The Crowned Clown
Episode 15 Part 2
Sumber konten dan gambar : TVN
Shin Ci Soo memerintah seorang prajurit untuk menangkap Jo Ho Geol.
***
Sun Hwa Dang membaca surat yang dia ambil dari kamar pamannya. Dia merasa dilema harus menuruti perintah Shin Ci Soo atau menunjuk surat itu pada raja. Hwa Dang meminta saran dari dayangnya. Dayangnya berkata, "Berintah perintah Shin Ci Soo yang lebih penting?"
"Benar. Lagipula raja tidak peduli atau menyukaiku. Tapi paman juga pernah meracuniku. Siapa yang harus aku percaya?"
***
Ha Sun menanggalkan jubah kebesarannya. Dibantu So Woon, dia berganti pakaian yang dia pakai saat berburu. Melihat wajah Ha Sun yang tidak tenang, So Woon bertanya apa Ha Sun mengkhawatirkan Lee Kyu yang belum kembali juga. Ha Sun mengiyakan.
"Jangan khawatir. Ku pikir dia terlambat karena sedang mencari cara untuk menghentikan pemberontakan."
Ha Sun mengangguk lirih. Kasim Jo masuk memberitahu kedatangan Jo Ho Geol. Ha Sun heran bagaimana bisa Jo Ho Geol ke istana sementara pemberontakan ada di jalanan.
Ha Sun menemui Ho Geol di luar. "Kenapa kamu ada disini dalam situasi seperti ini?"
"Yang Mulia. Lee Kyu ditangkap oleh Jinpyung dan Shin Ci Soo."
"Bukankah Shin Ci Soo berada di departemen kehakiman?"
Ho Geol menyerahkan surat dari si pemberontak. Bersama surat itu ada plakat nama Lee Kyu untuk meyakinkan Ha Sun kalau Lee Kyu benar-benar ditawan.
"Kalau aku membuka gerbang dan menyetujui pemenggalan Lee Kyu, dia menghentikan pemberontakan," ucap Ha Sun.
Semua terkejut. Ho Geol menangis dan tersungkur ke tanah. Dia lalu berlutut memohon agar Ha Sun menyelamatkan Lee Kyu.
"Dia tidak boleh mati sebelum tujuannya tercapai. Sepertinya dunia yang dia impikan akhirnya terwujud."
"Yang Mulia. Tinggal 4 hari saja dan tentara akan datang membantumu. Anda harus tetap kuat sampai saat itu dan berjuang untuk hari esok," ucap Mo Young.
Ha Sun benar-benar galau. "Beri aku waktu untuk berpikir."
Ha Sun merenung seorang diri di tempat tertinggi di istana. So Woon datang menghampirinya.
"Apa kamu baik-baik saja?"
"Aku tidak tahu. Lee Kyu selalu berada disisiku saat aku butuh saran. Sendirian, aku tidak tahu harus berbuat apa."
"Yang Mulia. Apa kamu ingat apa yang aku tanyakan sebelumnya?"
"Cerita tentang Zhao Yun dan Liu Bei?"
"Ya. Jika kamu Liu Bei, siapa yang kamu pilih antara putramu dan abdi setiamu."
Ha Sun berpikir sejenak lalu menjawab, "Jika aku Liu Bei, aku tidak akan menyerah pada siapapun. Aku tidak bisa membiarkan siapapun rakyatku yang tidak bersalah mati."
"Ya. Pria seperti itulah dirimu. Saat tidak ada jawaban sama sekali, kamu menemukan satu. Saat semua orang bilang tidak bisa dilakukan, kamu bilang bisa. Aku yakin kamu akan menemukan jawaban yang benar kali ini. Aku mempercayaimu."
Ha Sun tersenyum tipis. "Terimakasih."
***
Sun Hwa Dang sudah menunggu di depan ruangan raja saat Ha Sun kembali.
"Sun Hwa Dang."
"Aku datang karena ingin menanyakan sesuatu yang penting padamu. Aku ingin bicara secara pribadi."
Mereka berdua pun bicara empat mata di dalam. Mula-mula Sun Hwa Dang minta maaf atas tindakan pamannya yang bukan hanya melakukan penghianatan tingkat tinggi tapi juga membantu pemberontakan.
"Jadi aku khawatir jika aku tetap berada di istana. Aku akan pergi jika kamu menyuruhku. Dan tinggal jika kamu memintanya. Harap katakan keinginanmu."
"Apa yang kamu inginkan?"
"Aku ingin tinggal disini."
"Kalau begitu lakukan saja. Kamu tidak bersalah jadi kamu tidak punya alasan untuk pergi."
