Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 14 Part 1 )

The Crowned Clown
Episode 14 Part 1


Sumber konten dan gambar : TVN

Baca episode sebelumnya

Flashback sebelum Lee Kyu menemukan Tuan Yoo terbun**h.

Ha Sun mengantar kepergian Lee Kyu untuk menjemput Tuan Yoo di tempat pengasingan. Dia mengutarakan niatnya pada Kasim Jo kalau dia ingin melakukan sesuatu untuk So Woon sebelum Tuan Yoo datang.


So Woon menghampiri Ha Sun yang sudah menunggunya. Mereka memakai pakaian biasa. So Woon bertanya kenapa Ha Sun mengajaknya pergi tiba-tiba.

"Kamu tidak percaya padaku?"

So Woon tersenyum lebar. "Aku percaya."

Ha Sun menggandeng tangan So Woon mengajaknya ke suatu tempat.

Ternyata mereka pergi melihat laut. So Woon merasa takjub karena belum pernah melihat pemandangan laut sebelumnya.

"Syukurlah. Aku ingin membuatmu lebih baik walau sedikit saja," ucap Ha Sun sambil memandang So Woon.

So Woon mengungkapkan kalau dia merasa bersalah saat mendengar diagnosis tabib. "Aku merasa kehilangan hak bersamamu dan cara untuk melindungimu. Aku sedih dan sangat kesepian. Itu sangat menyedihkan hingga aku lupa sebentar. Bahwa aku punya seseorang yang peduli padaku lebih dari diriku sendiri.


Ha Sun menggenggam tangan So Woon. Mereka saling menatap sejenak. Lalu So Woon mengaluhkan pandangannya ke lautan luas. "Aku akan menyimpan pemandangan ini di dalam hatiku. Supaya aku bisa mengenangnya kapan saja. Bahkan setelah aku kembali ke istana."

"Mari kita nikmati bunga musim semi dan bermain hujan di musim panas. Sangat menyenangkan memunguti hazel di pegunungan di musim gugur."

"Apa kita akan ke tempat ini lagi di musim dingin selanjutnya?"

"Aku akan membuat boneka salju yang bagus di musim dingin berikutnya."

"Apa kamu bisa janji?"

"Janji."


Ha Sun dan So Woon melewati sebuah jalan. So Woon mendengar suara belalang hitam. Ha Sun memberitahunya kalau dia melewati jalan ini saat akan ke istana waktu itu. Dia ingin menunjukkannya pada So Woon.

"Itu adalah dua pohon terpisah dari akar yang berbeda. Tapi bagaimana mereka bisa terikat seperti itu?" Tanya So Woon saat melihat dua pohon yang berseberangan namun saling terkait di tengah jalan.

"Mungkin mereka ditakdirkan untuk bersama. Ada sebuah legenda tua mengenai pohon ini. Dikatakan sepasang kekasih akan bersama selamanya, jika mereka berjalan di bawah pohon itu bersama-sama."


Ha Sun mengulurkan sebelah tangannya. "Apa kamu mau bersamaku selamanya?"


So Woon meraih tangan Ha Sun. Mereka saling melempar senyum lalu berjalan melewati sepasang pohon itu bak sepasang pengantin yang berjalan di altar pernikahan.


Setelah berhasil melewatinya, mereka berhenti. Ha Sun menatap So Woon. "Aku berjanji. Aku akan memenuhi harapanmu dan menjadi raja yang hebat. Jadi berjanjilah padaku bahwa kamu tidak akan menangis sendirian. Bahwa kamu akan berbagi semuanya bersamaku. Dalam sedih maupun senang."

"Aku berjanji."


Nggak pake lama, merekapun berci**an. (Warning : Yang Jomblo Jangan Baper hehe)

***

Kembali ke saat Lee Kyu pergi ke tempat pengasingan dan menemukan Tuan Yoo sudah tidak bernyawa.


Malamnya, bulan di langit tampak temaram seolah menggambarkan hati Lee Kyu dan Kasim Jo yang muram. Mereka menunggu kembalinya raja dan ratu di gerbang belakang.

Ha Sun dan So Woon datang bersama Ae Young dan Mo Young yang mengikuti mereka di belakang. Ha Sun langsung bertanya dimana Tuan Yoo.

"Yang Mulia Raja. Ratu. Tuan Yoo.... sudah meninggal."


Semuanya terkejut terutama So Woon. "Itu tidak mungkin. Dia sehat-sehat saja saat aku bertemu dengannya sebelumnya. Pasti ada kesalahpahaman. Tidak mungkin!!"

"Maafkan aku Ratu."

