Item
Sumber konten dan gambar : MBC
Baca Item episode 5/1
So Young menyajikan kopi untuk Gon karena menurutnya Gon adalah tamu di sana.
"Bukankah polisi dan jaksa adalah keluarga?"
"Benarkah? Aku tidak tahu kalau polisi dan jaksa adalah keluarga." (So Young rada dingin sama Gon mungkin karena Gon bilang So Young meninggal di mimpinya)
"Kamu berada di sini karena kasus kepala jaksa Kim kan?"
Gon berlagak bingung.
"Ayolah. Aku profiler. Berhenti bertele-tele, kecuali kamu mau mengatakan sesuatu yang aneh yang ada dalam mimpimu."
Gon malah tersenyum.
"Kenapa?" Tanya So Young.
"Tidak. Kamu tampak lucu.
"Apa? Aku terkenal karena aku membosankan."
"Tentang kasus Kim Jae Jun. Sebagai profiler, apa kamu pikir ada yang aneh?"
"Tentu saja. Itu penuh dengan keanehan."
Menurut So Young, itu pembun*han biasa. Tempat yang terlalu di atur, dan juga waktu yang digunakan pelaku tidak efisien.
Gon bertanya pendapat So Young kenapa pelaku repot-repot menyembunyikan korban di tempat yang tinggi yang pasti membutuhkan banyak usaha.
"Dia tidak menyembunyikannya. Itu pertunjukkan."
Menurut So Young pelakunya ingin kasus ini dikenal banyak orang. Seperti kasus Nam Chul Soon.
"Menurutmu ini kasus pembun*han berantai?"
"Kemungkinannya tinggi. Tidak ada saksi dan bukti yang tertinggal. Dia mengendalikan kejahatannya dengan sangat efektif dan fokus meninggalkan mayatnya untuk mengirimkan pesan. Amsal yang sama...."
Gon menjentikkan jarinya. "Pada bab 6, ayat 16 sampai 19. Aku tidak tahu siapa itu. Tapi dia pasti sangat bahagia sekarang."
"Dia ingin kasus ini viral."
Diam-diam, detektif Seo mengintip mereka dari balik tembok. Entah dia cemburu atau ada maksud lain.
***
So Young mengejar Gon yang sudah masuk mobil. Dia menyerahkan laporan profiling miliknya. Gon berterimakasih padanya.
"Polisi dan jaksa adalah keluarga, bukan?" Ujar So Young sambil tersenyum.
Gon mengangguk lalu melajukan mobilnya.
***
Se Hwang sedang bersantai sambil mendengarkan musik klasik dari gramofon.
Tiba-tiba dia tersentak dan matanya memerah. Seperti biasa, jika dia seperti ini, sudah bisa di pastikan kalau salah satu item supranaturalnya, yaitu kamera polaroid berwarna pink, mencetak sebuah foto. Se Hwang mengambilnya dan tersenyum melihatnya. Sepertinya itu foto Ko Dae Soo.
"Hidup ini sangat membosankan. Tapi ini membuatnya sangat menarik," ujar Se Hwang. Dia lalu menelepon sekretarisnya, Pak Yoo, dan mengatakan kalau dia harus mencari item-itemnya malam ini.
Gon dan Da In sedang bermain puzzle yang bergambar mereka berdua. Wajah Da In terlihat muram. Dia teringat kejadian tadi siang saat temannya terlempar dan gelangnya menyala.
Melihat keponakannya melamun, Gon memanggilnya dan bertanya apa yang terjadi.
"Kamu bilang padaku untuk pulang lebih awal. Apa terjadi sesuatu di sekolah?"
Da In menatap pamannya selama beberapa saat. Dia lalu menggeleng. (Aku rasa Da In nggak mau membebani pikiran pamannya tercinta)
Mereka pun lanjut memasang puzzle.
***
Di luar, malam gelap dan berangin. Ko Dae Soo menatap foto Gon dan Da In beserta alamat mereka sambil terus mengoceh, "Itu milikku."
Ko Dae Soo menatap bangunan apartemen yang ditinggali Gon. "Aku akan membun*h mereka semua."
***
So Young sedang menikmati semilir angin di rooftop sambil memandangi bulan yang temaram. Ponselnya berdering. Ada telepon dari detektif Seo.
Detektif Seo memberitahu kalau tas So Young tertinggal di kantor dan dia sedang dalam perjalanan untuk mengantarnya.
"Aku akan sampai dalam 10 menit."
"Hei detektif Seo!"
"Kalau merasa tidak enak, traktir aku makan."
Detektif Seo mematikan teleponnya lalu tersenyum. Kayaknya dia naksir sama So Young.
Gon sedang membaca berkas profiling So Young. Ponselnya berdering dan tertulis nama Polisi Choi Man Bok di sana. Gon mengambil mantelnya lalu pergi keluar meninggalkan Da In sendirian di kamarnya. Da In sedang memandangi gelangnya di balik selimut lalu memakai gelang itu.
Gon menerima telepon tadi setelah sampai di rooftop. Petugas Choi mengatakan kalau seorang saksi wanita tidak bisa ditanyai karena dia terlihat sangat ketakutan dan tidak ingat apa-apa. Tapi dia mengatakan satu kata, 'setan'.
"Baik kalau begitu. Terima kasih," tutup Gon.
