He is Psychometric Episode 13 Part 3

He is Psychometric 
Episode 13 Part 3
Sumber konten dan gambar : TVN

An meraung menangisi Ji Soo. Jae In berlari ke sana dan terhenyak melihat semua orang menangis. Dia lalu mendekati Lee An dan memeluknya. Mereka menangis bersama.

Hal yang sama dilakukan oleh dr. Hong. Dia menangis seorang diri di ruang otopsi. Dia teringat ucapan Ji Soo dulu.

"Kamu payah terobsesi untuk hidup. Baiklah, aku akan mati duluan. Hiduplah dengan baik. Pastikan kamu datang ke pemakamanku.

Juga ucapan Ji Soo di dalam taksi setelah mabuk karena Sung Mo.

"Dalam kehidupanku selanjutnya, aku akan berkencan denganmu dr. Hong. Setelah mengatakan itu, Ji Soo dadah dadah.

***

Sung Mo kembali ke apartemen sewaannya. Dia merobek kain sprei lalu membalutkannya pada tangannya yang terluka. Sung Mo melepas kabel telepon lalu menggulungnya lalu mengambil spidol merah. Dia menggunakan itu untuk membuat lingkaran di peta yang dia tempel di dinding. Sung Mo memperhatikan daerah-daerah yang ada di area yang dia lingkari. Setelah itu Sung Mo melepas peta itu lalu mencopoti kertas-kertas yang dia tempel di cermin.

***

Kasus pembunuhan Ji Soo dan tersangkanya yang melarikan diri di siarkan di media elektronik. Pak Eun mendengarkannya dari dalam mobil, Lee An dari apartemennya, sedangkan Jae In dan Pak Nam dari pusat keamanan.

Detektif yang sebelumnya membawa Kang Geun Taek, det. Kim, kesal mendengar berita di tv. Pak Nam memarahinya. Menurutnya det. Kim tidak pantas mengeluh karena dia yang kehilangan Kang Geun Taek. Det. Kim balik marah karena Pak Nam tidak memberitahunya kalau Kang Geun Taek adalah orang yang berbahaya sehingga dia tidak bertindak lebih hati-hati.

Jae In berdiri dan menunjukkan dokumen-dokumen tentang kasus yang sedang di selidiki Ji Soo. Det. Kim bertanya apa semua kasus itu tersangkanya adalah orang yang sama.

"Ada satu lagi," ucap Jae In sambil menunjukkan satu dokumen lagi.

"Kasus Pengurungan Gangryeong?"

"Di sinillah semua itu bermula."

***

An termenung sendiri di apartemennya. Dia kesal mengingat perkataan Kang Geun Taek padanya saat di terowongan. An masuk ke kamar Sung Mo dengan kasar. Dia mengacak-acak lemari berharap mendapatkan petunjuk. Dia bahkan membuang buku-buku yang ada di atas meja saking marahnya.

"Sia*an!!" An memukul meja dengan tinjunya. Tapi siapa sangka dia malah melihat sebuah visi. An melihat Sung Mo yang duduk di depan meja sambil menggaris bawahi kata-kata Stasiun Saeki-dong dan kalimat yang berkaitan dengan anak-anak pengemis yang di belenggu lehernya. Sung Mo lalu meletakkan kotak rubik di atas dokumen itu.

An tertegun. "Berkas kasus itu. Dia sengaja meninggalkannya di sini." An lalu mengmbil rubik yang ada di atas meja. Dia melihat Sung Mo yang membuka sebuah kotak yang berisi rubik itu. Lalu Kang Sung Mo yang tersenyum sambil memakaikan cincin di jari ibunya. Mereka berada di sebuah taman. "Orang yang memberi cincin pada Kang En Joo, adalah Kang Sung Mo hyung?"

An mendapat telepon dari Jae In. Dia segera memberitahu Jae In kalau Sung Mo sengaja menarik mereka ke stasiun Saeki-dong. "Dia meninggalkan berkas itu supaya kita bisa menemukan tempat itu. Hyung tahu Kang Geun Taek berada di stasiun Kangguk. Tapi dia mengirim ke stasiun Saeki-dong untuk membuat kita tetap hidup."

"An. Tenanglah!"

"Lebih dari itu, aku malah mengirim Ji Soo noona ke tempatnya untuk menghentikan Sung Mo hyung. Aku membuatnya terbunuh," ujar An sambil menangis.

"An. Jangan bilang begitu. Itu hanya kecelakaan."

An mengacak-acak deretan buku di rak buku Sung Mo sambil terus menelepon. "Hyung, Tahu ibunya masih hidup. Hyung ada di Rumah Perawatan Hanmin."

