Sinopsis K-Drama : The Crowned Clown ( Episode 12 Part 3 )

The Crowned Clown
Episode 12 Part 3


Sumber konten dan gambar : TVN

Baca The Crowned Clown part sebelumnya

Lee Kyu menyerahkan surat raja kepada pedagang Jurcheon. Pedagang itu menerimanya dan akan menyampaikan pada pemimpinnya. Mereka tidak sadar ada seseorang yang mengintai mereka. Pedagang itupun pergi. Ditengah jalan, dia merasa ada yang aneh. Dia mengeluarkan belatinya. Tapi ternyata tidak ada apapun. Dia menyimpan belatinya kembali.


Tuan Shin mengundang Jinpyung ke tempatnya. Di sana sudah ada Wakil MP yang duduk dengan santainya. Tuan Shin menunjukkan sekotak perak dari Jinpyung untuk Wakil MP (padahal kayaknya itu perak Tuan Shin).

Wakil MP lumayan terhibur melihatnya setelah sebelumnya dibuat kesal karena Lee Kyu minta waktu 1 tahun untuk menyiapkan prajurit. Dia meminta Jinpyung menepati janjinya untuk memberinya 20.000 prajurit dalam waktu setengah tahun.

"Apa yang tidak akan aku berikan agar bisa bertahta?"


Raja dan ratu mengunjungi ibu suri. Ibu Suri marah melihat So Woon hingga membanting mejanya. Dia berdiri menghakimi So Woon.

"Kamu tidak punya rasa malu? Sudah sepantasnya kamu bu**hdiri untuk menghindari penghinaan. Sulit kupercaya kamu kembali kemari dengan liciknya."

Ha Sun berusaha membela So Woon. "Berhentilah menghinanya! Aku mengijinkan semuanya."

"Itulah masalahnya. Karena kamu memakluminya, dia mencemari jabatannya. Aku tidak tahan lagi melihat keangkuhannya. Ratu, jika kamu punya hati nurani, lengserlah dari jabatanmu sebelum istana memutuskan melengserkanmu dan meracunimu."

So Woon minta maaf karena dia tidak bersedia. Ibu Suri bertambah marah. Dia menuduh So Woon licik. Ha Sun tidak tahan lagi. Dia menyuruh Ibu Suri berhenti menghina So Woon. Dia mengancam akan memberitahu rakyat kalau Ibu Suri mengancam meminta Lee Kyu menyerahkan stempel dan plakatnya selagi dia tidak ada di istana. Bahkan dia diserang oleh pembu**h.


Ibu Suri kehilangan kata-kata. Ha Sun menganggap diamnya Ibu Suri sebagai tanda dia menerima kembalinya ratu. Dia lalu menarik So Woon pergi dari sana.

Ibu Suri ambruk ke lantai. Kemarahannya sudah sampai ubun-ubun. Dia berteriak penuh emosi.


Ha Sun senang melihat laporan Ho Geol. Dia memujinya punya kinerja yang bagus. Ho Geol nyengir ikut memuji diri sendiri.

"Nantikanlah kinerja baikku selanjutnya."

"Baiklah. Kamu boleh pergi."

Cengiran Ho Geol lenyap. "Secepat ini? Bertanyalah jika ada lagi yang ingin Anda ketahui."

Ha Sun melirik Kasim Jo. Kasim Jo langsung menarik Ho Geol pergi. Lee Kyu pun memberinya isyarat untuk pergi. Ho Geol memanggil-manggil Yang Mulia tidak rela berpisah dengannya begitu cepat. (Wkwkckck. Ho Geol kan udah jatuh cinta sama kebaikannya Ha Sun)

Ha Sun ingin mendengar pendapat rakyat soal aturan pembayaran beras. Lee Kyu menyarankannya untuk langsung turun kejalan untuk bertanya langsung sekaligus menghibur rakyat atas kesulitan mereka. Ha Sun sangat antusias. Dia jadi teringat Dal Rae dan Gab Soo. Tapi dia sadar, demi keselamatan mereka dan demi tugasnya sebagai raja, dia tidak bisa menemui mereka lagi. Dia harus  memutus hubungannya dengan masalalunya.

Ha Sun meminta Lee Kyu segera membawa Dal Rae dan Gab Soo ke tempat yang aman. Agar Ha Sun bisa lebih mudah melanjutkan hidup. Lee Kyu terlihat kagum sekaligus kasihan pada Ha Sun.

Ha Sun mengambil bungkusan kecil di dalam laci. Dia memberikannya pada Lee Kyu memintanya untuk memberikannya pada Dal Rae. Ternyata isinya adalah kacang hazel.


Ho Geol sedang sibuk menghitung entah apa di tengah jalan. Dia sampai tidak dengar Mo Young memanggilnya 'Tuan' berkali-kali sampai Mo Young dengan kesal memutar bahunya.

