Pob Ruk Episode 2 Part 2 (Drama Thailand)

Pob Ruk
Episode 2 Part 2


Sumber konten dan gambar : Channel 3

Baca juga : Pob Ruk episode 2 part 1

Sersan Mie memberitahu Yeo kalau Pak Songkram mengajak rapat. Yeo agak heran memangnya mau rapat soal apa.

"Ini tentang kasus Saeng (yang botak si pengedar itu)."


Sersan Mie pergi duluan. Yeo pun menyusul tapi dicegat Naam. Yeo ke kiri Naam ikut ke kiri. Yeo ke kanan Naam ikut ke kanan. "Hei Pak Polisi. Mau kemana? Aku belum menemukan tubuhku."

"Aku mau kerja dulu oke. Kita lanjut pencarian nanti."


Naam mengalah. Dia duduk di depan komputer. Tiba-tiba dadanya terasa sakit. Yeo yang belum pergi bertanya ada apa. Naam juga tidak tahu. Dia seperti mendapat semacam firasat kalau sesuatu akan terjadi.


Dan benar saja. Tiba-tiba sebuah truk kontainer melintas di depan mobil yang dinaiki Tara. Pak Sopir tidak bisa mengerem hingga kecelakaan pun tak terelakkan.


Dalam rapat, Khun Dani menjelaskan bahwa berkat tertangkapnya Saeng, mereka berhasil menemukan agen pengedar yang lebih besar. Namanya Yordchat. Dia pemilik club malam Chalatarn, yang tidak hanya sekedar club malam tapi juga ada beberapa aktivitas ilegal di belakangnya seperti judi, wanita penghibur, dan obat-obatan. Mereka sudah mengirim mata-mata ke sana.


"Code nama Black Dragon. Dia orang yang ramah pada semua orang. Jadi dia bisa bertanya pada siapapun di sekitarnya."

Terlihat Black Dragon sedang asik dengan dua wanita di Chalatarn.

"Code nama Black Eagle. Ahli dalam penyamaran dan pengamatan."

Black Eagle menyamar menjadi Pelayan di Chalatarn.

"Code nama White Swan. Dia sek*i, cantik, dan selalu menang dalam judi."

Tampak White Swan memakai gaun merah berada di antara orang-orang yang sedang berjudi di Chalatarn.


Khun Dani memperlihatkan foto-foto agen mereka yang jadi mata-mata di layar. Melihat black swan, raut muka Yeo berubah. Sepertinya ada apa-apa di antara mereka. Pak Songkram pun bertanya pada Yeo apa dia tidak apa-apa kalau bekerja dengan Letnan Naem alias White Swan. Yeo bilang dia tidak masalah.

Hari ini akan ada transaksi besar di Chalatarn. Jadi Pak Songkram meminta Yeo membawa beberapa anggota bersamanya ke Chalatarn. Pak Songkram memperingatkan Yeo agar tidak gegabah. Tunggu sinyal dari agen mata-mata mereka. Karena mereka butuh bukti yang kongkret untuk menangkap mereka.

Beberapa anggota berangkat dengan mengendarai mobil kepolisian. Tinggal Yeo dan Sersan Mie. Yeo berdiri di depan pintu mobil dengan ragu. Sersan Mie menyuruhnya segera masuk karena yang lain sudah pergi.


"Jangan bilang kamu mau naik sepeda. Aku bukan letnan Naem yang bisa bersepeda denganmu kemana-mana. Ngomongin mantan kamu jadi murung."

Yeo tidak menggubrisnya. Merekapun naik ke mobil.

"Hei sob! Kamu membuangku padahal katanya mau membantuku." Naam tiba-tiba sudah duduk di jok belakang. "Kamu nggak kasian sama sekali denganku?"

Yeo diam saja. Wajahnya sedikit pucat.

"Apa ini? Kamu segini takutnya naik mobil?" Naam tertawa kecil.

"Ya," jawab Yeo.

Kontan Mie langsung nengok keheranan.


Naam meledek kalau Yeo nggak takut hantu tapi takut naik mobil.

"Diamlah," pinta Yeo. Eh yang nyahut Mie. "Aku cuma bersenandung kok."

Naam masih aja ngoceh. Katanya Yeo tidak akan tahu apa yang dia rasakan selama Yeo nggak jadi roh tanpa ingatan.

Yeo kesal. "Tutup mulutmu! Dasar hantu!"

"Kamu ngomong sama hantu?" Tanya Sersan Mie.

"Nggak. Nggak."

"Lah tadi kamu nyebut hantu."

"Aku cuma mengigau. Berhenti kepo dan menyetir saja."


Naam yang tahu diri langsung mendekat ke Yeo memberi isyarat kalau dia akan menutup mulutnya.

Mereka sampai di tempat yang sudah dipersiapkan untuk memantau keadaan di dalam Chalatarn. Tapi tiba-tiba mereka kehilangan sinyal hingga layar monitornya buram dan sambungan radionya pun lenyap. Sersan Mie bingung apa yang harus mereka lakukan sekarang.


