The Crowned Clown
Episode 12 Part 1
Sumber konten dan gambar : TVN
Baca The Crowned Clown episode sebelumnya
Di episode sebelumnya, beberapa orang di seberang tebing mengarahkan anak panahnya pada Ha Sun. Salah satu anak panah menancap di punggung Ha Sun hingga Ha Sun ambruk dalam pelukan So Woon. So Woon berteriak memanggil yang Mulia.
Anak panah kembali ditembakkan. Beruntung Mo Young datang. Dengan pedangnya dia menangkis anak panah itu hingga tidak mengenai Ha Sun.
"Serang!!" Perintah Mo Young pada anak buahnya. Mereka mengejar orang-orang yang berpakaian hitam-hitam. Orang-orang itu berlari kabur dan pasukan Mo Young mengejarnya. Tapi ada seorang yang bersembunyi di balik pohon. Dia pergi tanpa diketahui Mo Young.
So Woon menegakkan badan Ha Sun. "Sadarlah Yang Mulia." Tubuh Ha Sun terkulai ke depan. So Woon segera memeluknya lagi. Dia hanya bisa menangis tanpa tahu apa yang harus dia lakukan.
***
Wakil Menteri perang hendak menebas leher Lee Kyu. Lee Kyu tak gentar sama sekali. Tuan Shin datang menghentikannya. Dia lalu meminta maaf atas 'kesalahan' Lee Kyu. Wakil Menteri Perang meminta Lee Kyu sendiri yang harus meminta maaf. Tapi Lee Kyu menolak karena dia datang sebagai pelayan raja. Tidak seperti Tuan Shin yang datang untuk kepentingan pribadi.
"Aku tidak akan mengotori negeri atau rajaku hanya untuk menyelamatkan nyawaku."
"Kamu tidak takut mati? Kenapa kamu begitu percaya diri?" Tanya Wakil Menteri Perang.
"Untuk apa aku takut jika kematianku bisa menjaga hubungan baik antara Joseon dan Ming? Bahkan kaisar tidak ingin hubungan kita berakhir. Bukankah begitu?"
Wakil Menteri Perang kembali menodongkan pedangnya. Tapi sedetik kemudian menurunkannya lagi. "Konon ucapan yang licik lebih baik dari pedang. Siapa yang tahu Joseon punya abdi setia sepertimu."
Lee Kyu berterimakasih atas pujiannya. Dia bilang masih banyak abdi setia di Joseon yang tidak bisa dia tandingi.
Wakil perdana menteri memberikan pedangnya pada bawahannya. Dia bilang kalau besok akan pergi ke istana.
"Orang yang akan menerima dan melayani utusan adalah Tuan Besar Goseong (Tuan Shin)."
"Tentu saja. Lakukan sesukamu," ujar Lee Kyu.
Wakil Menteri Perang pergi. Lee Kyu bisa menebak kalau kedatangan utusan Ming lebih awal adalah perbuatan Tuan Shin. Tuan Shin meminta Lee Kyu bilang pada raja kalau besok tidak hadir juga maka Lee Kyu tidak akan bisa mengendalikan situasinya.
Mo Young berjaga di depan rumah pengasingan. Di dalam, Ha Sun baru sadarkan diri. Dia segera bangun dan mengedarkan pandangannya. Sepertinya dia mencari keberadaan So Woon. Beberapa saat kemudian So Woon masuk. Mereka berdua saling terpaku sejenak. Lalu So Woon duduk di samping Ha Sun, memasukkan kain ke dalam baskom berisi air.
"Apa kamu terluka?"
So Woon diam saja.
"Aku cemas. Kenapa kamu diam saja? Apa aku sedang bermimpi?"
So Woon meletakkan kainnya. "Aku sangat takut. Berpikir aku akan kehilanganmu. Pikiranku kacau dan jantungku berdebar. Aku bahkan lebih takut daripada mati," ujar So Woon sambil membelakangi Ha Sun.
"Apa kamu mau berhenti bu**h diri?"
"Aku merasa bersalah karena tidak menyadari kesalahanku sendiri. Aku berpikir harus menebusnya dengan nyawaku."
So Woon berbalik menatap Ha Sun. Sebutir airmata menetes di pipinya. "Tapi sekarang, meski seluruh dunia mengkritikku dan melempariku dengan batu, aku akan bertahan. Aku akan hidup di samping Yang Mulia."
Ha Sun langsung menarik So Woon ke pelukannya. So Woon membalas memeluknya.
"Kamu baru saja menyelamatkan dua nyawa. Andai kamu tidak berhenti berusaha bu**h diri, aku juga akan bu**h diri."
So Woon melepas pelukannnya lalu meminta Ha Sun berbaring lagi karena dia khawatir dengan luka Ha Sun. Dia lalu membantu Ha Sun berbaring dan menyelimutinya. Ha Sun terus menatap So Woon.
"Pejamkan matamu dan tidurlah," pinta So Woon.
Ha Sun menggenggam tangan So Woon. "Sepertinya aku tidak bisa tidur. Aku takut kamu akan menghilang."
"Jangan cemas. Aku tidak akan pergi kemanapun. Aku akan menemanimu."
"Berjanjilah."
So Woon gantian menggenggam tangan Ha Sun. "Ya. Aku berjanji." Ha Sun pun memejamkan matanya.
***
Salah seorang pengawal melapor kalau Yang Mulia diserang. Lee Kyu tentu saja kaget. Dia bertanya dimana raja sekarang. Pengawal itu menjawab kalau Mo Young mengantarnya ke seorang tabib. Kasim Jo yang khawatir bertanya bagaimana keadaan raja sekarang.
"Saat aku meninggalkannya, Yang Mulia masih belum sadarkan diri."