Airmata menggenang di pelupuk mata So Woon. "Apa dia benar-benar meninggal? Apa penyebabnya?"

"Dia dibun*h oleh seseorang."


 So Woon langsung lemas seketika. Tubuhnya hampir ambruk ke tanah kalau Ha Sun tidak segera menangkapnya dan memeluknya. So Woon menangis dan meraung memanggil ayahnya. Semua yang melihatnya ikut bersedih.


Ibu Suri memuji Jinpyung. "Aku tidak suka dengan pemulihan nama baiknya. Kerja bagus. Kamu akhirnya membuat tindakan yang memuaskan.

"Aku senang kamu puas."

"Aku harus melihat wajah raja dan ratu yang bingung."

Ibu Suri hendak berdiri tapi Jinpyung mencegahnya. Dia menyuruh Ibu Suri tenang dulu kalau tidak raja akan mengetahuinya.

"Pembun**an Tuan Yoo sudah direncanakan sejak kematian ayahku dan pangeran Gyeong In. Dia hanya menuai apa yang dia tabur."

Jinpyung mengangguk.

***

Di ruangan raja, Lee Kyu menduga kalau ini perbuatan ibu suri. Ha Sun sangat marah. Dia ingat waktu Jinpyung menghalangi pemulihan nama baik Tuan Yoo saat diskusi istana. Dia yakin kalau Jinpyung yang membun*h Tuan Yoo. Lee Kyu mengingatkannya untuk berhati-hati. Jangan gegabah melakukan penangkapan tanpa bukti.

Kasim Jo masuk memberitahu kalau Ibu Suri sedang bersama Jinpyung saat ini. Ha Sun semakin yakin. Dia meminta tolong pada Mo Young yang sedari tadi ada di sana.


"Petugas Jang, mata panah dari panah yang digunakan untuk menyerangku dan ratu, dimana itu?"

Mo Young menunjukkan mata panah itu. Dia bilang itu berbeda dengan mata panah yang ditujukan pada Ha Sun saat berburu. Dia sudah memeriksanya ke semua pandai besi di ibukota.

Ha Sun meminta Mo Young memeriksanya di kediaman Jinpyung. Mo Young kaget, tapi dia mengiyakan. Lee Kyu mencegahnya. Itu hanya akan membuat mereka dicurigai kalau pada akhirnya Mo Young tidak menemukan apapun di sana. Ha Sun juga bisa dikritik karena menuduh orang yang tidak bersalah.

"Apakah aku tidak mau memasak karena takut api atau tidak mau mendaki karena takut harimau? Jika kita ragu sekarang, kita akan kehilangan bukti dan Ibu Suri juga Jinpyung akan menjadi semakin kuat."

"Kalau begitu, aku akan melaksanakan perintahmu," ucap Mo Young lalu bergegas pergi. Lee Kyu masih merasa tidak nyaman dengan rencana ini. Dia menyusul Mo Young keluar.


"Jika kamu tidak menemukan anak panah di kediaman Jinpyung, tunjukkan anak panah yang kamu miliki."

"Apa aku harus memalsukan bukti?"

"Iya."

Mo Young berpikir sejenak lalu mengangguk. (Huft, aku kok nggak suka ya kalo mereka ikutan main curang)


Mo Young bersama beberapa anak buahnya menggeledah kediaman Jinpyung. Salah seorang pengawal menemukan beberapa anak panah. Tapi mata panahnya berbeda dengan yang mereka cari. Mo Young memintanya mencari lagi. Dia lalu mematahkan mata panah dari salah anak panah itu lalu menyimpannya di balik bajunya.


Jinpyung berpapasan dengan para pejabat yang katanya dipanggil oleh raja. Dia heran karena hanya dia yang tidak mendapat panggilan.

Tiba-tiba pengawal dari biro kehakiman datang hendak menangkap Jinpyung. Dengan cepat Jinpyung menarik pedang salah seorang pengawal lalu menjadikan salah seorang pejabat kehakiman menjadi tawanan. Dia menyuruh mereka semua mundur.


Anak buah Jinpyung datang. Jinpyung melepaskan tawanannya dan langsung berlari pergi. Terjadilah perkelahian antara pengawal dari biro kehakiman dan pengawal Jinpyung.

Bersambung ke The Crowned Clown episode 14 part 2







5 komentar

Lanjt dong
Semangat trus nulisnya !!!

Iy sm aku jg jd gk respek knp hrs malsuin bukti hrsny pk cara lain buat buktiin kjahatan mrk jdny ko sm2 curang ky krg mateng gt pemikiranny serba terburu2 krn saking cintany ma ratu jd gk bs berpikir jernih 🙁


EmoticonEmoticon