Item Episode 5 Part 1 (Drama Korea)

Item
Episode 5 Part 1


Sumber konten dan gambar : MBC

Baca Item episode 4/2

"Mimpi yang tidak bisa kupercaya. Aku menghentikan kereta dengan gelang ajaib dalam mimpi itu. Tapi hari itu aku bertemu dengan pria yang menunjukkan kekuatan super dengan gelang itu. Aku pindah ke gedung yang sama dengan wanita yang meninggal dalam mimpiku. Pemadaman secara tiba-tiba. Tanda garis merah misterius. Kematian orang-orang yang berkaitan dengan Jo Se Hwang. Banyak kejadian yang tidak menyenangkan terjadi. Apa yang akan terjadi di masa depan? Mereka mungkin berbeda dengan yang kita ketahui." ~Kang Gon~

ITEM EPISODE 5


Pendeta Koo merapalkan syair doa penghapusan dosa di gereja, di selingi kilatan- kilatan kejadian saat dia membun*h korbannya dengan cemeti merah.


Gon mengantar Da In sekolah. Da In menulis di kertas mengajak Gon pulang lebih awal.

"Baiklah."


Gon menyerahkan tas jinjing dan pianika Da In. Da In pun berjalan pergi. Gon memanggilnya lagi hanya untuk berdadah ria.

Gon mendapatkan telepon dari Analis Yoon Soo Hee (yang waktu itu memeriksa cctv). Gon pun segera pergi ke Pusat Forensik Digital Nasional, tempat analis Yoon bekerja. Di sana, dia bertemu Yoo Na yang memanggilnya duluan.

"Hei. Kamu seharusnya mengunjungiku saat datang ke sini. Aku kecewa."


"Lihat dirimu! Bertindak santai pada orang yang lebih tua darimu. Tinggimu jadi bertambah."

Yoo Na tersenyum. "Aku memakai heels 10 cm. Mau minum kopi bersamaku?"

"Sangat bagus mentraktirku minum kopi. Tapi sayang sekali. Aku harus pergi ke ruang analis gambar."

"Apa yang terjadi?"

"Kurasa kami sudah menemukan petunjuk atas kasus kepala jaksa Kim Jae Jun."

"Petunjuk?"

"Aku akan menceritakan rinciannya nanti. Aku pergi dulu."

"Ya."


Yoo Na menatap punggung Gon yang menjauh. Raut wajah ceria Yoo Na berubah. Dia terlihat muram? Atau penasaran? Entahlah.


Analis Yoon menunjukkan rekaman saat ada cahaya dari dalam mobil.


"Kamu melihat cahaya itu? Tidak mungkin cahaya yang satu ini benar-benar merusak gambarnya."

"Jadi maksudmu, saat cahaya itu muncul, gambarnya rusak karena faktor eksternal?"

"Itu,, mungkin bukan cahaya yang sebenarnya."

"Lalu apa itu?"

"Kurasa itu semacam EMP." (semacam ledakan gelombang elektromagnetik yang bisa merusak listrik dan perangkat elektrim. Yang pernah nonton dramanya Park Yoo Chun yang Tree Days pasti tahu)

"Apa itu masuk akal? Tanya Gon.


Analis Yoon sendiri tidak yakin karena tidak mungkin seseorang memiliki alat seperti itu.

"Jadi maksudmu, cahaya itu bukan dari kamera tapi dari faktor eksternal yang menyebabkan kerusakan gambar?"

"Mungkin saja seperti itu. Tapi ini bukan EMP biasa. Perangkat listrik terpengaruh dalam jangka waktu tertentu dan mulai beroperasi dengan baik lagi. Ada satu lagi."


Analis Yoon memperbesar gambar punggung pelaku. Gon menduga itu pria paruh baya. Sayang gambarnya masih kurang jelas meski sudah memakai resolusi tertinggi. Gon meminta analis Yoon mengirim gambar itu padanya.



Se Hwang turun dari taksi menuju tempat entah dimana. Dia berpakaian hitam dengan topi di kepalanya.

Se Hwang menyuruh sekretarisnya untuk menemukan Ko Dae Soo hari ini.


Terlihat mobil So Young mendatangi gereja tempat pendeta Koo. Dia memanggil anak-anak dan seketika anak-anak langsung mengerumuni bagasi mobilnya yang penuh dengan hadiah.


Pendeta Koo memperhatikan dari kejauhan. So Young yang melihatnya langsung memberi salam dan tersenyum padanya. Pendeta Koo membalasnya dengan lambaian tangan.


Tak lama kemudian So Young sudah berada di ruangan pendeta Koo. Pendeta Koo menuangkan teh untuk So Young dan menyuruhnya meminumnya.

"Aromanya sangat enak. Teh bunga krisan Anda memang yang terbaik. Aku belum pernah mencium bau ini dari teh bunga krisan lainnya," ujar So Young. (Hayo lo jangan-jangan di kasih apa tuh tehnya, hehe)


"Haruskah aku membuka usaha?" Canda Pendeta Koo. So Young tertawa kecil. "Teh ini bisa menghilangkan stresmu. Nikmati sampai habis."

So Young mengeluarkan hadiah ulang tahun untuk pendeta Koo. Sebuah kalung rosario dengan dengan salib kecil bertuliskan 'Peter' sebagai bandulnya.


