He is Psychometric
Episode 12 Part 1
Sumber konten dan gambar : TVN
Lee An terkejut melihat Sung Mo keluar dari balik pintu menuju ruangan bawah tanah. Sementara Ji Soo pun tak kalah tercengangnya setelah mendengar penjelasan dari dr. Hong. Dr. Hong berkata kalau semua informasi itu sudah tertulis di dalam laporan dan dia akan mengirimkan pesan tentang nomor kasus serta siapa yang menyelidikinya. Ji Soo menjatuhkan tangannya ke samping. Tangannya tampak gemetaran dan matanya berkaca-kaca.
Lee An dan Jae In masuk ke ruang bawah tanah. Lee An menyalakan lampu yang ternyata masih berfungsi. Dia tertegun melihat apa yang ada di hadapannya. Sebuah ruangan dengan jeruji kayu bagaikan penjara. Mereka masuk ke ruangan itu. Di dalamnya ada dua ranjang dan sebuah meja. Juga gambar pemandangan seperti yang ada pada visi Lee An saat meihat Sung Mo belajar bahasa dengan ibunya.
"Ini semua apa?" tanya Lee An seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Kenapa ada kandang di ruangan bawah tanah?" timpal Jae In.
"Apa ada orang yang terkunci di sini? Aku melihat hyung berlari keluar dari ruangan ini. Saat itu usianya 7 atau 8 tahun."
Ji Soo menyusul ke ruangan bawah tanah. "Mungkin usianya 9 tahun saat itu," ujar Ji Soo dengan raut sedih dan airmata di pelupuk matanya. "Sung Mo terukurung di sini sampai dia berusia 9 tahun."
"Apa maksudmu? Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya An.
Ji Soo menghapus airmatanya. Lalu dia meminta Jae In melihat-lihat tempat itu lagi bersama An. Sedangkan dia sendiri akan pergi ke kantor polisi setempat untuk mendapatkan informasi.
Ji Soo masuk ke dalam mobilnya. Dia mengingat ucapannya pada Sung Mo di jembatan.
"Hei Kang Sung Mo! Kenapa kamu punya banyak rahasia? Kamu cemas sendirian dan berpikir sendiri selama dua tahun. Aku ingin membantu. Apa aku tidak berguna bagimu?"
Lalu ucapannya di lift gedung forensik.
"Kita bahkan tidak ada hubungan apa-apa. Pikiranku sangan transparan. Aku tidak bisa melihat apa-apa kecuali kamu memberitahuku.
Ji Soo menangis mengingat semua itu. Ternyata dia benar-benar tidak tahu apapun soa Sung Mo. Dia tahu Sung Mo kesepian. Tapi dia tidak pernah menyangka kalau masa lalu Sung Mo sebegini getirnya.
***
"Haruskah aku menunggu di luar? Aku mungkin akan menghalangi bacaanmu," ujar Jae In.
"Lihatlah jika kamu bisa melihat sesuatu yang dapat ku lihat."
Jae In mengangguk. Dia berjalan keluar dari ruang bawah tanah. Sebelum benar-benar keluar, Jae In mengingatkan Lee An untuk tidak memaksakan diri. "Kamu tahu saat itu kamu pingsan."
Lee An mengiyakan. Setelah Jae In pergi, Lee An melihat-lihat apa yang ada di ruangan itu. Dia melihat tembok yang sepertinya digunakan ibu Sung Mo untuk mengukur tinggi badan Sung Mo. An menyentuhnya. Dia melihat seorang wanita muda yang menangis minta diselamatkan. Sepertinya itu ibu Sung Mo saat masih remaja (kalau betul itu ibu Sung Mo, berarti dia sudah di kurung jauh sebelum dia hamil Sung Mo. Soalnya kelihatan masih muda banget). Kemudian An juga melihat ibu Sung Mo yang sedang merajut dengan perut yang hamil besar. Lalu ada ibu Sung Mo yang sedang menggendong bayi Sung Mo.
"Jika kamu menyentuh bayi ini, aku juga akan mati. Itu yang kamu inginkan?" seru Ibu Sung Mo. Terlihat ada si pria bermasker yang berdiri di balik pagar.
Lalu ada Ibu Sung Mo yang sedang mengukur tinggi badan Sung Mo. Wajah Sung Mo benar-benar tanpa ekspresi. "Sung Mo. Ibu berjanji akan mengeluarkanmu dari sini," ucap Kang Eun Joo saat itu.
Lee An melepas tangannya. Wajahnya nelangsa melihat penderitaan kakaknya.
***
Kantor Polisi Gangryeong
Seorang petugas membawa Ji Soo ke ruang arsip. Ji Soo heran karena seingatnya tidak pernah mendengar kasus seperti yang di ceritakan dr. Hong. Padahal kasus seperti itu seharusnya menarik banyak perhatian. "Bagaimana bisa diam seperti ini saat tidak bisa terpecahkan?"
Menurut petugas, orang-orang tidak membicarakannya justru karena kasus itu belum terpecahkan.
