The Crowned Clown Episode 14 Part 3

The Crowned Clown
Episode 14 Part 3


Sumber konten dan gambar : TVN

Baca part sebelumnya

So Woon mendatangi Ibu Suri di kediamannya.

"Apakah kamu buru-buru menikmati pemandangan ini saat mendengar aku dipecat?" Tanya Ibu Suri.

So Woon bilang tidak akan membahas soal kutukan dukun atau teh bunga yang Ibu Suri kirimkan padanya. Tapi dia tidak bisa memaafkan ibu suri karena membun*h ayahnya untuk mencegah pemulihan nama baiknya. Jujur So Woon berharap Ibu Suri dicopot dari jabatannya. Tapi dia menahannya demi kebaikan Raja.

"Sebelum jabatanmu dicopot, mundurlah atas keinginanmu sendiri dan pindah ke kuil."


So Woon berusaha membujuk Ibu Suri demi kebaikan raja, rakyat, dan ibu suri sendiri. Tapi tentu saja seseorang seperti ibu suri menolak untuk merendah di hadapan raja. Seperti biasa dia malah tertawa sinis menghina So Woon lalu mengusirnya.

So Woon pun pergi dengan tangan kosong. Dia hampir saja limbung di jalan. Ae Young segera menahannya. So Woon memutar badannya dan menatap kediaman ibu suri.


Keesokan harinya....
Ibu Suri pergi dari istana. Para pengikutnya berbaris dan berlutut memohon dia tetap tinggal.

***

Empat sekawan (Ha Sun, Kasim Jo, Lee Kyu, dan Mo Young) berkumpul di ruangan raja.

"Yang Mulia," ucap Lee Kyu. Mo Young dan Kasim Jo tertegun mendengar Lee Kyu sangat sopan pada Ha Sun dan memanggilnya Yang Mulia.

Karena Ibu Suri sudah pergi, Lee Kyu ingin mundur dari jabatannya sebagai sekretaris kerajaan. Dia ingin membantu di perbatasan yang sedang kacau. Apalagi sebentar lagi perang antara Ming dan Aisin Gioro akan segera di mulai. Dia akan menerima apapun jabatan yang Ha Sun berikan padanya.


Ha Sun tidak rela. Dia merasa masih membutuhkan Lee Kyu di sisinya.

Lee Kyu sadar kalau jabatannya saat ini memiliki banyak tanggung jawab. Tapi menurutnya untuk saat ini lebih penting untuk menstabilkan daerah perbatasan.

Ha Sun galau.

***

Saat berdua saja dengan Lee Kyu di kantor, Mo Young bertanya kenapa Lee Kyu tiba-tiba bicara sopan pada Ha Sun dan minta dipindah ke perbatasan.

"Aku salah sudah menunggu selama ini untuk bicara resmi pada Yang Mulia. Juga, aku mengundurkan diri karena memang inilah waktunya aku melakukannya. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Tapi...."

"Bagaimana dengan ibu suri?"

"Tidak ada pergerakan sejauh ini."

"Jinpyung bisa menghubunginya kapan saja. Jadi jangan sampai lengah," nasihat Lee Kyu. "Juga, bukannya melaporkannya padaku, laporkan langsung pada Yang Mulia."

"Baiklah," ucap Mo Young tanpa semangat karena sedih harus ditinggal Lee Kyu.


Ho Geol masuk. Lee Kyu bertanya soal aturan pembayaran beras. Ho Geol menenangkannya karena dia akan mengatasi semuanya. Lee Kyu pun langsung pergi tanpa banyak kata yang tentu saja membuat Ho Geol bingung.

"Ada apa dengannya hari ini? Dia seperti orang yang akan dihukum mati. Atau jangan-jangan dia punya virus mematikan?"

Mo Young meliriknya tajam.

"Aku hanya bercanda."


Lee Kyu minum-minum ditemani Woon Shim.

"Kamu pasti punya berita bagus," tanya Woon Shim.

"Benar. Seolah-olah aku bertemu cinta lamaku. Aku merasa senang."

Woon Shim malah tersenyum.

