimakan oleh gagak dan menghilang tanpa jejak. Aku akan melihat jiwamu terbakar oleh api dan menderita selamanya." (Ih ngeri. Seorang ibu emang bisa melakukan apapun untuk anaknya ya)

Ha Sun dan Lee Kyu pergi meninggalkan Ibu Suri yang menangis sedih sekaligus marah seorang diri.

***

Ha Sun berhenti di tengah jalan lalu mengajak Lee Kyu bicara berdua di balai pertemuan.

Balai pertemuan.

"Kamu membun*h pangeran Gyeongin demi Yang Mulia. Lalu siapa yang kamu bun*h demi aku? Yang Mulia Raja?"

"Siapa yang memberitahumu?"

"Shin Ci Soo. Dia memberitahuku kamu membun*h Yang Mulia dan suatu hari kamu akan membun*hku saat sudah tidak berguna."

"Iya. Aku membun*h Yang Mulia," ucap Lee Kyu lirih.

"Tadi Petugas Jang mengirimimu pesan kalau dia menemukan anak panah di rumah Jinpyung."

"Dia tidak salah. Aku yang menyuruhnya. Aku pikir kita butuh semacam bukti untuk mencopot ibu suri dari jabatannya."

Lee Kyu menyerahkan surat pengunduran diri. "Ibu Suri dan Shin Ci Soo sudah mengetahui tentang Pangeran Gyeong In dan Yang Mulia. Aku mungkin akan menghalangimu. Aku akan membayar dosa-dosaku."


"Itu bukan dosamu. Itu dosaku. Dosa raja. Harap berhenti menanggung dosa mengerikan sendirian sekarang. Kamu pernah berkata tahta adalah posisi yang mengerikan. Yang mengambil nyawa dan menumpahkan darah. Kamu menanggung semua kekejaman seorang diri. Tantas saja orang seperti Shin Ci Soo keliru menganggap kamu sedang mengambil peran seorang raja. Tapi aku berpikir berbeda. Pikiran yang tidak bisa kubayangkan seperti apa tujuanmu, membuat hatiku hancur. Seberapa sulit dan beratnya itu, aku tidak bisa membayangkannya."

Lee Kyu tertegun. "Kamu mengetahui semua perbuatanku. Apa kamu tidak takut padaku? Menurutmu kamu masih bisa mempercayaiku?"

"Kenapa aku harus takut dan meragukanmu? Aku mempercayaimu. Anak panah contohnya. Itu terjadi karena aku ceroboh. Kamu hanya mencoba membantuku."

Ha Sun merobek surat pengunduran diri Lee Kyu. "Jika kamu benar-benar berpikir aku raja, lindungi bangsa ini dan rakyatnya bersamaku."

Mata Lee Kyu berkaca-kaca. Dia jujur bahwa dia takut Ha Sun akan seperti raja lainnya yang terlena dengan kekuasaan dan korupsi dalam sekejap. Dia takut akhirnya dia gagal.

"Tapi sekarang aku tahu. Kamu tidak seperti itu. Aku memilihmu karena kamu berbeda. Tapi aku tidak menaruh kepercayaan penuh terhadapmu. Kamu mengajariku betapa pentingnya mempercayai seseorang."


Lee Kyu mundur beberapa langkah lalu berlutut. Airmata menetes di pipinya. Dia berkata mulai sekarang dia tidak akan takut lagi. Dia akan mempercayai dan melayani Ha Sun sebagai raja. Lee Kyu lalu bersujud kepada Ha Sun.

Tanpa Lee Kyu tahu, Ha Sun pun bersujud memberi hormat padanya. Dia berdiri sebelum Lee Kyu bangun dari sujudnya.


Lee Kyu berdiri. "Yang Mulia. Aku akan memperlakukanmu dengan sopan mulai dari sekarang."

"Terimakasih sudah mempercayaiku."

(Udah ngebayangin mereka pelukan. Wkwkckck. Terharu. Lee Kyu kalah cepat sih dari Kasim Jo dan Mo Young yang menurutku udah dari lama mereka itu beneran menganggap Ha Sun sebagai raja karena kebaikan dan ketulusannya)

***

Para pejabat rapat mengenai petisi pencopotan jabatan ibu suri. Seperti biasa ada pro dan kontra. Akhirnya Ha Sun menyetujui petisi itu karena ibu suri sudah melakukan penghianatan tingkat tinggi.


Pejabat yang dulunya anggota grup Daedong (maaf lupa namanya) melapor pada Lee Kyu kalau mungkin para pengikut ibu suri dan sarjana akan memberontak. Lee Kyu berkata akan mengatasinya nanti. Pejabat itu lalu memberikan surat yang dikirim dari perbatasan. Dia lalu pergi.

Lee Kyu membaca surat itu lalu segera menulis balasannya. Dia mengatakan akan segera mengundurkan diri dan bergabung di perbatasan.


Dengan mengenakan pakaian berkabung, So Woon memandang baju buatannya yang tidak sempat dipakai oleh ayahnya.

Dayang Myung (baru tahu nama dayangnya So Woon) masuk dan memberitahui mengenai pencopotan jabatan ibu suri.

So Woon terkejut. Dia berdiri hendak pergi menemui ibu suri untuk mengentikannya pergi dari istana. Ae Young merasa heran karena seharusnya So Woon senang karena akhirnya bisa membalas dendam.

So Woon berpikir kalau ibu suri sampai pergi, itu akan menjadi ancaman besar bagi Yang Mulia.


Ibu Suri membuka sebuah kotak. Di dalamnya tersimpan baju pangeran Gyeongin yang berlumuran darah.

"Yul. Aku akan membalaskan dendammu dengan membun*uh semua orang. Tapi aku masuk ke dalam perangkap yang mereka buat dan hanya menambah amarahmu. Tapi jangan khawatir, ibu tidak akan pernah menyerah."

Dayang ibu suri masuk mengabarkan kedatangan So Woon. Ibu Suri pun menutup kotak penyimpanannya.

Bersambung ke The Crowned Clown episode 14 part 3





3 komentar

Lanjut secepat kilat yah Xd...gak sabar nunggu andingnya kayak gimana mudah2an gak mengecewakan

Lanjut secepat kilat yah Xd...gak sabar nunggu andingnya kayak gimana mudah2an gak mengecewakan

Terharu bgt waktu mrk saling membungkuk satu sama lain sayang hrs sad ending hiks .. 🙁


EmoticonEmoticon