He is Psychometric Episode 7 Part 3 (Drama Korea)

He is Psychometric
Episode 7 Part 3
Sumber konten dan gambar : TVN

HIS episode 7 part 2

So Hyun memberikan dompet yang dia temukan pada Jae In. Ternyata di dalamnya ada banyak uang dan juga kartu kredit dengan nama Lee Dae Bong.

"Good morning," sapa Lee An ketika masuk bersama Dae Bong. So Hyun langsung pergi dengan wajah tidak suka saat melihat Dae Bong.

Setelah mengkonfirmasi kalau Dae Bong kehilangan dompetnya, Jae In langsung memberikannya pada Dae Bong dan memberitahu kalau So Hyun yang menemukannya. Dae Bong langsung pergi secepat kilat menyusul So Hyun.

"Menurutmu dia menjatuhkannnya dengan sengaja?" Tanya Jae In pada Lee An.

"Kenapa dia begitu?"

"Saat itu aku melihat tumpukan kupon pom bensin Dae Bong di mobil So Hyun."

"Apa hubungannya kupon dengan dompet?" Dasar Lee An lemot yah!

"Berarti kamu mau melakukan apa saja untuk orang yang kamu sukai. Jika dia masih punya perasaan yang sama pada So Hyun,,,"

Dae Bong berlari mengejar So Hyun.

So Hyun bertanya dengan ketus. "Apa?"

"Ku dengar kau menemukan dompetku. Terimakasih."

"Tidak perlu."

"Tetap saja. Orang lain mungkin mengambilnya. Ku dengar di tv orang yang mengembalikannya mendapat 10 persen." Dae Bong mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya lalu menyodorkannya pada So Hyun. Aigoo!

So Hyun langsung menampiknya hingga uang Dae Bong berserakan di lantai. "Aku bukan pengemis!!" So Hyun masuk ke tempat penitipan anak dengan kesal.

Dae Bong memunguti uangnya dengan wajah sedih. Mungkin dia tidak bermaksud menyinggung So Hyun. Dae Bong aja yang terlalu kikuk. Jae In dan Lee An mengintip peristiwa tadi dari jendela. "Aku sudah mengira itu akan terjadi," ucap Jae In.

"Jadi Dae Bong sengaja menjatuhkan dompetnya supaya dia bisa memberinya uang sebagai hadiah?" Tanya Lee An dengan nada tidak percaya.

"Aku salah? Dia menaruh dompetnya supaya So Hyun menemukannya tepat di depan pusat penitipan anak (aku kira tadinya TK) dimana So Hyun datang setiap hari."

"Aku bertaruh, Dae Bong itu tidak cukup cerdik untuk merencanakan sesuatu seperti itu," ujar Lee An sambil mengangkat kedua tangannya."

"Hei! Tanganmu itu bukan hanya milikmu. Kamu tidak bisa bertaruh seperti itu."

"Kenapa ini bukan milikku?"

"Untuk saat ini kita punya kepemilikan bersama."

"Gong Yoo, bukankah itu nama aktor dari Goblin?"

Tiba-tiba Lee An dan Jae In saling menatap beberapa saat. Musik romantis mengalun.

"Bukan itu yang ku maksud,"

"Ara ara."

"Lalu apa yang ku maksud?"

"Aku hanya tahu saja," ucap Lee An lalu pergi dengan wajah sebal (?). Jae In menunduk dan menghela nafas sepertinya merasa bersalah. (Aku kok ga terlalu mudeng di sini. Lihat yang english sub artinya juga sama aja sama yang di atas. Adakah yang paham? Trus Gong Yoo itu. Adakah yang tahu arti Gong Yoo dalam bahasa korea?)

***

Ji Soo membandingkan foto Park Soo Young, Kang Hee Sook, dan sketsa wajah Kang Hee Sook palsu.

"Bukankah mereka mirip?"

"Memang iya?" Tanya detektif Lee.

"Lihatlah lebih dekat. Jika Kim Gab Young (petugas asuransi kesehatan yang ngakunya jadi saksi tapi berakhir terbunuh) yang membunuh Park So Young dan Kang Hee Sook, maka tebakanku penipu ini entah bagaimana terhubung dengan Park So Young."

"Ah! Kang Hee Sook palsu bisa saja hidup sebagai Park So Young sebelum hidup sebagai Kang Hee Sook."

"Benar!"