Ternyata Ho Geol tidak tahu kalau yang di panggil Tuan itu dirinya. Dia tertawa.

"Jadi sekarang sebutanku Tuan? Hahaha."

Mo Young menyampaikan pesan Lee Kyu yang akan menjemput Dal Rae dan Gab Soo besok malam.


Kasim Jo menyajikan kesemek kering untuk Ha Sun padahal Ha Sun sudah bilang tidak makan camilan di malam hari. Kasim Jo memberitahunya kalau kesemek kering dari Sancgheong sangat enak.

"Aku bahkan tidak bisa berhenti memakannya," ujar Kasim Jo sambil menelan ludah.

"Apa ini begitu lezat?"

Ha Sun mencobanya dan langsung memuji kelezatannya (emang kelihatan enak banget sih, di Indonesia ada nggak yah kesemek kering? Jadi pengen coba, hehe). Lagi-lagi Kasim Jo menelan ludah. (Sampai bunyi glekk)

"Kasim Jo!"

Kasim Jo mendekat dengan sangat antusias berharap Ha Sun akan mengijinkannya makan seperti biasanya.

"Tolong antarkan sebagian untuk Ratu. Makanan enak lebih baik dibagi."

Kasim Jo langsung kecewa berat. Tapi dia mengiyakan perintah Ha Sun dan segera membawa kesemek itu.


Ha Sun memanggilnya lagi. Dia mengulurkan sebuah kesemek untuk Kasim Jo. Kasim Jo sangat senang menerima sebiji kesemek kering. Dia langsung memakannya saat itu juga. Ha Sun tersenyum lebar berhasil mengerjai Kasim Jo. (Jahil juga si Ha Sun nih)


So Woon senang melihat kesemek kering kiriman Ha Sun. Di tambah, Ha Sun juga menyertakan surat yang berisi ajakan pada So Woon untuk ikut prosesi besok.


Dal Rae dan Gab Soo sedang berkemas saat Ho Geol datang membawakan sarapan. Ho Goel heran mereka datang tidak membawa apa-apa tapi sekarang kenapa mengemas banyak barang?

Ho Geol hendak menarik baju miliknya yang akan dibawa Gab Soo tapi dia malah mengambil poster Ha Sun. Dal Rae dan Gab Soo saling berpandangan cemas.

Ho Geol melotot melihat poster itu. Suasana seketika jadi tegang. Ho Goel seperti akan mengatakan sesuatu yang serius. Tapi ternyata....

"Kalian begitu mengagumi raja seperti aku?"


 Dal Rae dan Gab Soo sontak kaget. Ho Geol memberitahu kalau hari ini raja akan datang mengunjungi kota. Dia sangat senang karena rakyat akan punya kesempatan melihat wajah tampannya. Dal Rae tampak memikirkannya.

Ho Geol pamit berangkat kerja. Dal Rae segera mengutarakan niatnya untuk melihat raja dengan mata kepalanya sendiri. Gab Soo sebenarnya melarangnya. Tapi Dal Rae berlari begitu saja hingga Gab Soo terpaksa mengejarnya.

***

Lee Kyu menitipkan kacang hazel untuk Dal Rae kepada Woon Shim.


Ha Sun menunggang kuda dikawal beberapa prajurit. Dia pergi ke pasar. Orang-orang langsung berlutut menyambutnya. Ha Sun menyuruh mereka berdiri lalu memesan seporsi gukbap.

Ha Sun bertanya apa keluhan rakyatnya. Dia mengumpat saat mendengar bangsawan merebut tanah tidak berpemilik yang diolah oleh rakyatnya. Dia lalu mengijinkan tanah tak berpemilik itu dimiliki rakyatnya.

Melihat kebaikan rajanya, rakyat berlomba-lomba mengutarakan kesulitan mereka. Ada hutang dengan bunga sampai 70%. Bahkan ada yang mengeluh istrinya diambil majikannya.

Karena semuanya ingin di dengar, Ha Sun menyuruh mereka semua berbaris. Dia tersenyum pada So Woon yang memperhatikannya dari jauh dengan bangga.


Kebetulan Yi Gyeom lewat dan melihat semuanya. Dia bergegas pergi untuk melapor pada ayahnya. Dal Rae yang juga sedang lewat terkejut melihat Yi Gyeom. Dia segera bersembunyi dengan ketakutan. Yi Gyeom tidak melihatnya tapi pelayan Tuan Shin sempat meliriknya.

Gab Soo melihat ke arah Dal Rae memandang. Gab Soo pergi setelah tahu kalau orang yang barusan lewat adalah orang yang dulu menganiaya Dal Rae. Dia menyambar sebuah celurit lalu menyerang Yi Gyeom dengan marah hingga mengenai tangannya. Pengawal Yi Gyeom segera membekuknya.