Jae In sontak berdiri dari duduknya karena terkejut. "Kamu dimana sekarang? Aku akan ke sana."

***

Pak Nam memasang papan bertuliskan 'TUTUP' di depan pintu pusat keamanan Seohun. Terdengar langkah seseorang di belakangnya. "Ini bukan lagi pusat keamanan. Ini sudah di tutup..."

Ternyata yang datang adalah Pak Eun. Mereka lalu bicara berdua di sebuah gazebo yang ada di depan pusat keamanan. Pak Nam memuji Ji Soo yang berpegang teguh pada pekerjaannya tidak peduli apapun, sama seperti Pak Eun di masa mudanya.

Pak Eun meminta Pak Nam mengambil alih kasus yang sebelumnya di selidiki oleh Ji Soo. Menurutnya Pak Nam adalah orang yang paling tepat untuk menyelidiknya karena dia yang lebih tahu tentang penyelidikan kasus yeongseong yang dulu belum selesai. Pak Nam bertanya apa Pak Eun sudah siap dengan konsekuensinya.

"Ji Soo memintaku berkali- kali untuk membuka penyelidikan kembali. Aku selalu berkata tidak. Bahkan saat dia menemukan rahasiaku. Dia bilang kami bisa mulai lagi sebelum terlambat. Aku lah yang membuat segalanya jadi lebih buruk. Aku.... membunuh Ji Soo." (Aigoo! Nggak bisa ngebayangin perihnya hati seorang ayah ngomong begini. Nyesel banget tuh dia)

***

Pak Nam dan Det. Kim memperhatikan Kang Eun Joo yang terlihat melamun di dalam ruangan interogasi. Det. Kim memberitahu kalau Kang Eun Joo sejak kemarin diam saja. Pak Nam berkomentar kalau Kang Eun Joo sudah hidup sebagai orang mati selama 13 tahun, jadi dia pasti tidak akan bicara dengan mudah. "Tunggulah sebentar. Aku ada rencana,"ucap Pak Nam.

***

Jae In sudah berada di apartemen An. An bercerita pada Jae In kalau rubik itu adalah hadiah dari Kang Eun Joo unuk Sung Mo. "Cincin yang dipakainya juga dari Hyung."

"Berarti Jaksa Kang tahu dia masih hidup sejak awal?"

"Ya. Dan di rumah perawatan Hanmin, orang yang membawanya keluar dari tempat itu adalah Hyung."

"Jadi itu sebabnya dia tahu tentang stasiun Saeki-dong," ujar Jae In.

"Apa?"

"Semua yang kamu lihat tentang Kang Geun Taek di ruang bawah tanah, adalah tentang 'tempat yang tidak ada'. Tapi Kang Eun Joo datang ke Stasiun Saeki-dong dengan membawa pisau."

"Kang Eun Joo mendengar Kang Geun Taek ada hubungannya dengan stasiun Saeki-dong dari Sung Mo hyung?"

"Kebakaran rumah perawatan Hanmin terjadi pada tahun 2016. Jaksa Kang menyelesaikan kasus pengemis pada tahun 2015. Jika keduanya ada hubungannya, maka itu bisa saja."

An mengacak-acak rambutnya frustasi. "Ah! Semakin aku tahu semakin aku tidak mengerti. Jika Hyung tetap bertemu dengan ibunya, kenapa dia membuat kompositnya (Sketsa wajah) ditarik? Kenapa dia membuat kita menemukannya? Itu tidak masuk akal." Tiba-tiba Lee An tertegun saat teringat ucapan Kang Geun TAek di terowongan dan pertanyaannya sendiri kenapa Sung Mo ada di rumah perawatan Hanmin. "Jae In. Aku perlu bertemu Kang Eun Joo. Satu-satunya orang yang bisa mengatakan yang sebenarnya."

Jae In mendapat telepon dari Pak Nam yang bertanya bagaimana Jae In dan An tahu Kang Eun Joo ada di stasiun Saeki-dong dan Kang GeunTaek ada di stasiun Kangguk. Jae In bagaimana harus menjawabnya. Pak Nam bilang Kang Gaeun Taek dan Kang Sung Mo menghilang tanpa jejak, sedang Kang Eun Joo tidak mau bicara. Jadi Pak Nam meminta Jae In bergabung dengannya di tempat interogasi.

"Ada satu orang lagi yang harus bergabung," ucap Jae In.

Bersambung He is Psychometric episode 13 part 4


1 komentar


EmoticonEmoticon