He is Psychometric
Semua petugas segera mengelilingi det. Lee yang baru saja menemukan Sung Mo yang terekam kamera cctv saat keluar dari rumah sakit tempat Ji Soo di operasi. Semua petugas segera menghadapi meja masing-masing untuk mencari keberadaan Sung Mo. Ada yang ikut menelepon pemilik mobil yang sebelumnya parkir di rumah sakit, ada yang ikut memeriksa cctv, sedangkan Pak Nam bertugas menandai peta perjalanan Sung Mo. Jae In menemukan kalau Sung Mo pernah singgah di sebuah motel (yang sebelumnya aku sebut apartemen sewaan).
Pak Nam meminta para petugas terus melacak keberadaan Sung Mo sementara dia akan pergi ke motel itu dengan Jae In. Sebelum pergi, tidak lupa Jae In mengabari Lee An tentang temuannya.
Mereka bertiga pun mendatangi motel tempat Sung Mo menginap selama tiga hari. Tapi motel itu sudah dibersihkan oleh Sung Mo sebelumnya.
Jae In meminta An untuk memeriksa barang kali ada petunjuk yang bisa dia temukan disana. Sementara dia dan Pak Nam akan memeriksa tempat pembuangan sampah di bawah. Setelah keluar, Pak Nam memuji bakat Lee An yang tidak hanya bisa membaca ingatan manusia tapi juga membaca benda-benda.
An menyapu pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Dia menyentuh meja disana dan malah melihat pasangan yang minum-minum kemudian bercum*u. Tapi diakhir visinya, dia melihat cermin yang ditempeli kertas dan foto. An pun beralih ke cermin. Dia melihat Sung Mo yang sedang menempeli cermin itu kertas dan foto-foto.
Pak Nam menemukan foto Kang Geun Taek di salah satu kantong sampah. Mereka berdua segera mengaduk-aduk kantong sampah itu dan menemukan kertas-kertas yang sebelumnya terpasang di cermin. Jae In juga menemukan botol obat Sung Mo sementara Pak Nam menemukan pil-pilnya yang dibuang. Jae In memasukkan pil-pil itu ke sebuah plastik bening.
An melihat kabel telepon yang tidak terpasang. Dia menyentuhnya dan melihat Sung Mo yang menggunakan kabel itu untuk membuat lingkaran di petanya. Dia juga melihat tempat-tempat yang dilingkari Sung Mo. Salah satunya adalah rumah sakit Kooyang. "Peta," gumam Lee An.
Jae In dan Lee An menelepon det. Lee untuk mencatat tempat-tempat yang ada di peta. Apartemen Joongi-dong, Villa Uinam, Pasar tradisional Uinam, dan Rumah Sakit Kooyang. Det. Kim yang ikut mendengarkan segera memeriksa peta lalu menginformasikan kalau Apartemen Joongi-dong dan pasar tradisional Uinam tidak mungkin ditadangi karena sedang pembangunan. Dia meminta untuk memeriksa Villa Uinam dan RS Kooyang saja.
Pak Nam, Jae In, dan Lee An sudah bersiap di dalam mobil polisi. Pak Nam sependapat dengan Jae In kalau tersangka pergi RS Kooyang mengingat kondisi Kang Geun Taek yang terkena tembakan.
Sung Mo mengambil sebuah kursi lalu duduk di depan Kang Geun Taek yang sudah terlihat lemah. Kang Geun Taek menebak kalau Sung Mo pasti mengkonsumsi obat. Sung Mo membenarkan. "Aku tidak tahu apa itu rasa sakit. Tapi setiap kali ibu berpikir aku terlihat tidak sehat, dia akan memohon padamu untuk membelikan obat."
"Aku melindungimu dan Eun Joo dari dunia luar yang berbahaya. Apakah ini caramu membayarku?"