"Angela (nama baptis So Young) aku akan menggunakannya dengan baik. Terimakasih."

Pendeta Koo bertanya apa So Young masih mengkonsumsi pil.

So Young sebenarnya mencoba untuk berhenti. Tapi dia masih kesulitan untuk tidur. Di sore hari dia gelisah dan sulit konsentrasi.

"Tapi tetap saja, kamu harus berhenti."

So Young tersenyum. "Apa Anda sungguh baik-baik saja sekarang? Ini masih sama bagiku setiap hari. Seperti tidak ada yang berubah. Tapi tampaknya orang lain sudah melupakan hal itu."

"Angela. Ini bagian dari rencana Tuhan. Kamu harus berdoa tentang hal itu."


So Young mengangguk. Dia lalu menatap foto orang-orang berjaket kuning hitam yang terpajang di dinding. Dalam foto itu mereka memegang spanduk dengan tulisan 'Komunitas Families of Fire di Dream World. Program Recovery Sun Flower'.

Sepertinya mereka pernah jadi korban kebakaran.


Gon menempel foto yang dari analis Yoon di papan yang sebelumnya sudah penuh dengan foto-foto korban dan bukti-bukti di tkp. Termasuk foto tubuh korban yang di penuhi luka bergaris merah.

Gon bertanya pada Tuan Shin apa dia pernah melihat hal seperti itu dalam kasus-kasusnya. Tapi itu juga yang pertama kalinya bagi Tuan Shin.

"Menurutmu, kenapa pelakunya menggantung mayatnya terbalik? Apa dia mencoba membual tentang betapa istimewanya dia?"


Seketika Gon teringat saat berkelahi dengan Ko Dae Soo dan Dae Soo bilang kalau dia itu istimewa.

"Kepala Shin. Bagaimana jika senjata pembunuhan memiliki kekuatan khusus melampaui apa yang bisa dilakukan oleh manusia?"

Tuan Shin jelas bingung. "Apa maksudmu?"

"Ini sulit dijelaskan. Jika pelaku membunuhnya dengan senjata khusus, itu tidak terlihat berbeda dengan kasus yang kita lihat sebelumnya.

"Menurutmu itu masuk akal?"

Gon menatap foto punggung pelaku. "Kita akan mengetahuinya setelah melihatnya."


Da In di bully tiga anak-anak yang waktu. Mereka mengejek Da In yang sudah tidak punya orang tua dan tidak bisa bicara. Karena Da In tidak mau memberi mereka uang, mereka merebut pianika yang sedang Da In peluk.


Da In berusaha mempertahankan pianikanya. Tiba-tiba gelang Da In bersinar. Da In berteriak dan mencoba mendorong mereka. Dan si anak yang gendut tiba-tiba terlempar ke belakang. Mereka semua sontak lari ketakutan dan menyebut Da In monster.


Da In sendiri kaget dengan apa yang barusan terjadi. Dia sampai menjatuhkan pianikanya. Kemudian dia menatap gelangnya yang bersinar.


Di kantor, Gon melihat data tentang bukti yang ada di tkp termasuk secarik kertas yang di temukan di mulut korban. Dia berniat menemui So Young yang menemukan mayat Nam Chul Soo waktu itu dan di temukan secarik kertas dari alkitab juga.

"Kertas itu tampaknya jadi ciri khas dari pelakunya," ujar Gon pada Tuan Shin.

"Menurutmu, ini belum berakhir?"


So Young sedang mempresentasikan kasus Nam Chul Soo dan Kim Jae Jun di depan timnya. Ketua tim bertanya apa kaitan kedua kasus itu.

"So Young menunjukkan dua bukti sobekan alkitab dari dua kasus itu.


"Amsal bab 6, ayat 16-19. Ada 6 hal yang Tuhan benci. Tujuh yang menjijikkan baginya : mata angkuh, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah tidak berdosa, hati yang membuat rencana yang jahat, kaki yang melaju pada kejahatan, saksi palsu yang menyatakan kebohongan, dan orang yang menimbulkan pertikaian antar saudara."

"So Young melanjutkan. Ini di temukan di mata Nam dam mulut Kim, yang berarti mata angkuh dan mulut dusta. Jika ini benar, aku yakin akan ada lebih dari 5 pembunuhan. Dalam kasus ini korban adalah orang-orang yang terkenal dalam masyarakat. Namun bukti korupsi mereka di temukan di samping tubuhnya seolah-olah pertunjukkan. Dalam kasus pertama, mereka menyembunyikan bukti pasif. Sedang dalam kasus kedua, mereka agresif memastikan itu tampak seperti pertunjukkan."


Perbedaan waktu kedua kasus itu adalah seminggu. So Young menduga kasus ketiga akan terjadi besok, tepat satu minggu setelah kasus kedua.

Semua anggota tim saling pandang.


Gon datang ke kantor polisi. Dia menghampiri meja So Young dan mengajaknya bicara berdua. Yang lain hanya melihatnya dengan tanda tanya. Ada yang berpikir jangan-jangan Jaksa Kang mencium sesuatu.

Bersambung ke Item episode 5 part 2


EmoticonEmoticon