So Young yang masih berada di rooftop, berdehem. Gon pun menyadari keberadaannya. So Young bilang dia semalam mendengar lagu ulang tahun untuk Da In. Gon hanya tersenyum. So Young hendak permisi pergi tapi Gon mencegahnya.
"Aku sudah selesai membaca laporan profilingmu. Apa kamu benar-benar percaya kalau kekuatan supranatural adalah penyebabnya?"
"Semua hal dalam kasus ini tidak bisa dipecahkan dan dipertimbangkan. Mengingat sifat dari pembunuh*n dan mayatnya, waktu yang diperlukan tidak normal bahkan jika ada kaki tangan. Tidak ada jejak pergerakan dan peralatan di tkp. Aku tidak bisa menebak jenis alat atau metodenya."
Gon mengaku pernah melihat benda yang bisa melakukan itu.
"Apa maksudmu?"
"Itu benda yang memiliki kekuatan yang tidak bisa dijelaskan. Itu sebuah gelang. Gelang yang sama yang ada dimimpiku dimana melihatmu meninggal."
So Young tertegun.
"Sekarang aku sedang mencari orang yang memiliki gelang itu. Keberadaannya tidak diketahui."
Gon berjalan ke tepian rooftop. Di bawah, Ko Dae Soo tampak memperhatikannya. Tangannya menggenggam sebuah batu. Tiba-tiba datang beberapa orang menyerangnya. Merekapun berkelahi.
Gon yang mendengar keributan, melongok ke bawah. Dia langsung bisa mengenali kalau itu Ko Dae Soo.
"Itu dia!"
"Apa?"
"Itu orangnya."
Gon segera berlari ke bawah sementara So Young sigap menelepon bantuan.
Ternyata orang yang menyerang Ko Dae Soo adalah anak buah Jo Se Hwang. Se Hwang sendiri sedang tersenyum menikmati tontonan perkelahian itu melalui layar hologram di dalam mobilnya.
Ko Dae Soo hendak kabur. Tapi Pak Yoo menghadangnya dengan tendangan. Ko Dae Soo dikeroyok lagi hingga terkapar dan keluar darah dari mulutnya.
Gon datang dan menyuruh mereka berhenti.
Se Hwang terkejut melihatnya. Dia memberi perintah untuk menangkap Gon. Kini anak buah Se Hwang berubah targetnya. Mereka mengeroyok Gon. Gon yang jagoan sekolah dengan sigap mengalahkan mereka satu persatu.
Sementara Ko Dae Soo ternyata masih punya tenaga. Dia mengambil pisau yang tergeletak lalu bangkit dan berjalan ke arah Gon. Tapi Pak Yoo lebih dulu memukulnya dengan dengan semacam rantai (gelap jadi kurang jelas gambarnya). Ko Dae Soo tersungkur ke tanah. Pak Yoo menahan dadanya dengan kaki. Dia memeriksa pergelangan tangan Ko Dae Soo dan tidak menemukan gelang di sana. Di mobil, Se Hwang tampak kesal.
Ko Dae Soo mengambil segenggam pasir lalu melemparnya ke wajah Pak Yoo. Dia lalu menubrukkan kepala botaknya ke kepala Pak Yoo hingga Pak Yoo terjengkang. Se Hwang marah-marah sendiri di dalam mobil.
Gon sendiri berhasil membuat anak buah Se Hwang kewalahan. Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi. Ternyata So Young yang menyalakannya. Anak buah Se Hwang sontak pada kabur.
Se Hwang berteriak dengan marah. "Sudahlah!" Dia lalu berkata akan melakukannya sendiri.
Da In yang mendengar suara sirine, keluar dari kamarnya dan melongok di jendela. Dia kaget saat melihat samchoon-nya sedang berkelahi. Sepertinya setelah itu dia memutuskan untuk keluar.
Ko Dae Soo juga berusaha kabur meski jalan tertatih-tatih. Dia hampir tertabrak mobil detektif Seo. Kebetulan detektif Seo sedang berbicara dengan So Young di telepon.
"Sunbae, apa dia memangkas rambutnya (botak)?"
"Apa kamu menemukannya? Dia bisa memberi petunjuk untuk kasus kita."
Det. Seo segera mencari jalan untuk putar balik. (Kenapa nggak turun aja trus lari ngejar si botak yang mumpung lagi pincang. Dasar drama!)
Di apartemen, Pak Shin keheranan melihat putrinya tidak ada di kamar dan meninggalkan laptop yang masih menyala. Dia menutup laptop itu lalu melihat catatan So Young sekilas, kemudian mematikan lampu. Tapi dia sepertinya menyadari sesuatu hingga kembali menyalakan lampunya. Pak Shin mengambil buku catatan So Young. Di sana tertulis 'bagaimana jika ada kekuatan khusus yang tidak disadari?'.
Entah kenapa Pak Shin langsung kaget dan berubah panik. Dia mengambil jaketnya lalu buru-buru keluar. (Kayaknya ayah So Young tahu sesuatu deh)
Gon berlari menyusul Ko Dae Soo. Dia sangat terkejut saat tiba-tiba tubuh Ko Dae Soo jatuh dari atas dan menimpa mobil yang tepat ada di depannya.
Bersambung ke Item episode 6 part 1
EmoticonEmoticon