"Aku pikir juga begitu," ucap Sung Mo yang baru saja bergabung. "Untuk waktu yang lama Park So Young berada di rumah sakit jiwa seperti Jane Doe. Tapi dari tahun 2009 sampai 2013 dia menggunakan kartu kreditnya dan juga passpornya," lanjut Sung Mo sambil menunjukkan berkas laporan terbarunya.

Ji Soo memeriksa berkas itu. "Tidak transaksi setelah tahun 2013."

"Dugaanku adalah itu saat dia mengubah identitasnya lagi. Dari Park So Young...."

"Ke Kang Hee Sook?" Sambung Ji Soo.

Detektif Lee penasaran apa ada bukti yang bisa dipercaya bahwa Kim Gab Young membunuh kedua korban.

"Apakah mayat-mayat itu mengungkapkan sesuatu? Setelah kamu ke ruang otopsi kamu memintaku mencari tahu Kim Gab Young. Lalu kamu bilang dia pembunuhnya.

Sung Mo dan Ji Soo saling pandang. Ji Soo bilang kalau ada saksi. Det. Lee yang masih kepo bilang di laporannya tidak tertulis ada saksi. Ji Soo beralasan kalau saksinya anonim. Ji Soo kesal dan menyuruh det. Lee mencari info saja soal Kim Gab Young.

***

Jae In membawatumpukan buku-buku tebal untuk Lee An baca hari ini. Lee An langsung menyentuh keningnya. Jae In juga memberi kamus Bahasa Korea.

"Kamu pikir aku sebod*h itu?"

Lee An langsung membuka kamus setelah Jae In pergi. Nah ternyata arti gong yoo ( itu 'berbagi' = ketika dua orang atau lebih mempunyai kepemilikan bersama atas sesuatu.

"Benar kan. Aku memang bod*h tapi tidak sebod*h itu." Eh Lee An tiba-tiba senyum sendiri sambil memegang tangannya. "Tapi, kenapa dia berbagi dengan tanganku? Apa yang dia maksud?" Lee An lucu banget tersipu malu sendiri.

Tiba-tiba Dae Bong sudah ada di depannya. "Haruskah aku minta maaf?"

"Aku kaget! Kamu masih di sini?"

"Menurutmu dia marah?"

"Kamu sengaja menjatuhkan dompetmu?"

"Kamu ngomong apa? Apa aku gila?"

Lee An menyuruh Dae Bong pergi karena dia harus belajar.

"Kamu belajar? Kamu disini cuma untuk Yoon Jae In."

Lee An meminta Dae Bong kembali ke pom bensin saja. Tapi apa kata Dae Bong? "Kenapa harus mencari uang saat aku tidak punya uang untuk di belanjakan?" (Ya udah sini lemparin buat belanja aku aja uangnya hehe)

"Kenapa tidak bisa belanja? Biar aku saja! Apa aku tidak berarti bagimu?" Lee An pasang wajah sok imut (emang imut).

Dae Bong melempar kunci mobilnya. "Ini. Kau boleh memakainya."

Lee An berakting seolah tak percaya. "Aku mencintaimu Dae Bong." Kurang cukup, Lee An mendekati Dae Bong dan mememeluknya. Dia bahkan menempelkan pipinya ke pipi Dae Bong. Aigoo! Saat itulah Lee An melihat Dae Bong sengaja meletakkan dompetnya di depan pintu.

"Kau ini. Kau sengaja membiarkannya di sana. Kau akan menggunakan trik seperti itu?"

Dae Bong kabur sambil membawa kembali kunci mobilnya. "Hei aku salah mengatakannya. Aku mencintamu," ucap Lee An dengan keras hingga petugas perpustakaan mendengarnya dan kontan menatapnya aneh. HAHA. Malu deh Lee An.

Sementara itu di pusat keamanan Seo Hun, bibi datang membawakan makan siang. Seperti biasa dia adu mulut dengan Pak Nam. Mereka berdebat mengenai Pak Nam yang ngakunya pernah menangkap sekawanan geng padahal menurut Bibi Pak Nam cuma menangkap preman biasa.

"Geng itu mencuri identitas orang untuk di jual. Ada rumor bahwa mereka juga membunuh orang."

Jae In yang hendak pergi mengantar makanan untuk Lee An tertarik mendengar cerita Pak Nam.

"Geng semacam apa mereka? Bisakah Anda memberitahuku lebih lanjut?"