"Baiklah. Kembalilah untuk melindungi raja."
Kasim Jo meminta Lee Kyu untuk menjemput Ha Sun. Tapi besok utusan Ming akan datang ke istana. Dia harus hadir di balai pertemuan sebelum Ha Sun kembali.
***
Esok harinya, para pejabat sudah berkumpul di balai pertemuan dan singgasana raja masih kosong. Jinpyung tersenyum senang sedangkan Lee Kyu tampak cemas. Para pejabat berkasak kusuk tentang ketidakhadiran raja.
Wakil Menteri perang datang bersama beberapa utusan Ming lainnya disusul Tuan Shin di belakangnya. Dia langsung menanyakan keberadaan raja yang janjinya akan bertemu hari ini.
"Aku dengar Joseon adalah negara yang sopan. Apa raja Joseon tidak punya kesopanan terhadap pesan dari Kaisar?!!" Teriak Wakil Perdana Menteri. Dia lalu menatap tajam Lee Kyu.
"Sebagai utusan Ming, kamu lancar menggunakan bahasa kami," ujar Ha Sun yang baru saja tiba bersama Kasim Jo. Jinpyung dan Tuan Shin tentu kaget melihatnya. Begitu juga Lee Kyu dan Wakil MP.
Ha Sun berjalan menghampiri Wakil Menteri Perang. "Kapan kamu mempelajarinya?"
"Ini kualifikasi terendah untuk jadi utusan Ming. Anda pasti tahu aku kemari untuk menemui Anda. Kenapa Anda meninggalkan istana? Anda tidak tahu bahwa tidak menghormati utusan kaisar sama dengan tidak menghormati kaisar?"
Ha Sun memahami kenapa dia berpikir begitu. "Bawa masuk!" Perintah Ha Sun pada pengawal di luar. Empat pengawal membawa masuk kulit macan utuh.
"Aku berburu hewan untuk disajikan padamu di perjamuan dan macan ini menahanku. Ini buruanku akhir-akhir ini. Berikan ini pada kaisar."
Wakil MP heran melihat macannya tidak berekor. Ha Sun tertawa. "Kamu menyadarinya juga? Aku baru sadar dia tidak berekor setelah menangkapnya. Menarik bukan macam tanpa ekor? Ini sangat berharga dan sulit didapat. Sampaikan itu pada kaisar."
"Baiklah."
Tuan Shin dan Jinpyung terlihat kesal. Sedangkan Kasim Jo dan Lee Kyu tersenyum.
Ha Sun membahas pesan kaisar bersama Wakil MP. Wakil MP mengatakan bahwa kaisar sangat terkejut saat mendengar Shin Ci Soo sebagai abdi yang setia (hoek) dipecat. Jadi kaisar meminta jabatan Shin Ci Soo dikembalikan. Ha Sun setuju. Dengan tenang dia berkata akan memberikan jabatan lain pada Shin Ci Soo. Lee Kyu menatap Ha Sun kagum karena bisa mengendalikan situasi.
Ha Sun kembali ke ruangannya bersama Lee Kyu, Kasim Jo, dan Mo Young.
Lee Kyu menepuk bahu kiri Ha Sun. "Kamu berhasil!"
"Auuww!!" Ha Sun menjerit kesakitan. Lee Kyu kaget. (Disini kok aku ngerasa Mo Young melirik Lee Kyu sebel, hehe)
"Kamu terluka di bagian itu? Aku khawatir kamu tidak akan kembali tepat waktu."
"Aku kan sudah berjanji akan kembali."
Ha Sun meringis memegangi bahunya. Mo Young membantunya duduk. Ha Sun bilang dia mungkin akan membuat keributan karena marah kalau kasim Jo tidak memberitahunya soal permintaan kaisar. Lee Kyu memujinya karena pandai mengendalikan diri. Tapi Ha Sun sebenarnya kesal karena Tuan Shin memanfaat utusan Ming agar bisa kembali ke biro.
Mo Young melapor kalau dia tidak berhasil mengejar orang-orang yang menyerang raja dan ratu. Tapi Lee Kyu menduga itu perbuatan ibu suri karena dia satu-satunya orang yang tahu kalau raja tidak ada di istana.
Ibu Suri marah-marah pada Jinpyung karena lagi-lagi gagal menjalankan rencananya. Jinpyung meyakinkan ibu suri untuk percaya saja padanya.
"Andai sehebat itu kamu pasti sudah bertahta."
Sepertinya Ibu Suri sudah tidak mau lagi mempercayai Jinpyung. Dia memanggil Tuan Younghwa (kayaknya pangeran lain) lalu menyuruh Jinpyung pergi. Jinpyung jelas kesal dengan sikap Ibu Suri.
***
So Woon kembali ke istana. Tapi, bukannya pergi ke istananya, dia malah mengajak Ae Young ke suatu tempat di istana yang sudah lama tidak terpakai bahkan Ae Young menyebutnya berhantu. So Woon berencana tinggal di sana untuk 3 hari sebelum kembali ke kediamannya.
So Woon melakukan upacara teh disana. Jadi dia menuangkan teh pada sebuah cawan lalu meletakkannya di meja kecil diantara dua buah lilin. Dia lalu mengatupkan kedua tangannya dan berdoa. Ae Young bertanya So Woon melakukannya untuk siapa? So Woon menjawab untuk seseorang yang tidak Ae Young kenal.
Terlihat Lee Kyu datang dan berdiri memandang So Woon dari belakang.
Bersambung ke The Crowned Clown episode 12 part 2
3 komentar
di tunggu next eps nya ... semangat ..
Semangat 😉
Semangat yah nulisnya,kisahnya makin seru melenceng jauh dri versi movienya
EmoticonEmoticon