Flashback
Setelah berhasil melarikan diri, Kang Eun Joo membuat laporan ke kantor polisi bersama Sung Mo. Tampak kedua kaki Sung Mo yang penuh banyak luka. Tapi polisi malah kesal karena Kang Eun Joo tidak bisa memberitahunya detail kejadiannya. Dia hanya diam ketakutan sambil terus memeluk Sung Mo. Dan di meja, tampak bukti rantai dan belenggu milik si pria bermasker.
Flashback end
"Seorang wanita terkurung selama sembilan tahun dan memiliki seorang anak. Polisi tidak tahu tentang itu. Para korban melarikan diri dengan sendirinya tanpa bantuan polisi. Tidak bisa menemukan pelakunya sendirian menyebabkan banyak kesulitan pada polisi. Kamu tahu apa masalah terbesarnya? Pelakunya bukan warga negara yang terdaftar di sini."
"Jadi kasus ini akan membuka semua kelemahan petugas, makanya itu terus ditutup-tutupi?"
Petugas memberikan berkas tentang kasus dingin itu pada Ji Soo. 'Kasus Pengurungan Besi Gangryeong'.
Ji Soo membuka berkas itu dan menemukan sketsa wajah si pria bermasker. 'tersangka, Kang Geun Taek, nama samaran, 175 cm, 75 kg, bekas luka di leher'.
"Itulah nama yang di ingat korban Kang eun Joo. Dia tidak punya nomor identitas, jadi nama itu tidak ada artinya. Dia punya bekas luka lama di lehernya. Kami tidak tahu apa itu. Hanya Kang Eun Joo dan anaknya yang melihatnya."
Petugas mengantar Ji Soo keluar. Dia memberitahu kalau korban (Sung Mo) mengumpulkan bukti-buktinya beberapa tahun lalu.
"Korban?"
"Anaknya telah menjadi jaksa penuntut."
***
Lee An menatap gambar pemadangan di ruangan itu. Dia lalu menyentuhnya. Dalam kilasan penglihatan An, tampak Sung Mo kecil yang sedang duduk di ranjang sambil menatap lukisan pepohonan. Kang Eun Joo sengaja memakai lipstik merah mencolok lalu bicara dengan gugup pada pria bermasker. Namun dia berusaha untuk tersenyum.
"Aku ingin Sung Mo belajar. Belikan kami beberapa buku. Kami mohon."
"Apa gunanya itu di sini?"
Senyum Kang Eun Joo sirna berganti kemarahan. "Dia tidak tersenyum, atau mengatakan dia kesakitan saat dia di belenggu. Dia tidak menginginkan apapun. Dia tidak menyukai apapun."
Pria bermasker tidak peduli dan berlalu pergi.
"Tolong, belikan buku apa saja. Satu saja. Kita harus menemukan sesuatu untuk membantunya merasakan emosi. Ku mohon. Atau dia akan jadi sepertimu," pinta Kang Eun Joo sambil menangis.
Pria bermasker berbalik. "Kamu takut dia akan menjadi monster tanpa emosi sepertiku?"
"Ya. Aku tidak akan membiarkan anakku menjadi monster sepertimu yang terpaku pada seseorang. Aku tidak akan membuatnya jadi seperti itu!!" teriak Kang Eun Joo.
An menurunkan tangannya. "Monster,, tanpa,,,"
***
Ji Soo memeriksa berkas kasus Gangryeong di dalam mobilnya. Dia tertegun saat membaca 'Hasil analisis perilaku pada Kang Sung Mo. Alexythimia. Dia dianggap memiliki ketidakmampuan untuk mengidentifikasi emosi.
Sung Mo sendiri sedang berada di sebuah ruangan, sepertinya aparteman sewaan. Dia menghempaskan gambar-gambar terkait kasus-kasus yang berhubungan dengan pria bermasker ke lantai. Sementara pria bermasker sepertinya sedang berada di sebuah peron lorong kereta bawah tanah sambil menatap pisau di tangannya.
***
Ji Soo sudah kembali ke pabrik baja. Dia memberitahu Jae In perihal Sung Mo yang mengidap alexythimia. Jae In terkejut mendengarnya. Ji Soo menduga Sung Mo mendapatkannya secara genetik dari ayahnya, Kang Geun Taek.
Jae In masih belum percaya tentang alexythimia Sung Mo. Lagi pula Sung Mo sendiri yakin kalau dia memang canggung dalam mengungkapkan emosinya.
"Bagaimana jika semuanya adalah akting sepanjang waktu?" Ucap Ji Soo.
"Ada yang tidak beres. Bukan hanya Jaksa Kang, tapi juga Kang Geun Taek. Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada Kang Eun Joo. Dan menjadi obsesif dengannya?"
"Aku tidak tahu. Ini bukan spesialisasiku."
Ji Soo bilang, dr. Hong akan meneleponnya jika sudah menemukan sesuatu.
Ulam di cinta pucuk pun tiba. Dr. Hong menelepon Ji Soo saat itu juga.
Bersambung ke He is Psychometric episode 12 part 2
2 komentar
Makasih udah kejar tayang nulisnya...tetep di tunggu...fighting...😊💪
Min...kok gambarnya belum ada sih...
Pengen liat gambar2nya...
EmoticonEmoticon