"Aku baru saja bilang jika aku bertemu cinta lamaku. Bagaimana bisa kamu tidak cemburu?"

"Aku selalu ingin kamu memiliki seseorang untuk berbagi beban dipundakmu. Jika ada orang yang bisa, walaupun bukan aku, aku akan senang."

"Aku bohong. Tapi responmu tetap membuatku marah." (Btw, Lee Kyu sama Woon Shim pernah jadi pemeran utama di satu drama loh. Judulnya 'Lawyer' drama jadul tahun 2005 hahaha)

Woon Shim tersenyum. "Lalu kenapa kamu berbohong padaku?"

"Aku mencoba yang terbaik untuk tidak melihat kembali masa laluku. Aku hidup dalam banyak penyesalan sebelumnya. Jadi aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak merasakan hal itu lagi."

Woon Shim bertanya apa itu soal Tuan Gil Sam Bong. Lee Kyu membenarkan.

"Akan tetapi, ada hal lain yang juga aku sesali. Saat itu kamu baru saja menyelesaikan pelatihanmu. Kamu memintaku menghabiskan malam bersamamu dan menata rambutmu."

Woon Shim menimpali, "Kamu langsung menolak permintaanku."

"Sejak itu, aku menyesal tidak pergi bersamamu." Woon Shim tertegun. "Lalu dari waktu ke waktu aku bertanya jika masih ada kesempatan untuk kita. Jika aku memintamu pergi bersamaku ke perbatasan, apakah kamu mau?"



Wokn Shim menangis haru. Dia mengangguk. Lee Kyu yang sudah terlalu banyak minum ambruk di pangkuan Woon Shim.

"Kamu tidak tahu sudah berapa lama aku menunggumu mengatakannya. Aku tidak peduli jika kamu menyebutku bodoh. Aku senang akhirnya aku bisa mendengar kamu mengatakannya."


Jinpyung sedang berkumpul bersama prajuritnya. Dia membaca sebuah surat dan mengatakan kalau mereka sudah siap berkomunikasi dengan keempat gerbang. (Jangan-jangan mereka mau nyerang istana). Anak buahnya mengatakan kalau ada beberapa divisi yang ingin bergabung dengan mereka. Jadi mereka total mendapat tambahan tentara sebanyak 3000 orang.

Jinpyung mengatakan kalau kartu utama mereka masih berada di ibukota Joseon. Jadi mereka harus menunggu sampai bisa mendapatkannya. (Asumsiku kartu utamanya itu surat raja buat jenderal Nurhachi yang bisa jadi bukti kalau Joseon berhianat sama Ming)


Seorang penjaga memberi nasi kepal pada Shin Ci Soo. Saat mengginggitnya, dia menemukan kertas dengan tulisan 'pembobolan penjara'. Dia tersenyum lalu memakan kertas itu bersama nasi kepalnya.


Ha Sun menemui So Woon di perpustakaan. "Apa kamu sudah mengirim ayahmu dengan damai?"

"Ya. Berkat kamu, pemakamannya berjalan dengan lancar."

"Maafkan aku. Aku tidak menepati janjiku. Ku bilang kita harus berbagi kesedihan."

"Jangan mengatakannya. Aku tahu jika terjadi hal darurat di istana. Aku tidak bisa berbagi beban denganmu. Maafkan aku."

"Sejujurnya itu sangat berat. Menjadi raja sangat berbeda setiap harinya. Aku sadar jika harus menangani beban berat dan sulit sendirian setiap hari."

"Apa kamu takut?"

"Iya."

"Apa kamu akan kembali ke kehidupan lamamu?"

"Sejujurnya aku terkadang berpikir begitu."

"Jika kamu ingin melarikan diri, aku akan ikut lari bersamamu. Jika kamu ingin menahannya, aku akan berdiri bersamamu."

Ha Sun tersenyum. "Terimakasih sudah mengatakannya. Aku tidak akan lari atau menghindarinya. Aku akan bertarung dengan semua kekuatanku. Perhatikan aku melakukannya."

"Aku akan berada disisimu selamanya untuk memberimu kekuatan."