***

Pegawai di kantor Sung Mo memberikan catatan mengenai Kim Gab Young. Dia memberitahu kalau Kim Gab Young punya cacatan yang cukup banyak. Penipuan, penyerangan, dan perampasan. Dia juga bercerita kalau Sung Mo sebenarnya pernah bertemu sekali dengan Kim Gab Young di salah satu kasusnya.

Tim investigas kasus koper mengadakan rapat. Sung Mo mempresentasikan profil Kim Gab Young yang ternyata tergabung dalam oraganisasi besar perdagangan manusia, Dragon Head Hunting. Organisasi itu juga mencuri identitas orang lain.

Det. Lee berceloteh kalau mereka bisa mendapat penghargaan seandainya berhasil menangkap mereka. Ji Soo bilang mereka harus tetap hidup untuk mendapat penghargaan itu.

"Apa kita bisa mati?"

Ji Soo langsung menyeret det. Lee untuk mencari tahu seperti apa organisasi itu.

"Itu tidak seperti menghancurkan toko kecil. Tunggulah," kata Sung Mo. Cieeee. Mulai perhatian nih sama Ji Soo.

***

Lee An sedang menulis catatan setelah dia selesai belajar. Dan catatannya hanya berisi satu kalimat, 'jika psikopat dan sosiopat bertengkar, siapakah yang akan menang'.

Lee An kemudian tertarik membaca sebuah kata. Alexithymia. Ketidakmampuan menunjukkan emosi. Lee An tertawa sendiri. "Aneh sekali." Para pengunjung sontak menatapnya. Lee An buru-buru minta maaf. Dia lalu meregangkan badannya.

Lee An membawa tumpukan buku ke meja petugas. Dia mau meminjam semua buku itu. Petugas bilang kamus bahasa korea tidak boleh di pinjam.

"Aneh. Yoon Jae In bilang aku bisa meminjam apapun." Lee An lalu ingat ternyata petugas itu adalah wanita yang dua kali memergokinya sedang 'bermesraan' dengan Sung Mo di lobi apartemen.

"Jika Anda tidak memperbolehkanku meminjamnya karena Anda salah paham padaku, itu tidak benar."

"Itu ide yang di terima secara sosial bukan prasangka. Itu salah."

"Di terima secara sosial atau tidak, itu salah! Pria di apartemen itu kakakku. Dan pria tadi itu temanku."

Tiba-tiba Jae In datang dan buru-buru mengajak Lee An pergi. "Aku baru saja mendengar sesuatu yang sangat penting. Dragon Head Hunting. Ini adalah organisasi besar yang menjual identitas curian. Mereka sudah tersebar tapi kantor pusat mereka masih ada," cerita Jae In dengan antusias. Tapi reaksi Lee An malah biasa-biasa saja. Jae In tanya apa yang tadi sedang dibicarakan Lee An.

Lee An menjawab dengan sedikit acuh. "Tidak. Aku senang kamu tidak mendengarnya."

***

Beberapa anak sedang bermain panah dan pistol mainan di depan pusat keamanan Seohuen. Pak Nam nimbrung dan pamer kalau dia pernah dapat penghargaan saat mengikuti kompetisi menembak. Dia mengambil satu panah lalu menjilat ujung busurnya. Anak-anak mengatainya jorok. Dan begitu di tembakkan, anak panah itu malah menancap tepat di kening bibi yang dari tadi memperhatikan sambil menceng-mencengin bibirnya karena tidak suka melihat Pak Nam. Anak-anak tertawa sementara So Hyun yang baru datang sontak terkejut mengira itu perbuatan anak-anak.

***

Jae In dan Lee An pergi menggunakan mobil Dae Bong ke gedung Dragon Head Hunting yang disamarkan sebagai agen tenaga kerja. Mereka masuk ke dalam lift. Dan di setiap tombol lift ada keterangan yang menunjukkan ruangan apa yang ada di lantai tersebut. Lee An menekan tombol dengan sikunya.

Begitu lift terbuka, mereka langsung tertegun melihat orang-orang berjas hitam yang berseliweran.

Bersambung ke He is Psychometric episode 7 part 4



2 komentar

hmm sama, gak paham juga pas adegan yg "gong yoo"
masih kepikiran maksudnya gimana ituu..
bagi yang paham , mohon pencarahannya :)


EmoticonEmoticon