"Apa yang melindungi ibu, aku tidak tahu itu. Itu bukan salahnya, tapi dia menyalahkan dirinya sendiri. 'Kenapa begitu banyak orang yang harus mati karena aku?' Alasan dia harus menanggung rasa sakit ketika dia adalah korbannya, itu karena pelaku tidak harus membayar harganya. Aku menyadari hal itu."
"Kenapa kamu tidak membuat Eun Joo menonton saat tubuhku membusuk? Meski harus mati dengan keadaan membusuk sekalipun, aku ingin melihatnya."
Sung Mo tersenyum lebar. (Ganteng banget euy). Dia lalu tertawa. "Kamu ingin melihat ibu? Itu tidak mungkin."
Ketiga pendekar kita sudah sampai di RS Kooyang. Pak Nam meminta An tetap di depan, sementara dia Jae In memeriksa ke dalam dengan pistol di tangan masing-masing.
An tentunya tidak tahan hanya berdiam diri. Dia menyentuh pintu masuk rumah sakit dan melihat Kang Geun Taek yang masuk ke sana di susul Sung Mo setelahnya.
An menyusul ke dalam tepat setelah Jae In dan Pak Nam mendobrak sebuah pintu yang terkunci. Tapi ternyata tidak ada apapun di dalamnya. Jae In dan Pak Nam keluar membiarkan An sendirian di dalam.
An menyentuh tembok di sepanjang koridor. Dan dia sampai di depan ruangan dokter anak. An menyentuh pintunya dan melihat Sung Mo dan Kang Geun taek di sana. Dia juga melihat Kang Geun Taek yang kakinya terkena perangkap dari Sung Mo.
An terkejut saat melihat Sung Mo menusuk leher Kang Geun Taek dengan alat suntik.
An menceritakan apa yang dilihatnya pada kedua rekannya. Dia menduga kalau Sung Mo membius Kang Geun Taek lalu membawanya ke suatu tempat. Jae In keheranan karena anggota tim yang lainnya tidak menemukan mereka di lokasi yang lainnya yang ada di dalam peta.
Tiba-tiba ketiganya mendapatkan sebuah pesan teks secara bersamaan. "Letnan Eun akan dimakamkan di pemakaman nasional."
Secara bergantian, Jae In dan Lee An meletakkan setangkai bunga krisan putih di depan makam Ji Soo. Semuanya terlihat sedih. Ada ibu Ji Soo juga yang tidak berhenti menangis.
Semua petugas yang hadir memberikan hormat pada Ji Soo, kecuali Lee An dan dr. Hong yang bukan petugas polisi. Mereka berdua hanya menunduk sebagai tanda penghormatannya.
Sementara di lain tempat, Sung Mo terlihat menyalakan keran di bak mandi.
Jae In, Lee An, dan dr. Hong berjalan bersama sehabis dari makam Ji Soo. Dr, Hong menanyakan perihal An yang membantu dalam penyelidikan. An mengaku kalau dia tidak melakukannya dengan baik seperti biasanya. Tapi Jae In berkata sebaliknya. Dia yakin Ji Soo pun akan berpikiran sama dengannya kalau An sudah melakukan yang terbaik.
Dr. Hong lalu memberikan botol obat milik Sung Mo. Dia menjelaskan kalau ada sidik jari Sung Mo disana. Obat itu adalah fluvoxamine, yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan obsesif kompulsif.
"Apa kamu yakin itu obat untuk kompulsifnya bukannya sakit kepala?" An sedikit tersenyum. "Apa itu artinya dia benar-benar jauh dari alexythimia?"
Jae In berpendapat lain. Dia justru berpikir dengan Sung Mo membuang obatnya, itu berarti Sung Mo sudah tidak memiliki niat untuk mengendalikan emosinya lagi.
Dan benar saja. Saat ini Sung Mo sedang menenggelamkan kepala Kang Geun Taek di bak mandi yang sudah dia isi penuh dengan air.
Bersambung He is Psychometric episode 14 part 4
EmoticonEmoticon