"Lalu apakah kamu bisa membantuku?"

"Katakan apa yang kamu mau."

Ha Sun meminta So Woon menerjemahkan laporan dari setiap provinsi yang biasanya dilakukan Kasim Jo meskipun penglihatannya kabur.


Tapi ternyata Ha Sun sudah bisa membaca meskipun tersendat-sendat. Akhirnya So Woon bukan menerjemahkan tapi mendampingi Ha Sun belajar membaca laporan itu sendiri.


Pedagang dari Juncheon menemui Lee Kyu di tempat hiburan. Lee Kyu terkejut setengah mati saat tahu surat darinya dicuri. Dia panik karena ada segel raja di surat itu. Dia bertanya pada pedagang siapa orang yang menyerangnya. Si pedagang menjawab dia tidak melihat wajahnya karena dia dipukul dari belakang. Tapi dia mendengar seseorang berkata, "Dewan penasihat bagian kiri pasti senang."

"Shin Ci Soo?"


Lee Kyu bergegas mendatangi Shin Ci Soo di penjara. Dia bertanya dimana Shin Ci Soo menyimpan surat rahasia raja.

"Oh. Catatan berbahaya itu?"

"Itu berisi tekad raja untuk menyelasaikan masalah negara dan rakyatnya. Bagaimana bisa itu bertentangan dengan moral kita?"

Shin Ci Soo heran dengan Lee Kyu. Dia lahir sebagai bangsawan dan dibesarkan dengan semua yang dia inginkan. Tapi kenapa malah bergaul dengan kasta rendah dan menyalahi aturan dan moral. Sedangkan Shin Ci Soo lahir dari keluarga sederhana. Dia mendapatkan semuanya dengan kemampuannya sendiri (kemampuan korupsi maksud lo).

"Jika aku jadi kamu, aku akan menikmati semua yang aku dapatkan. Meningkatkannya beberapa kali dan meninggalkannya untuk keturunanku."

"Kamu memenuhi hasratmu sendiri atas nama keturunanmu?"

Shin Ci Soo berkata kalau dia dan Lee Kyu itu sama. Jadi jangan menyangkalnya.

"Aku tidak akan menyangkalnya. Tapi aku dan kamu mengambil jalan yang berbeda. Untungnya aku dua kali bertemu raja yang mengerti keinginanku. Aku tersesat dan berbuat salah sekali. Tapi kali ini, aku tidak akan tersesat. Karena aku berencana untuk pergi."

"Pergi? Kamu? Kamu pikir bisa menipuku?"

"Aku tidak peduli kamu percaya atau tidak. Dimana surat itu?"

Shin Chi Soo tidak mau memberitahu. Lee Kyu sangat geram. Shin Ci Soo menantangnya untuk membun*hnya saja.


"Kamu tidak berani? Apa karena kamu tidak punya pedang?"

Tiba-tiba sebuah pedang diarahkan ke leher Lee Kyu. Orang-orang berpakaian hitam datang membobol penjara. Lee Kyu di bawa ke halaman penjara. (Penjaranya di sabotase gaess)


Lee Kyu dipaksa  berlutut. Shin Ci Soo menarik sebuah pedang lalu mengacungkannya ke leher Lee Kyu.

"Aku meminta pedang dan aku diberikan satu. Ternyata langit berpihak padaku."

"Tentunya langit itu berbau korupsi."

"Itu tidak masalah sepanjang langit setuju denganku."


Seorang penjaga gerbang ibukota terkena panah di dadanya. Jinpyung dengan pakaian perangnya telah siap bersama ribuan prajuritnya. Mereka menerobos gerbang ibukota.

Kasim Jo dengan panik masuk ke perpustakaan memberitahu Ha Sun kalau ada pemberontakan.


Ha Sun dan So Woon terlihat sangat terkejut.

Bersambung ke The Crowned Clown episode 15 part 1



3 komentar

Kira kira gimana nasib ha sun berikutnya......

Lanjut penasaran gimana cara hasun nanganin pemberontakan

Lanjut penasaran gimana cara hasun nanganin pemberontakan


EmoticonEmoticon