Yeo tampak berpikir sejenak. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam. Sersan Mie mencegahnya karena Pak Songram sudah mengingatkan sebelumnya. Yeo tidak peduli. Dia masuk ke Chalatarn dan Naam mengekorinya.


Black Eagle menghampirinya dan memberinya minuman beserta sebuah kartu. Yeo tersenyum. Dia menunjukkan foto Black Dragon lalu meminta Naam membantu untuk mencarinya. Sementara Yeo pergi mencari White Swan.


Naam kebingungan di tinggal sendirian. Berkali-kali dia hampir di tabrak orang-orang. Dia jadi kesal dan pusing sendiri.

Yeo berhasil menemukan White Swan yang sedang berjudi. Tapi seorang bodyguard melarangnya masuk karena hanya anggota vip yang bisa bergabung. Yeo menunjukkan kartu yang tadi diberikan Black Eagle.


Yeo pun masuk ke area judi. "Kamu sangat beruntung," ucap Yeo pada Naem alias white swan. Naem nampak tertegun sejenak.

"Kamu mau mendapat keberuntungan bersamaku?" Balas Naem.

"Lebih baik tidak. Aku tidak beruntung dalam judi."

"Tidak beruntung dalam judi tapi beruntung dalam cinta."

"Tidak juga. Itu tergantung dari pihak lain."

"Aku suka jawabanmu." Naem lalu mengambil segepok uang dari dompetnya. "Ambil ini sebagai keberuntungan pertamamu malam ini."


Sebelum pergi, Yeo berkata kalau setelah ini, mereka punya sesuatu yang harus diperjelas.

***

Naam pusing mencari black dragon di tengah kerumunan banyak orang. Tapi akhirnya dia berhasil menemukan black dragon yang sedang asik dengan cewek-cewek.

***

Yeo membuka lembaran uang dari Naem. Dia menemukan kode kalau transaksi akan dilakukan di ruangan V. Dia pun naik ke lantai atas.


Yordchat datang bersama pengawalnya. Semua agen memperhatikannya. Naam yang juga melihatnya tiba-tiba mendapat kilasan-kilasan ingatan yang tidak begitu jelas. Dia mengikuti Yordchat yang naik ke lantai atas. Yeo mencegatnya. Dia bilang pada Naam kalau transaksi akan dilakukan di ruang V. Karena mereka belum punya cukup bukti, jadi mereka perlu menemukan bukti terlebih dahulu.


Yeo dan Naam pergi ke lantai atas dan menemukan ruang V. Yeo meminta Naam menyelinap ke dalam untuk memastikan apa benar ada transaksi. Naam awalnya takut tapi Yeo berusaha meyakinkannnya.

"Tolong bantu aku dan masuklah."


Naam pun memberanikan diri masuk ke ruang V dan melihat Yordchat sedang transaksi obat-obatan dengan seorang bule bernama Ethan. Naam keluar dan memberitahu Yeo. Yeo segera menghubungi anggotanya untuk menyergap Yordchat cs.


Tapi tiba-tiba seorang anak buah Yordchat menodongnya dengan senjata dari belakang. Dia mendorong Yeo untuk masuk ke ruang V. Dan anehnya, di dalam sudah tidak ada si bule Ethan.

***

Di bawah, Sersan Mie masuk bersama rekan-rekannya. Musik dimatikan dan orang-orang diamankan. Naem bilang dia yang akan menangani lantai bawah.


Yordchat kesal dan menuduh Yeo sebagai mata-mata polisi. Tapi Yeo terang-terangan mengaku kalau dia bukan mata-mata polisi. Dia adalah seorang polisi. Dengan cekatan Yeo membekuk bodyguard yang tadi menangkapnya dan mengalahkan anak buah Yordchat lainnya hingga dia berhasil menodongkan pistol ke arah Yordchat. Naam yang awalnya ketakutan melihat baku hantam di depannya, kini menatap Yeo dengan penuh kekaguman.

Beberapa saat kemudian, Sersan Mie masuk bersama Black Dragon dan Black Eagle. Yordchat tambah marah. Dia menuduh polisi menangkapnya tanpa bukti.


Sersan Mie membuka koper di meja dan kaget saat melihat isinya yang kosong. Yeo tak kalah terkejut melihatnya.

Yordchat mengancam akan menuntut Yeo cs. Dia lalu menelepon seseorang untuk menghubungi pers karena dia akan melaporkan kalau polisi telah membully orang yang tidak bersalah.


Naam tampak cemas melihat keadaan itu. Dia lalu teringat kalau tadi sebelum dia keluar dari ruang V, dia sempat melihat sesuatu. Naam pun tersenyum.

Bersambung ke Pob Ruk episode 2 part 3

7 komentar

Lanjut.....seru nih.....jgn lama2 ya....Semangat!!!!!

Akhirnya.. setelah sekian lama ditunggu..
Lanjuuutt

Ko blm update min..udh bolak balik blm update

update dong min, lama banget 😭😭😭

Kok ga update" sih min lanjut dong min..😭😭


EmoticonEmoticon