Sun Hwa Dang sangat senang sampai matanya berkaca-kaca. Dia lalu menceritakan kalau pamannya menyuruhnya menyimpan sebuah surat dengan segel kerajaan.
"Dimana surat itu?"
"Aku menyimpannya dengan aman dikamarku."
"Bawakan padaku sekarang juga."
"Ya Yang Mulia."
Sun Hwa Dang berdiri. Sebelum pergi dia berkata, "Setidaknya aku ingin membuatmu bahagia sekali. Syukurlah." Hwa Dang memberi hormat lalu pergi.
***
Ha Sun meminta Mo Young mengantarkan surat perintahnya pada Jinpyung. Dia memerintahkan mereka untuk datang ke istana besok pagi untuk mendiskusikan apakah Lee Kyu bersalah atau tidak.
Mo Young pun pergi ke tempat Jinpyung dan menyerahkan surat itu. Dia menunggu di luar gerbang.
Jinpyung tidak setuju untuk pergi ke istana. Tapi Shin Ci Soo mengingatkan kalau surat yang bisa menjatuhkan raja ada di dalam istana. Akhirnya mereka menyetujui undangan raja dengan syarat mereka boleh membawa tentara sebanyak yang raja punya.
Mo Young menjawab sesuai apa yang sebelumnya di katakan Ha Sun. Raja akan berdiskusi bersama para pejabat istana, jadi Jinpyung hanya boleh membawa 10 tentara.
Mereka setuju. Tapi mereka harus berdiskusi di halaman luar dan rajapun hanya akan membawa 10 tentara juga.
***
Mo Young memberitahu hasil kesepakatan dengan Jinpyung. Dia heran kenapa Ha Sun tahu mereka akan menerima tawaran pertemuan ini.
Ha Sun menjelaskan kalau bukti yang bisa menjatuhkan dia dan Lee Kyu ada di istana. Jadi mereka harus masuk istana untuk bisa mengambilnya. Tapi bukti itu ada di tanganku. Sun Hwa Dang akan memberikannya padaku.
Tiba-tiba seorang kasim menghampiri mereka dengan panik, meminta Ha Sun untuk melihat Sun Hwa Dang.
Ha Sun bergegas pergi ke kediaman Hwa Dang. Disana, Hwa Dang tertelungkul tak bernyawa dengan pisau menancap di punggungnya.
Dayang Hwa Dang menangis sesenggukan. Sementara di balik tembok, tampak seorang dayang yang mengintai. Sepertinya dia juga salah satu dayang Hwa Dang.
Ha Sun sangat terkejut sekaligus marah. Dia menyuruh Mo Young mencari pembun*hnya ke setiap sudut istana dan menginterogasi dayang Sun Hwa Dang.
Setelah Mo Young dan para dayang pergi, Ha Sun menyapu lembut mata Hwa Dang dengan tangannya agar tertutup. Dia lalu meminta Kasim Jo mencari surat di dalam dan di luar ruangan itu.
"Surat apa?"
"Surat dengan segel kerajaan di dalamnya."
Ha Sun gelisah sendirian di ruangannya. Lalu Kasim Jo dan Mo Young masuk secara bersamaan. Kasim Jo melapor kalau dia tidak menemukan apapun. Sedangkan Mo Young menjadikan dayang utama Sun Hwa Dang sebagai tersangka utama. Ha Sun memintanya menginterogasinya dan menanyakan keberadaan suratnya. Mereka harus menemukannya sebelum besok pagi.
Ibu Suri marah-marah pada Shin Ci Soo. "Aku menginginkannya menyerah bukannya pertemuan istana besok pagi?" Ibu Suri menggebrak meja. "Bukankah kamu percaya diri bisa membuatnya menyerah?"
"Maafkan aku. Tapi itu bagian dari rencanaku. Percayalah padaku."
"Aku tidak mau mendengarnya. Aku mau menemuinya sendiri. Kirim pesan dan suruh dia menemuinya di paviliun Chimhyang sekarang juga."
***
Kasim Jo melarang Ha Sun pergi. Dia takut mereka menyakiti Ha Sun. Mo Young ingin pergi juga untuk mengawal Ha Sun
Awalnya Ha Sun menolak tapi akhirnya dia setuju.
"Yang Mulia. Apa kamu benar-benar harus pergi?" Tanya Kasim Jo.
"Jangan khawatir. Aku akan kembali dengan selamat."
Ha Sun dan Mo Young pergi lewat pintu rahasia. Kasim Jo melihat kepergian mereka dengan wajah gelisah.
Bersambung ke The Crowned Clown episode 15 part 3
EmoticonEmoticon