Dal Rae yang sedang meringkuk ketakutan, dibawa pergi oleh pelayan pribadi Tuan Shin. Si pelayan menyerahkan belati milik Lee Hun yang dia dapatkan dari Dal Rae kepada Tuan Shin. Tuan Shin jelas senang merasa menemukan bukti penghianatan Lee Kyu. Dia berniat pergi ke kementrian hukum.

Menteri sekutu Tuan Shin menemui Ha Sun untuk melapor insiden penyerangan Yi Gyeom oleh Gab Soo. Dia melirik tajam ke arah Lee Kyu dan Ha Sun.



Di ruangannya, Ha Sun mengutarakan niatnya untuk menemui Gab Soo. Lee Kyu menenangkannya dan berkata dia yang akan memeriksanya. Dia meminta Ha Sun percaya saja padanya.

Lee Kyu bertemu Ho Geol di depan penjara. Petugas mengatakan kalau Gab Soo disana sendiri tanpa seorang gadis bernama Dal Rae. Ho Geol yakin petugas berbohong karena keduanya pasti ditangkap karena memiliki belati dengan ukiran naga. Lee Kyu terkejut mengetahuinya. Dia ingat itu adalah belati yang diberikan mendiang raja kepada Lee Hun saat masih menjadi putra mahkota. Lee Kyu bergegas pergi meninggalkan Ho Geol yang kebingungan. (Kok aku deg degan ya)


Shin Ci Soo (aku sebut Shincisoo aja ya, soalnya enek nulis dia tuan. Sebel banget sama karakternya. Akting ngeselinnya dapet banget) menemui raja dengan membawa belati raja. Dia minta bicara empat mata. Kasim Jo meninggalkan mereka meskipun sebenarnya dia sangat khawatir.

Shin Ci Soo membahas soal Gab Soo sambil meniliti ekspresi Ha Sun. Ha Sun berhasil menyembunyikan perasaannya. Shin Ci Soo lalu menunjukkan belati itu.

"Kenapa benda ini ada padamu?"

"Sebenarnya aku menemukan belati ini dari gadis bernama Dal Rae. Dia bersama badut yang menyerang putraku. Kaisar Ming memberiku belati ini sebagai hadiah untuk raja. Tapi badut rendahan itu memilikinya. Aku sangat kaget hingga menunjukkannya pada Anda. Bukankah belati ini yang selalu Anda bawa?"

"Aku ingat. Aku membawanya tadi saat ke pasar. Mungkin itu terjatuh disana."

Jegerrrrrrr

Hasun tidak menyangkal belati itu hadiah dari kaisar Ming, padahal sebenarnya pemberian dari mendiang raja. Terbongkar sudah penyamaran Ha Sun. Shin Ci Soo berdiri. "Kurang aj*r!! Bongkarlah kedokmu atau nyawa gadis itu akan terancam."

Tangan Ha Sun bergetar. Dia lalu mengambil sesuatu dari lacinya. Dia berjalan mendekati Shin Ci Soo dengan kilatan kemarahan di matanya. Ha Sun melempar dua buah koin ke hadapan Shin Ci Soo.


"Baiklah. Aku yang kau bayar dua nyang!!"

Shin Ci Soo tentu senang mendengarnya. Dia tertawa sangat puas.


Bersambung ke The Crowned Clown episode 13 part 1

Komentar :

Akhirnya ketahuan juga si badut. Aku pikir tadi pas buka laci Ha Sun ngambil apa gitu yang bisa buktiin dia raja. Tapi eksekusi endingnya kerenlah. Sepandai-pandainya tupai melompat bakal jatuh juga toh? Haduh bakal tegang nih di episode selanjutnya.

Btw, akting semua aktornya keren-keren. Masing-masing dapet banget meranin karakternya menurutku. Kecuali yang jadi Yi Gyeom ding. Dia kan ceritanya jahat, tapi tatapannya terlalu lembut. Mukanya nggak cocok jadi antagonis wkwkckck.







4 komentar

Kenapa ketahuan yaa.. sy kok bingung .. 🤔
Tolong penjelasannya yaa
Makasiih

Itukan belati sebenernya pemberian mendiang raja alias ayahnya Lee Hun. Nah Shin Ci Soo ngasih jebakan bilangnya itu belati hadiah dari raja Ming. Ha Sun iya2 aja. Jadinya ya ketahuanlah dia bukan raja yg asli karena ga tahu asal usul belati itu. Semoga paham ya 😊

Ooh iyaa.. 😂😂
Baru ngerti saia..
Makassihh yaa 🙂

Pdhl ada penjelasannya di sinop.. ternyata 🤣🤣
Mungkin saia lelah 😂😂


EmoticonEmoticon